Susilo, Dimas Rachmat (2016) PERKEMBANGAN SANGGAR SENI TARI TOPENG MULYA BHAKTI DI DESA TAMBI, INDRAMAYU PADA TAHUN 1983 - 2015. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_SEJ_1205046_Title.pdf Download (179kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1205046_Abstract.pdf Download (214kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1205046_Table_of_content.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1205046_Chapter1.pdf Download (239kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_1205046_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (339kB) |
||
|
Text
S_SEJ_1205046_Chapter3.pdf Download (318kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_1205046_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
S_SEJ_1205046_Chapter5.pdf Download (217kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1205046_Bibliography.pdf Download (301kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_1205046_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (634kB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Perkembangan Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti Di Desa Tambi, Indramayu Pada Tahun 1983-2015”. Latar belakang penulis mengambil tema penelitian skripsi tersebut didasari oleh ketertarikan penulis terhadap sejarah lokal terutama kebudayaan dan kesenian tradisional yang berkembang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang unik dan memiliki kekhasan tersendiri. Pemilihan Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti sebagai objek penelitian didasari oleh ketertarikan penulis terhadap sebuah lembaga atau sanggar seni yang terus melestarikan kesenian tradisional terutama tari topeng di tengah - tengah banyaknya budaya barat yang masuk ke Indonesia, selain itu latar belakang pembangunan sanggar seni tari topeng Mulya Bhakti yang menarik minat penulis untuk mengkaji. Masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Bagaimana perkembangan sanggar seni tari topeng Mulya Bhakti di desa Tambi, Indramayu pada tahun 1983-2015? Berdasarkan permasalahan tersebut penulis membaginya ke dalam empat rumusan masalah yaitu, (1) Bagaimana latar belakang berdirinya sanggar seni tari topeng Mulya Bhakti di desa Tambi, Indramayu? (2) Bagaimana peranan pengelola sanggar seni tari topeng Mulya Bhakti tahun 1983-2015? (3) Mengapa sanggar seni tari topeng Mulya Bhakti tetap bertahan hingga tahun 2015? (4) Bagaimana upaya Pemerintah Kabupaten Indramayu dan masyarakat dalam melestarikan sanggar seni tari topeng Mulya Bhakti tahun 1983-2015? Guna mengurai permasalahan tersebut penulis menelitinya dengan metode historis, yang terdiri dari empat langkah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sedangkan teknik penelitiannya menggunakan studi literatur dan studi lapangan dengan mengadakan wawancara terhadap beberapa narasumber yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Berdasarkan masalah penelitian yang diajukan tersebut ditemukan jawaban - jawabannya yang merupakan temuan dari penelitian ini. Temuan tersebut yaitu Pertama, mengenai latar belakang berdirinya sanggar seni tari topeng Mulya Bhakti, didirikan oleh Mama Taham yang ingin mengarjakan kesenian tradisional kepada semua orang, hal ini karena rasa cintanya terhadap pelestarian kesenian begitu tinggi maka didirikanlah sanggar ini. Kedua, peranan para pengelola sanggar seni tari topeng Mulya Bhakti, yang telah menjabat sebagai ketua sanggar adalah Mama Taham, Ibu Sidem, dan Ibu Wangi Indriya. Ketiga, dari data - data yang didapatkan dan temuan dilapangan ada dua faktor yang membuat sanggar seni tari topeng Mulya Bhakti dapat hingga tahun 2015, yaitu dan faktor internal (pewarisan seni, sarana prasarana dan program pendukung) dan faktor eksternal (apresiasi masyarakat, perkembangan zaman). Keempat, upaya yang dilakukan untuk melestarikan sanggar seni tari topeng Mulya Bhakti melibatkan berbagai pihak, ada dari Pemerintah Kabupaten Indramayu, Camat Sliyeg, Kuwu Tambi, tidak ketinggalan juga masyarakat Tambi sekitar sanggar turut serta melestarikan.;--- The title of this essay is “Perkembangan Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti Di Desa Tambi, Indramayu Pada Tahun 1983-2015”. Researcher’s personal interest on local history subject especially the unique culture and traditional art of Indramayu, West Java, is the main background of this essay. And the choosing of Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti as the research object based on researcher’s personal interest on an institution or traditional art studio that keeps going on what they do, primarily conserving the traditional mask dance of Indramayu, Tari Topeng Indramayu, even when the globalization wave comes from the western countries. The main focus to be appointed on this essay is “How is the development of Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti in Tambi village, Indramayu between 1983-2015?” Based on the main focus of this research, researcher had divided the focus into four research problems, which is (1) How is the founding background of Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti in Tambi village, Indramayu? (2) How is the role of the manager in managing Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti at 1983-2015? (3) Why is it Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti still last until 2015? (4) How is the effort of Indramayu Government and its people in conserving Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti in 1983-2015? For solving those research problems, researcher use historical methods that consist of four steps which is heusristic, critic, interpretation and historiography. While the research technique is literature and field study in a way of interviewing some relevant resource person with the main focus of this research. Based on the proposed research problems, the answers of interviewed relevant reseource persons are cited into research findings. First, about the founding of Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti, it was found by Mama Taham who wanted to teach traditional art to everyone, this because of his love to the traditional art of his birthplace. Second, the role of the managers Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti, the respected key poeple are Mama Taham, Mrs. Sidem, and Mrs. Wangi Indriya. Third, based on the field data and findings, there are two factors that caused Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti still survive until the year 2015, internal factor (art inheritance, infrastructure and supporting program) and external factor (people’s appreciation and current development). Fourth, the effort for conserving Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti involved many side, Government of Indramayu, Camat Sliyeg, Kuwu Tambi, and don’t forget to mention is the support from people of Tambi village.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No.panggil : S SEJ SUS p-2016; Pembimbing : I.Didin Saripudin, II.Syarief Moies. |
Uncontrolled Keywords: | Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti, Tambi, Indramayu. |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Mr mhsinf 2017 |
Date Deposited: | 12 Oct 2017 03:13 |
Last Modified: | 12 Oct 2017 03:13 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/26741 |
Actions (login required)
View Item |