Indrayogi, Dede (2015) STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN 1927-1949. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_SEJ_1005744_Title.pdf Download (151kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1005744_Abstract.pdf Download (206kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1005744_Table_of_content.pdf Download (221kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1005744_Chapter1.pdf Download (361kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_1005744_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (393kB) |
||
|
Text
S_SEJ_1005744_Chapter3.pdf Download (254kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_1005744_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (485kB) |
||
|
Text
S_SEJ_1005744_Chapter5.pdf Download (141kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_1005744_Bibliography.pdf Download (210kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul “ Strategi Mao Tse Tung dalam Perang Saudara di China tahun 1927-1949”. Latar belakang permasalahan ini didasarkan atas strategi yang dijalankan oleh Mao Tse Tung pada saat perang saudara berlangsung. Partai Komunis China yang terdesak secara militer oleh pihak Partai Nasionalis China membuat Mao Tse Tung untuk menjalankan strategi Long March dari Kiangsi ke Yenan. Persenjataan Partai Komunis China yang sedikit membuat Mao Tse Tung melakukan Long March dan menyusun strategi untuk menggulingkan kekuasaan Partai Nasionalis China. Masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Bagaimana Strategi Mao Tse Tung dalam perang saudara di China?”. Tujuan utama dalam skripsi ini adalah dapat mengetahui serta mendeskripsikan secara jelas strategi yang dilakukan oleh Mao Tse Tung dalam perang saudara di China. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode historis. Pendekatan dalam skripsi ini menggunakan pendekatan militer, politik, ekonomi, dan sosiologi. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa, Mao Tse Tung menggunakan Strategi Long March dan desa mengepung kota dalam perang saudara di China tahun 1927-1949. Mao Tse Tung melaksanakan strategi Long March dari Kiansi ke Yenan dengan tujuan untuk: menghindari serangan Chiang Kai Sek, bergerilya melawan Jepang, menguji mental kader-kader Komunis, mendekatkan diri kepada Uni Soviet, dan menyebarkan paham Komunis ke desa-desa. Mao Tse Tung yang menyadari bahwa ia tidak dapat meyerang Chiang Kai Sek saat itu memutuskan untuk menghindar dan membuat basis-basis pertahanan Komunis di beberapa desa yang dilalui saat Long March. Dampak Long March sangat besar terhadap perkembangan Partai Komunis China. Dengan dukungan para petani dan buruh membuat Mao Tse Tung menjalankan strategi desa mengepung kota untuk meyerang Chiang Kai Sek. Mao Tse Tung menggunakan propagandanya untuk mendapatkan simpati dari rakyat pedesaan. Dengan adanya dukungan dari desa membuat Mao Tse Tung menguasai beberapa desa terlebih dahulu, baru setelah itu ia menyerang basis-basis kekuatan Chiang Kai Sek yang terletak di kota-kota besar. Dengan dikuasainya beberapa kota penting di China membuka jalan bagi Partai Komunis China untuk semakin memperluas gerakannya dan mengalahkan Chiang Kai Sek. Keberhasilan Long March dan desa mengepung kota membuat Mao Tse Tung diakui sebagai Pemimpin Tertinggi Komunis dan menjadikannya sebagai pemimpin dari negara Republik Rakyat Tiongkok. The thesis is entitled “Strategy of Mao Tse Tung during the civil war in 1927-1949 in China”. The background of the problem is based on the strategies ran by Mao Tse Tung. He carried out a strategy named long march from Kiangsi to Yenan because the Chinese Communist Party was distress militarily by the Chinese Nationalist Party. The limit of the Chinese Communist Party in artillery pushed Mao Tse Tung to do the long march and set a strategy to overthrow the power of Chinese Nationalist Party. The main problem raises in this thesis is “how is the strategy of Mao Tse Tung in the civil war in China”, while the main objective is to know and to describe clearly the strategy of Mao Tse Tung. In the thesis, I use historical method, which is developed into several methods such as military approach, political approach, economical approach, and sociological approach. Based on the research, it can be explained that Mao Tse Tung used a strategy long march, which caused the villagers surrounded the city in the civil war in china in 1927-1949. Mao Tse Tung executed the strategy long march from Kiansi to Yenan to avoid the attack of Chiang Kai Sek, to guerrilla against Japan, to test the mental of communist party cadre, to embed to the Soviet Union, and to spread the idea of communist to the villagers. Mao Tse Tung realized that he could not attack Chiang Kai Sek so he decided to avoid and made defense bases in several villages during the long march. The impact of long march was extraordinary to the development of Chinese Communist Party. Support of farmers and laborers led Mao Tse Tung to run a village strategy by encircling the city to attack Chiang Kai Sek. Mao Tse Tung used propaganda to get the sympathy of rural people .With the support from the villagers Mao Tse Tung took control over several villages beforehand and then he attacked the bases of Chiang Kai Sek, which was located in big cities. Occupying several important cities in China gave a way for the Chinese Communist Party to expand the movement and to defeat Chiang Kai Sek. The success of long march and villagers encircled the city made Mao Tse Tung recognize as communist top leader and he became the leader of the state of the people of Republic of China.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S SEJ IND s-2015; Pembimbing: I. Agus Mulyana, II. Leli Yulifar |
Uncontrolled Keywords: | Long March, desa mengepung kota, Partai Komunis China, Partai Nasionalis China. |
Subjects: | D History General and Old World > DS Asia L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 16 Sep 2015 02:40 |
Last Modified: | 16 Sep 2015 02:40 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/16829 |
Actions (login required)
View Item |