Isnaini, Siti Nur (2015) UNGKAPAN ~NAKEREBANARANAI DAN ~NAKEREBAIKENAI DALAM BAHASA JEPANG : KAJIAN SEMANTIK. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_BJPG_1107301_Title.pdf Download (299kB) | Preview |
|
|
Text
T_BJPG_1107301_Abstract.pdf Download (244kB) | Preview |
|
|
Text
T_BJPG_1107301_Table_of_content.pdf Download (133kB) | Preview |
|
|
Text
T_BJPG_1107301_Chapter1.pdf Download (242kB) | Preview |
|
Text
T_BJPG_1107301_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (402kB) |
||
|
Text
T_BJPG_1107301_Chapter3.pdf Download (170kB) | Preview |
|
Text
T_BJPG_1107301_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (620kB) |
||
|
Text
T_BJPG_1107301_Chapter5.pdf Download (196kB) | Preview |
|
|
Text
T_BJPG_1107301_Bibliography.pdf Download (278kB) | Preview |
|
Text
T_BJPG_1107301_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (533kB) |
Abstract
Penelitian tentang ‘Ungkapan ~nakerebanaranai dan ~nakerebaikenai dalam Bahasa Jepang (Kajian Semantik)’ ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya pembelajar Bahasa Jepang yang belum tahu tentang perbedaan dari toui hyougen bentuk ~nakerebanaranai dan ~nakerebaikenai dalam kalimat bahasa Jepang. Dari wawancara dengan, beberapa pembelajar bahasa Jepang tentang bagaimana makna dan pemakaian kedua bentuk toui hyougen tersebut ternyata masih banyak yang belum memahaminya. Selama ini keduanya dianggap sama dan tidak ada perbedaan sama sekali. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik. Dalam penelitian ini diteliti sejumlah 60 data kalimat yang terdiri dari 44 data kalimat ~nakerebanaranai, dan 16 data kalimat bentuk ~nakerebaikenai. Data tersebut diambil dari jitsurei dari novel dan film lalu dianalisis. Dari hasil penelitian diperoleh makna ungkapan ~nakerebanaranai dan ~nakerebaikenai, persamaan dan perbedaan kedua ungkapan tersebut. Persamaan keduanya diantaranya adalah bermakna kewajiban dan keperluan. Dan perbedaan keduanya adalah bahwa ~nakerebanaranai mengandung syarat, takdir, dan objektifitas tinggi. Sedangkan ~nakerebaikenai tidak terdapat syarat dan takdir di dalamnya dan lebih cenderung subjektif. Kata Kunci : toui hyougen, ~nakerebanaranai, ~nakerebaikenai, imibunseki In Japanese language, there are many category grammatical. One of them is modality. Toui modality or in japanese language toui hyougen is modality that indicates duty, obligation or necessity. This research’s purposes are to analyze about the meaning of ~nakerebanaranai, nakerebaikenai, what the same and difference of ~nakerebanaranai and ~nakerebaikenai. For analyze, the writer use japanese novels and films.The used methods is descriptive analytic. As a conclusion, from sixty sentences of ~nakerebanaranai and ~nakerebaikenai have a different meaning.The same meaning of both are duty, necessity and obligation and has objectivity. And the difference of both are ~nakerebanaranai mean fate and conditional and has subjectivity. Keywords : toui hyougen, ~nakerebanaranai, ~nakerebaikenai, semantic analyze
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : S BJEP ISN u-2015; Pembimbing : I. Yuyu Yohana, II. Dedi Sutedi |
Uncontrolled Keywords: | toui hyougen, ~nakerebanaranai, ~nakerebaikenai, imibunseki |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Jepang S-2 |
Depositing User: | DAM staf |
Date Deposited: | 05 Jan 2016 02:16 |
Last Modified: | 05 Jan 2016 02:16 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/19030 |
Actions (login required)
View Item |