Firsty, Dini Nurmalina (2014) MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI MELALUI SENAM FANTASI: Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B di Paud Alfani Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Tahun Ajaran 2013-2014. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_PAUD_0904033_Title.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text
S_PAUD_0904033_Abstract.pdf Download (137kB) | Preview |
|
|
Text
S_PAUD_0904033_Table_of_content.pdf Download (147kB) | Preview |
|
|
Text
S_PAUD_0904033_Chapter1.pdf Download (237kB) | Preview |
|
Text
S_PAUD_0904033_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (322kB) |
||
|
Text
S_PAUD_0904033_Chapter3.pdf Download (356kB) | Preview |
|
Text
S_PAUD_0904033_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
S_PAUD_0904033_Chapter5.pdf Download (140kB) | Preview |
|
|
Text
S_PAUD_0904033_Bibliography.pdf Download (210kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilakukan berdasarkan temuan masalah yang berkaitan dengan kemampuan motorik kasar anak di kelompok B PAUD Alfani, Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor. Permasalahan tersebut menuntut perlunya solusi baik berupa pendekatan, metode atau teknik pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut. Pembelajaran yang dikembangkan adalah pembelajaran kegiatan senam fantasi. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik kasar anak setelah diterapkan kegiatan senam fantasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas pada anak kelompok B PAUD Alfani sebanyak 14 orang anak. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan pelaksanaan tahapan diantaranya reduksi data, paparan data dan penyimpulan.Kondisi awal kemampuan motorik kasar anak di PAUD Alfani. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kemampuan motorik kasar anak yang sebelumnya belum bisa berlari dengan sikap yang benar, belum mampu memutar badan dengan benar, belum dapat melakukan ancang-ancang sebelum berlari dan melompat, belum mampu membungkukan pinggul, lutut dan pergelangan kaki, dan lain sebagainya. Namun setelah dilakukan kegiatan senam fantasi anak bisa melakukan kegiatan dengan benar walaupun sebelumnya harus dibimbing oleh guru tetapi lama kelamaan menjadi bisa melakukan kegiatan sendiri tanpa dibantu. Kemampuan motorik kasar belum banyak berkembang hal ini dibuktikan dari presentase setiap kategori. Kategori kurang (K) sebesar 71%, kategori cukup (C) 29%, dan kategori baik (B) 0%. Kemampuan motorik kasar anak mengalami peningkatan setelah dilakukan pembelajaran senam fantasi pada setiap katergori. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya presentase pada kategori baik. Kategori kurang sebanyak 0%. Kategori cukup sebanyak 14%. Kategori baik sebanyak 86%. Rekomendasi yang diberikan untuk guru yaitu kegiatan senam fantasi dapat dijadikan alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia dini. This study was conducted based on the findings of the problems associated with gross motor abilities of early childhood children in group B Alfani, Kemang Subdistrict Bogor Regency. The problem requires the solution in the form of approaches, methods or learning techniques to overcome these problems. Learning is a learning activity developed fantasy gymnastics. Whereas the purpose of this study was to determine the child's gross motor skills improvement after implementation fantasy gymnastics activities. This study uses action research in early childhood education of children in group B Alfani many as 14 children. Data collection techniques used in this study is the observation, interviews, and documentation studies. The data analysis technique used is a qualitative data analysis including data reduction phases of implementation, exposure of data and beginning. Gross motor skills in early childhood child Alfani. Based on observations and interviews gross motor ability of children who previously have not been able to run with the right attitude, the agency has not been able to play properly, can not square off before running and jumping, yet capable of bending the hips, knees and ankles, and so forth . However, after the fantasy gymnastic activities children can do the activities correctly despite earlier should be guided by the teacher but could over time become their own activities without assistance. Gross motor skills undeveloped is evidence of the percentage of each category. Categories less (K) by 71%, enough category (C) 29%, and both categories (B) 0%. Gross motor skills a child has increased after learning gymnastics at every categories fantasy. This is evidenced by the increased percentage in both categories. Categories A total of 0%. Categories quite as much as 14%. Both categories as much as 86%. Recommendations are given to teachers, gymnastic activities can be used as an alternative fantasy of learning to improve the gross motor abilities of early childhood.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S PAUD FFIR m-2014; Pembimbing: I. Rudiyanto, II. I Gusti Komang Aryaprastya Agus |
Uncontrolled Keywords: | Kemampuan Motorik Kasar Anak, Senam Fantasi |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pedagogik > PGPAUD Bumi Siliwangi |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 30 Jul 2015 06:59 |
Last Modified: | 30 Jul 2015 06:59 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/15477 |
Actions (login required)
View Item |