Fadilah, Fikrie (2016) KAJIAN SASTRA LISAN MANTRA PANGBUNGKEM, PANARIK DAN PANANGKAL DI KECAMATAN LEMBANG, KABUPATEN BANDUNG BARAT. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_IND_1106289_Title.pdf Download (17kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_1106289_Abstract.pdf Download (132kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_1106289_Table_of_content.pdf Download (155kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_1106289_Chapter1.pdf Download (283kB) | Preview |
|
Text
S_IND_1106289_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (281kB) |
||
|
Text
S_IND_1106289_Chapter3.pdf Download (226kB) | Preview |
|
Text
S_IND_1106289_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
S_IND_1106289_Chapter5.pdf Download (228kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_1106289_Bibliography.pdf Download (186kB) | Preview |
|
Text
S_IND_1106289_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (323kB) |
Abstract
Penelitian ini memaparkan setiap analisis mantra pangbungkem, panarik dan panangkal yang berada di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Adapun alasan yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu, pandangan masyarakat setempat yang menganggap mantra sebagai hal tabu dan tidak sedikit beranggapan bahwa mantra berhubungan dengan mahluk halus yang biasa tersebar di daerah perkampungan. Dengan adanya penelitian ini membuktikan bahwa sastra lisan berupa mantra tidak hanya tersebar di daerah perkotaan seperti daerah Lembang yang menurut letak geografis daerah transisi lintas kota. Sementara itu, penelitian ini melibatkan mantra sebagai objek kajian. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teori keilmuan folklor modern sehingga, penelitian tidak hanya menganalisis sebatas pada teks melainkan konteksnya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu, metode yang diawali dengan mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian di analisis. Selanjutnya, pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan objektif, antropologis dan semiotika. Pendekatan objektif digunakan sebagai langkah untuk analisis teks. Pendekatan antropologis digunakan sebagai langkah untuk memaparkan konteks mantra pangbungkem, panarik dan panangkal. Pendekatan semiotika digunakan sebagai langka untuk menganalisis makna yang terkandung di dalam teks mantra pangbungkem, panarik dan panangkal. Kerangka penelitian ini meliputi analisis struktur teks, analisis konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi dan makna. Berdasarkan isinya dua dari tiga mantra memiliki fungsi yang sama yaitu, mantra yang memiliki fungsi sebagai tolak bala. Sedangkan teks lainnya berfungsi sebagai mantra untuk membungkamkan mulut seseorang agar mematuhi perintah yang diinginkan oleh penutur. Adapun konteks dari ketiga mantra berkembang di tengah masyarakat yang dapat dibilang maju yaitu, di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dan tidak sedikit masyarakat setempat masih memiliki kepercayaan kepada roh nenek moyang (animisme) dan tidak sedikit akulturasi budaya yang masih terlihat.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | S IND PAD k-2016, I. Memen Durachman, II. Tedi Permadi |
Uncontrolled Keywords: | Sastra Lisan, mantra pangbungkem, panarik dan panangkal |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics P Language and Literature > PA Classical philology |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Mr mhsinf 2017 |
Date Deposited: | 10 Jul 2017 08:56 |
Last Modified: | 10 Jul 2017 08:56 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/23560 |
Actions (login required)
View Item |