Astuti, Wita (2013) PEMBELAJARAN PENGGUNAAN PEMBALUT WANITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MERAWAT DIRI REMAJA WANITA TUNAGRAHITA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_PKKH_1104018_Title.pdf Download (294kB) | Preview |
|
|
Text
T_PKKH_1104018_Abstract.pdf Download (273kB) | Preview |
|
|
Text
T_PKKH_1104018_Table_of_Content.pdf Download (350kB) | Preview |
|
|
Text
T_PKKH_1104018_Chapter1.pdf Download (284kB) | Preview |
|
Text
T_PKKH_1104018_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (352kB) |
||
|
Text
T_PKKH_1104018_Chapter3.pdf Download (609kB) | Preview |
|
Text
T_PKKH_1104018_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (695kB) |
||
|
Text
T_PKKH_1104018_Chapter5.pdf Download (200kB) | Preview |
|
|
Text
T_PKKH_1104018_Bibliography.pdf Download (277kB) | Preview |
|
Text
T_PKKH_1104018_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Penelitian yang berjudul “PEMBELAJARAN PENGGUNAAN PEMBALUT WANITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MERAWAT DIRI REMAJA WANITA TUNAGRAHITA” ini dilatarbelakangi dari temuan dilapangan bahwa remaja wanita tunagrahita belum mampu menggunakan pembalut wanita sendiri, diakibatkan pembelajaran di sekolah tidak mendukung terhadap keterampilan merawat diri dalam penggunaan pembalut wanita. Sementara fakta di lapangan ada remaja wanita tunagrahita yang mampu menggunakan pembalut wanita sendiri karena pembelajaran dari orang tua. Dengan demikian perlu ada satu cara agar remaja wanita tunagrahita mampu menguasai keterampilan merawat diri dalam penggunaan pembalut wanita yang didasarkan pada pengalaman orang tua. Penelitian ini menggunakan exploratory mixed methods research design. Penelitian kualitatif menggunakan studi kasus sebanyak tiga remaja tunagrahita dan orang tuanya yang telah berhasil sehingga mampu menggunakan pembalut wanita sendiri, sedangkan untuk penelitian kuantitatif menggunakan desain single subject research A1 – B – A2 dengan dua partisipan remaja wanita tunagrahita yang belum mampu menggunakan pembalut wanita sendiri. Temuan penelitian ini adalah 1) Pembelajaran penggunaan pembalut wanita yang diterapkan orang tua bervariasi baik dari cara memakai pembalut wanita maupun dari melepas pembalut wanita. 2) Pembelajaran penggunaan pembalut wanita yang dilakukan orang tua remaja wanita tunagrahita berupaya agar remaja wanita tunagrahita dapat menggunakan pembalut wanita sendiri. 3) Langkah-langkah pembelajaran penggunaan pembalut wanita yang dikembangkan dalam penelitian ini memuat a) Asesmen kemampuan penggunaan pembalut wanita yang meliputi asesmen memakai pembalut dan melepas pembalut. b) Analisis tugas dari masing-masing target behavior. c) Proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga remaja wanita tunagrahita merasa nyaman. d) Bentuk penguatan disesuaikan dengan ketertarikan anak. e) Mengatur perubahan pemberian penguatan baik waktu maupun jumlah sehingga respon yang muncul bertahan lama. 4) Langkah-langkah pembelajaran penggunaan pembalut ini telah diujicobakan secara terbatas kepada dua partisipan dengan hasil yang menunjukkan efektif bagi kedua partisipan. Berdasarkan perbandingan hasil baseline 1 dan baseline 2 menunjukkan adanya peningkatan kemampuan penggunaan pembalut wanita. Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan pembalut wanita dengan langkah-langkah yang dikembangkan dalam penelitian ini cukup efektif untuk membantu remaja wanita tunagrahita dalam meningkatkan keterampilan merawat diri terutama dalam penggunaan pembalut wanita. The research with the topic “THE USE OF WOMEN SANITARY NAPKINS LESSON TO IMPROVE THE CARING SKILLS OF THE MENTAL RETARDATION ADOLESCENT GIRLS” was based on the facts on the field that the mental retardation adolescent girls have not been able to use sanitary napkins by themselves, due to the lesson in the school does not support the self-care skills in the use of sanitary napkins. While the facts on the field showed that there are the mental retardation adolescent girls capable of using their own sanitary napkins, because of learning from parents. Thus, there needs to be a way for the mental retardation adolescent girls to master the self-caring skills in using sanitary napkins that are based on the experiences of parents. This study uses Exploratory Mixed Methods Research design. The qualitative research using case study as three the mental retardation adolescent girls and their parents who have successfully teached them, so they are capable of using sanitary napkins by themselves, whereas for the quantitative research use the Single Subject Research A1-B-A2 design with two participants of the mental retardation adolescent girls who have not been capable using sanitary napkins by themselves. The findings of this research are 1) there is a variation in the ability to use sanitary napkins the mental retardation adolescent girls. 2) The lesson that applied by the parent did not begin with the beginning skills of the children, not breaking the technique of using sanitary napkins in the form of task analysis, using of the reinforcement that not adapted to the child's interest, and that is is only a kind of reinforcement(word of praise or reprimand). The learning outcome of the use of sanitary napkins to the mental retardation adolescent girls conducted by the parents had helped them to be able to use the sanitary napkins by themselves in the fastest time of six months. The learning steps using sanitary napkins that were developed in this study consists of: a) Assessment of the ability to use a sanitary napkin which includes assessment and release using sanitary napkins. b) Analysis of tasks for the each behavior target. c) The fun process of learning so that the mental retardation adolescent girls feel comfortable . d) The form of reinforcement adapted to the children's interests. e) Set the reinforcement change in both time and number of responses that emerged last so long. 4) the steps using the sanitary napkins have been tested on a limited basis to the two participants with results showing is effective for both participants. Based on the comparison of baseline 1 and baseline 2 showed an increase in to a better direction. Thus, researchers can conclude that the technique of using sanitary napkins with the steps is effective enough to help mental retardation adolescent girls improve in self-care skills, especially in the use of sanitary napkins.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kebutuhan Khusus S-2 |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kebutuhan Khusus S-2 |
Depositing User: | Riki N Library ICT |
Date Deposited: | 08 Oct 2013 06:48 |
Last Modified: | 08 Oct 2013 06:48 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/2111 |
Actions (login required)
View Item |