Kuswara, - (2014) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KEBERAKSARAAN BERORIENTASI BUDAYA LOKAL UNTUK MENUNTASKAN TUNAAKSARA DEWASA PADA MASYARAKAT PESISIR DI KABUPATEN CIREBON. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_IND_0907783_Title.pdf Download (144kB) | Preview |
|
|
Text
T_IND_0907783_Abstract.pdf Download (63kB) | Preview |
|
|
Text
T_IND_0907783_Table_of_content.pdf Download (142kB) | Preview |
|
|
Text
T_IND_0907783_Chapter1.pdf Download (326kB) | Preview |
|
Text
T_IND_0907783_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (608kB) |
||
|
Text
T_IND_0907783_Chapter3.pdf Download (346kB) | Preview |
|
Text
T_IND_0907783_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
||
|
Text
T_IND_0907783_Chapter5.pdf Download (124kB) | Preview |
|
|
Text
T_IND_0907783_Bibliography.pdf Download (188kB) | Preview |
|
Text
T_IND_0907783_Appendix1.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (533kB) |
||
Text
T_IND_0907783_Appendix2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (239kB) |
||
Text
T_IND_0907783_Appendix3.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (423kB) |
Abstract
ABSTRACT THE MODEL DEVELOPMENT OF LITERACY LEARNING ORIENTED WITH LOCAL CULTURE FOR ELIMINATING ADULT ILLITERATES OF COASTAL COMMUNITY IN CIREBON DISTRICT Human Development Index (HDI) is one of the indicators to measure the prosperity of an area or a country. The development of Indonesian HDI tends to relatively fluctuate and is always behind China, Thailand, Malaysia and The Philippines. This alarming position shows that the achievements of Indonesia in health and longevity (as measured by life expectancy at birth), education (measured by adult literacy and combined primary, secondary, and tertiary enrollments), and living standard (measured by GDP per capita in purchasing power parity terms) are under its neighboring countries, except for Vietnam, Laos, Cambodia, and Myanmar. The program of illiteracy eradication is one the efforts in pursuing the achievement of improvement of literacy education that will significantly enhance the improvement of education index as part of HDI components. Even though illiteracy eradication has been done massively, the existence of illiteracy residue which has not been completed indicates serious and complex problems in the illiteracy eradication endeavors. The purpose of the present study is aimed to; 1) identified the socio-cultural condition, 2) describe the situation of literacy, 3) design hypothetical model of local culture oriented literacy learning, and 4) tested the effectiveness of local culture oriented literacy learning in eradicating illiteracy of coastal community in Gebang Mekar Village, Gebang District, Cirebon Regency. The study is focused on the development of listening, speaking, reading, writing skills, and arithmatics of adult illiterates, with local culture of coastal community as orientation. The main theory used refers to: 1) literacy theory, 2) adult education theory, and 3) culture theory. The process of model development refers to the procedure developed by Borg and Gall (1989: 784-785). The exploratory study shows that the HDI index of Cirebon regency in 2011 was 69,27, which was under the average of West Java HDI (72,73), with 3,36 point discrepancies, while the illiteracy number was 88.550 people. The design of the model developed refers to socio-cultural condition of the learning community, which was economically deprived, part of them were absolutely or partially illiterate, low ability in using Indonesian and lived in an environment that has coastal cultural richness which can be used as learning resources. The result of analysis concerning the effectiveness of local culture oriented literacy learning model shows that the model is effective in improving literacy competence, Indonesian language competence, acquisition of certain vocation, local culture enhancement, self-empowerment, and the acquisition and application of IT skills. The effectiveness test as statistically measured indicates changes at the level of literacy acquisition skills from not having it to skillful. Keywords: illiteracy, literacy, local culture. ABSTRAK PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KEBERAKSARAAN BERORIENTASI BUDAYA LOKAL UNTUK MENUNTASKAN TUNAAKSARA DEWASA PADA MASYARAKAT PESISIR DI KABUPATEN CIREBON Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu tolak ukur angka kesejahteraan suatu daerah atau negara. Perkembangan IPM Indonesia relatif berfluktuasi dan selalu berada di bawah Tiongkok, Thailand, Malaysia dan Filipina. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan Indonesia masih di bawah negara-negara tetangga kecuali Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar. Program penuntasan tunaaksara merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan target tercapainya peningkatan pendidikan keberaksaraan yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan indeks pendidikan sebagai bagian dari komponen IPM. Walaupun program penuntasan tunaaksara telah dilakukan secara masif, tetapi masih adanya sisa tunaaksara yang belum tertuntaskan menunjukkan masih adanya permasalahan serius dan kompleks dalam usaha-usaha penuntasan tunaaksara. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) mengidentifikasi kondisi sosial budaya, 2) mendeskripsikan profil keberaksaraan, 3) merancang model pembelajaran keberaksaraan berorientasi budaya lokal, dan 4) menguji efektivitas model pembelajaran keberaksaraan berorientasi budaya lokal dalam menuntaskan tunaaksara masyarakat pesisir di Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung pada orang dewasa yang berorientasi budaya lokal pada masyarakat pesisir. Induk landasan teorinya mengacu pada tiga teori keilmuan utama, yaitu: 1) teori keberaksaraan, 2) teori pendidikan orang dewasa, dan 3) teori kebudayaan. Proses pengembangan model mengacu pada prosedur yang dikembangkan oleh Borg and Gall (1989: 784-785). Hasil studi eksplorasi menunjukkan bahwa nilai IPM Kabupaten Cirebon tahun 2011 sebesar IPM 69,27 yang berarti masih berada di bawah rata-rata IPM Jawa Barat (72,73) dengan selisih 3,36 poin, sedangkan data tunaaksaranya sebanyak 88.550 jiwa. Rancangan model yang dikembangkan mengacu pada kondisi sosial budaya warga belajar yang secara ekonomis miskin, sebagiannya merupakan tunaaksara murni atau parsial, rendah tingkat penguasaan Bahasa Indonesia, dan tinggal di lingkungan yang memiliki kekayaan budaya masyarakat pesisir yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran. Hasil uji efektivitas model pembelajaran keberaksaraan berorientasi budaya lokal menunjukkan bahwa model cukup efektif dalam meningkatkan kompetensi keberaksaraan, kompetensi berbahasa Indonesia, juga berdampak efektif terhadap penguasaan vokasional tertentu, penguatan budaya lokal, pemberdayaan diri, dan penguasaan dan pemanfaatan TIK. Hasil uji efektivitas yang diukur dengan uji statistik menunjukkan ada perubahan tingkat penguasaan kecakapan keberaksaraan dari belum menguasai menjadi terampil. Kata Kunci: Tunaaksara, Keberaksaraan, Budaya Lokal
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: T_IND_KUS p-2014; Pembimbing : I. Syihabuddin, II. Vismaia S. Damayanti III. Yeti Mulyati |
Uncontrolled Keywords: | Tunaaksara, Keberaksaraan, Budaya Lokal |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2 |
Depositing User: | DAM staf |
Date Deposited: | 07 Jul 2015 07:36 |
Last Modified: | 07 Jul 2015 07:36 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/14896 |
Actions (login required)
View Item |