Kurnia, Arie Mohammad (2014) ANALISIS MAKNA VERBA KAU SEBAGAI POLISEMI DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_JEP_0902636_Title.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text
S_JEP_0902636_Abstract.pdf Download (259kB) | Preview |
|
|
Text
S_JEP_0902636_Chapter1.pdf Download (247kB) | Preview |
|
Text
S_JEP_0902636_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (503kB) | Request a copy |
||
|
Text
S_JEP_0902636_Chapter3.pdf Download (246kB) | Preview |
|
Text
S_JEP_0902636_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (427kB) | Request a copy |
||
|
Text
S_JEP_0902636_Chapter5.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
S_JEP_0902636_Bibliography.pdf Download (191kB) | Preview |
|
Text
S_JEP_0902636_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (362kB) | Request a copy |
Abstract
Terdapat banyak jumlah verba dalam bahasa Jepang, termasuk di dalamnya verba yang memiliki makna lebih dari satu (polisemi). Salah satu verba yang berpolisemi adalah kau. Sering kali pembelajar bahasa Jepang mengalami kesulitan dalam menentukan makna. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian mengenai makna verba kau sebagai polisemi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui makna apa saja yang terkandung dalam verba kau, apa makna dasar yang terkandung pada verba kau dan untuk mengetahui hubungan antar makna pada verba kau. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber disusun, kemudian diklasifikasikan, dianalisis dan diinterpretasikan. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa makna dasar verba kau adalah membeli (memperoleh sesuatu melalui penukaran atau pembayaran dengan uang). Sedangkan makna perluasan yang terkandung pada verba kau mempunyai makna antara lain: menyewa (uang yang dibayarkan karena memakai atau meminjam sesuatu); mengundang (menjadi); memberikan penilaian/apresiasi; menerima (bertanggung jawab). Selain itu, verba kau juga digunakan dalam peribahasa, yaitu: dengan menabung kita bisa membeli segalanya; 3 syarat menjadi berandalan, yaitu minum, membeli, memukul; uang tidak bisa membeli kebahagiaan; sepakat dengan masa depan; kebencian itu datangnya dari perkataan seseorang; kesenangan itu membawa penderitaan. Kemudian, hubungan antar makna dari verba kau dapat dilihat dari 3 majas, yaitu metafora, metonimi dan sinekdok. Pada penelitian ini makna ⑤ mempunyai hubungan metafora dengan makna dasar, makna ③ ④dan ⑥ mempunyai hubungan metonimi dengan makna dasar, makna ② mempunyai hubungan sinekdok dengan makna dasar. Kata Kunci : Polisemi, Verba, Kalimat Bahasa Jepang There are a lot of verbs in Japanese, including verbs that have more than one meaning (polysemy). One of the verbs that has polysemy is kau. Commonly, Japanese learners met some obstacles in deciding meaning. Thus, the writer conducted a research regarding the meaning of verb kau as polysemy. This study attempts to identify the meaning contained in kau verb, basic meaning contained in kau verb and to investigate the correlation between kau verb’s meaning. This study employs descriptive method. The data from various sources collected and arranged, then classified, analyzed and interpreted. According to the data analysis, it is concluded that the basic meaning of kau verb is buying (getting something through exchange or payment using money). Whereas, extended meaning contained in kau verb has some other meanings, for instance: borrowing (the money paid due to buying or borrowing something); inviting (become); giving judgment/ appreciation; accepting (being responsible). In addition, kau verb can be used in proverb, that are: by saving we can buy anything; 3 requirements to be a rascal, there are drinking, buying, defeating.; money cannot buy happiness; agree with the future; hatred comes from someone’s words; pleasure brings suffering. Afterward, the correlation between the meanings of kau verb can be observed from 3 rhetorical expression, there are metaphor, metonymy, and synecdoche. In this study, the 5th meaning has a metaphorical correlation with basic meaning, the 3rd , 4th, and 6th meaning has a metonymical correlation with basic meaning, the 2nd meaning has a synecdoche correlation with basic meaning. Keywords: Polysemy, Verbs, Japanese Sentences
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : S JEP KUR a-2014; Pembimbing: I. Sudjianto, II. Dianni Risda |
Uncontrolled Keywords: | Polysemy, Verbs, Japanese Sentences, Polisemi, Verba, Kalimat Bahasa Jepang |
Subjects: | P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang |
Depositing User: | Mr Tatang Saja |
Date Deposited: | 28 Jul 2015 02:00 |
Last Modified: | 28 Jul 2015 02:00 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/15215 |
Actions (login required)
View Item |