Apip, - (2015) DOMBA GARUT SEBAGAI SIMBOL MASKULINITAS:(Domba Garut sebagai gagasan dalam berkarya drawing). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_SRP_0807466_Title.pdf Download (132kB) | Preview |
|
|
Text
S_SRP_0807466_Abstract.pdf Download (223kB) | Preview |
|
|
Text
S_SRP_0807466_Table_of_content.pdf Download (205kB) | Preview |
|
|
Text
S_SRP_0807466_Chapter1.pdf Download (377kB) | Preview |
|
Text
S_SRP_0807466_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
S_SRP_0807466_Chapter3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
S_SRP_0807466_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
S_SRP_0807466_Chapter5.pdf Download (207kB) | Preview |
|
|
Text
S_SRP_0807466_Bibliography.pdf Download (207kB) | Preview |
|
Text
S_SRP_0807466_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (132kB) |
Abstract
Domba Garut merupakan hasil persilangan dari tiga jenis domba yaitu domba Merino dari Australia, domba Kaapstard dari Afrika, dan domba lokal dari Cibuluh. Persilangan tersebut untuk menyatukan keunggulan dari masing-masing domba tersebut sehingga lahirlah domba Garut yang dikembangbiakkan untuk menjadi domba petarung. Domba Garut memiliki nilai-nilai makulinitas dihampir segala aspek mulai dari bentuk tubuh, serta sifatnya seperti bentuk tandung yang besar dan kokoh, memiliki postur tegap dan besar, badan berotot serta kekar, memiliki stamina dan temperamen yang tinggi. Maskulin merupakan sebuah bentuk konstruksi kelelakian terhadap laki-laki. Laki-laki tidak dilahirkan begitu saja dengan sifat maskulinnya secara alami, maskulinitas dibentuk oleh kebudayaan. Dimana maskulinitas menganggap tinggi nilai-nilai, antara lain kekuatan, kekuasaan, ketabahan, aksi, kendali, kemandirian, kepuasan diri, kesetiakawanan laki-laki, dan kerja. Dari uraian di atas melahirkan gagasan untuk membuat karya drawing dengan tema memasukkan unsur-unsur maskulinitas kedalam domba Garut. Rumusan masalah yang terdapat dalam penciptaan ini adalah mengembangkan gagasan dalam pembuatan karya drawing, proses dan teknik pembuatannya, dan visualisasi estetis yang terdapat pada karya drawing tersebut, serta bagaimana menganalisis konsep secara visual. Teknik yang digunakan adalah teknik konvensional drawing yaitu dry to dry, dengan teknik arsir garis hatching, cross hatching, random hatching, dan scribbling, serta stipling dengan media technical pen pada kertas dan terdiri dari empat buah karya. Keywords: Domba Garut, maskulinitas, seni gambar (drawing),
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S_SRP_API d-2015; Pembimbing : I. Untung Supriyanto, II. Farid Abdulah |
Uncontrolled Keywords: | Domba Garut, Maskulinitas, Seni Gambar (drawing) |
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Seni Rupa |
Depositing User: | Mr. Cahya Mulyana |
Date Deposited: | 18 Apr 2016 01:54 |
Last Modified: | 18 Apr 2016 01:54 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/19944 |
Actions (login required)
View Item |