ANALISIS PENGELOLAAN IMPRESI MICRO-INFLUENCER KECANTIKAN TANPA FILTER DIGITAL: Studi Fenomenologi di Platform High Visual Social Media

Rifda Fathiyah, - and Atie Rachmiatie, - and Welsi Damayanti, - (2025) ANALISIS PENGELOLAAN IMPRESI MICRO-INFLUENCER KECANTIKAN TANPA FILTER DIGITAL: Studi Fenomenologi di Platform High Visual Social Media. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Tingginya normalisasi penggunaan filter kecantikan, menyebabkan gerakan kontra di media sosial. Studi fenomenologi ini mengeksplorasi mengapa ada perubahan tren yang menyebabkan micro-influencer kecantikan di media sosial secara sadar menolak filter kecantikan. Melalui wawancara mendalam dari tujuh orang micro-influencer, penelitian menggali lebih dalam mengenai pengalaman, motivasi, dan nilai-nilai yang menyebabkan fenomena terjadi. Teori yang digunakan adalah teori manajemen impresi sebagai kerangka bagaimana sisi yang ditunjukkan secara internal dan eksternal oleh para micro-influencer tersebut. Temuan mengungkapkan bahwa mereka merasakan tekanan konstan untuk menyesuaikan diri dengan standar yang tidak realistis dan mereka meresponsnya dengan menunjukkan identitas yang autentik, memprioritaskan transparansi untuk membangun kepercayaan dengan audiens mereka dan mereka sendiri. Studi menemukan micro-influencer memiliki peran ganda, merupakan konsumen dan pemasar, mereka membangun identitas autentisitas sebagai aset untuk membangun ulang standar kecantikan dan serta memberikan ulasan jujur sesuai keinginan konsumen dan atas moralitas diri. The high level of normalization of beauty filter use has led to a counter-movement on social media. This phenomenological study explores why this trend has led beauty micro-influencers on social media to consciously reject beauty filters. Through in-depth interviews with seven micro-influencers, the study delved deeper into the experiences, motivations, and values that led to this phenomenon. Impression management theory was used to frame how these micro-influencers present themselves internally and externally. Findings revealed that they feel constant pressure to conform to unrealistic standards and respond by projecting authentic identities, prioritizing transparency to build trust with their audiences and themselves. The study found that micro-influencers play a dual role, as consumers and marketers, constructing authentic identities as assets to reshape beauty standards and providing honest reviews that reflect consumer preferences and their own morality.

	Text S_IKOM_2007570_Title.pdf Download (523kB)
	Text S_IKOM_2007570_Chapter1.pdf Download (229kB)
	Text S_IKOM_2007570_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (644kB)
	Text S_IKOM_2007570_Chapter3.pdf Download (2MB)
	Text S_IKOM_2007570_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (750kB)
	Text S_IKOM_2007570_Chapter5.pdf Download (118kB)
	Text S_IKOM_2007570_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (21MB)

Item Type:	Thesis (S1)
Additional Information:	https://scholar.google.com/citations?hl=en&authuser=1&user=ll_smd8AAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Atie Rachmiatie: 5973752 Welsi Damayanti: 5992858
Uncontrolled Keywords:	micro-influencer, filter, kecantikan, autentisitas, media sosial Micro-influencer, filter, beauty, authenticity, social media
Subjects:	H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Ilmu Komunikasi
Depositing User:	Rifda Fathiyah
Date Deposited:	05 Nov 2025 05:57
Last Modified:	05 Nov 2025 05:57
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/144992

Actions (login required)

View Item