Arisetyawan, Andika (2015) ETNOMATEMATIKA MASYARAKAT BADUY. eprint_fieldopt_thesis_type_phd thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
D_MAT_1007172_Title.pdf Download (80kB) | Preview |
|
|
Text
D_MAT_1007172_Abstract.pdf Download (239kB) | Preview |
|
|
Text
D_MAT_1007172_Table_of_content.pdf Download (137kB) | Preview |
|
|
Text
D_MAT_1007172_Chapter1.pdf Download (371kB) | Preview |
|
Text
D_MAT_1007172_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
D_MAT_1007172_Chapter3.pdf Download (190kB) | Preview |
|
Text
D_MAT_1007172_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
||
|
Text
D_MAT_1007172_Chapter5.pdf Download (54kB) | Preview |
|
|
Text
D_MAT_1007172_Bibliography.pdf Download (143kB) | Preview |
|
Text
D_MAT_1007172_Appendix1.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (8MB) |
||
Text
D_MAT_1007172_Appendix2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (137kB) |
Abstract
This study investigated mathematical thinking or ethnomathematics in the Baduy people. They often regarded as anti-modernism, however, this Baduy community precisely have glorious values in their life activities. With their knowledge, the Baduy people are really understood on how to behave toward the nature without ravage it. Ethnomathematic is an approach between cultural anthropology and mathematics to be developed nowadays by the experts in order to link the values contains in mathematics, culture and reality which students face in their daily life. Why does ethnomathematics become important? Because It doesn’t only explore the elements of mathematics it self but also the underlying values which are interesting to be studied. This thesis talks about ethnomathematics in Banten community, especially in the Baduy people. The discussion encompasses seven culture constituents namely: language system, social system, religion system, knowledge system, technology system, economic system and art system. These seven culture constituents are studied in order to uncover the way of mathematical thinking in the Baduy people through ethnography study, mathematics and ethnomodeling. This study applied the ethnography research design. The data were collected by observation, literature study, and interviews the key role of Baduy people, and also the Baduy people researchers on their way of mathematical thinking which they use in their daily life. The outcome of the study showed that the way of mathematical thinking in the Baduy people is a form of informal mathematics, natural, simple, amateur and logic to support their daily life. Those are classified as real mathematics usage. On the other hand, an abstract knowledge like negative number or square root number did not find in The Baduy community. Finally, study about the Baduy people found out that the local Baduy wisdom can be applied and extended in the educational contexts, so that the educational reform can only be successfully implemented by considering knowledge transfer and values transfer too. Keywords: Ethnomathematics, Baduy community Studi ini menyelidiki cara berpikir atau ethnomatematika masyarakat Baduy. Meskipun mereka seringkali disebut sebagai komunitas yang anti modernisasi, akan tetapi, mereka memiliki nilai nilai tinggi dalam memandang kehidupan. Dengan pengetahuan yang mereka miliki, mereka paham bagaimana memperlakukan alam tanpa harus merusaknya. Etnomatematika adalah suatu irisan antara antropologi budaya, matematika dan pemodelan matematika yang saat ini mulai dikembangkan oleh para ahli untuk menjembatani antara matematika dan budaya serta realitas yang sering dijumpai oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa etnomatematika dirasakan penting? Hal ini dikarenakan etnomatematika tidak sekedar menggali unsur – unsur yang memuat matematika itu sendiri, akan tetapi, nilai nilai moral dan falsafah yang mendasari nilai moral tersebut juga menjadi bagian yang menarik untuk dikaji. Disertasi ini membahas tentang etnomatematika pada masyarakat Banten, khususnya masyarakat Baduy, yang meliputi tujuh unsur pembentuk kebudayaan universal yaitu: sistem bahasa, sistem sosial, sistem religi, sistem ilmu pengetahuan, sistem teknologi, sistem mata pencaharian dan sistem kesenian. Ketujuh unsur tersebut dikaji untuk mengetahui gambaran secara umum pada proses berpikir matematis masyarakat Baduy baik melalui studi etnografi, matematika dan etnomodeling. Penelitian ini menggunakan desain penelitian etnografi. Data diperoleh baik melalui observasi, studi literatur dan juga interview para pemuka adat, dan juga para peneliti tentang cara berpikir matematis masyarakat Baduy. Hasil-hasil penelitian menujukkan bahwa cara berpikir matematis yang dipahami oleh masyarakat Baduy adalah bentuk matematika non formal, sederhana, logis dan sifatnya dapat menujang kehidupan mereka. Oleh karena itu, pengetahuan yang sifatnya abstrak dan tidak menunjang kehidupan mereka akan sulit ditemukan dalam komunitas Baduy. Mengkaji masyarakat Baduy tidak lain mengkaji nilai-nilai kearifan lokal yang dapat dibawa dan dikembangkan lebih jauh dalam dunia pendidikan. Sehingga pendidikan tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan saja, akan tetapi juga perlu untuk mentransfer nilai nilai moral yang mendasarinya. Kata kunci: Etnomatematika, masyarakat Baduy
Item Type: | Thesis (eprint_fieldopt_thesis_type_phd) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : D MAT ARI e-2015; Pembimbing : I. Didi Suryadi, II. Tatang Herman |
Uncontrolled Keywords: | Etnomatematika, masyarakat Baduy |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika S-3 |
Depositing User: | Mrs. Neni Sumarni |
Date Deposited: | 02 Mar 2016 01:53 |
Last Modified: | 02 Mar 2016 01:53 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/19410 |
Actions (login required)
View Item |