PENERAPAN CHSE MELALUI PENDEKATAN COMMUNITY-BASED TOURISM DI DESA WISATA PAGERWANGI KABUPATEN BANDUNG BARAT

    Shania Nurul Fazri, - and Elih Sudiapermana, - and Nike Kamarubiani, - and Eko Sulistiono, - (2025) PENERAPAN CHSE MELALUI PENDEKATAN COMMUNITY-BASED TOURISM DI DESA WISATA PAGERWANGI KABUPATEN BANDUNG BARAT. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

    Abstract

    Keterbatasan sumber daya manusia yang yang terlatih dalam penerapan protokol CHSE, infrastruktur yang masih belum memadai, serta rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan desa wisata menjadi masalah utama yang ada di desa wisata Pagerwangi Kabupaten Bandung Barat. Selain itu, penurunan jumlah pengunjung dapat mengurangi pendapatan masyarakat yang bergantung pada sektor wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan objek wisata desa melalui integrasi program CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) dan pendekatan Community-Based Tourism (CBT). Studi kasus dilakukan di Desa Pager Wangi, Kabupaten Bandung Barat, dengan melibatkan pemuda penggerak pariwisata lokal sebagai subjek utama pelatihan dan implementasi teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix-method dengan data kualitatif dari observasi dan wawancara serta data kuantitatif dari survei kepuasan dan partisipasi masyarakat. Dalam penelitian ini yang menjadi atau termasuk ke dalam populasi sebagai subjek dari penelitian yaitu peserta kegiatan pelatihan berjumlah 15 orang yang merupakan pengurus Karang Taruna Desa Pager Wangi, serta masyarakat lokal yang menjadi wisatawan berjumlah 25 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pelatihan berhasil meningkatkan pemahaman peserta terhadap konsep CHSE dan CBT, yang ditunjukkan oleh peningkatan nilai post-test secara signifikan yaitu skor rata-rata naik dari 14,4 menjadi 17,2. Peningkatan nilai pos-test yang siginifikan menunjukkan bahwa metode pengajaran yang diterapkan dalam intervensi ini berhasil 2) selain itu sebanyak 88% wisatawan menilai positif penerapan CHSE terutama dalam aspek kebersihan mencapai angka 92% dan akses infromasi digital mencapai angka 81%. Hal ini mengindikasikan bahwa penerapan CHSE memberikan rasa aman dan kenyamanan yang tinggi, didukung oleh akses informasi digital yang baik 3) keterlibatan masyarakat masih menjadi hambatan dalam pelaksanaan strategi berkelanjutan ini. Integrasi antara CHSE dan CBT terbukti dapat menjadi pendekatan strategis dalam pengelolaan destinasi wisata berbasis komunitas di era pasca pandemi. Limited trained human resources in implementing CHSE protocols, inadequate infrastructure, and low community awareness and participation in tourism village management are the main problems in the Pagerwangi tourism village in West Bandung Regency. In addition, a decline in visitor numbers can reduce the income of communities that depend on the tourism sector. This study aims to examine the development of village tourism attractions through the integration of the CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) program and the Community- Based Tourism (CBT) approach. A case study was conducted in Pager Wangi Village, West Bandung Regency, involving local youth tourism activists as the primary subjects of training and technology implementation. This research uses a mixed-method approach with qualitative data from observations and interviews, as well as quantitative data from surveys on community satisfaction and participation. In this study, the population included 15 participants in the training program, who were members of the Karang Taruna youth organization in Pager Wangi Village, as well as 25 local residents who were tourists. The research results showed that 1) the training successfully improved participants' understanding of the CHSE and CBT concepts, as evidenced by a significant increase in post-test scores, with the average score rising from 14.4 to 17.2. The significant increase in post-test scores indicates that the teaching methods applied in this intervention were successful. 2) Additionally, 88% of tourists positively evaluated the implementation of CHSE, particularly in terms of cleanliness (92%) and digital information access (81%). This indicates that the implementation of CHSE provides a high sense of safety and comfort, supported by good digital information access. 3) Community involvement remains a challenge in the implementation of this sustainable strategy. The integration of CHSE and CBT has proven to be a strategic approach in managing community-based tourism destinations in the post-pandemic era.

    [thumbnail of TA_ART_S_PENMAS_1802275_ART.pdf] Text
    TA_ART_S_PENMAS_1802275_ART.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (344kB)
    [thumbnail of TA_ART_S_PENMAS_1802275_SK.pdf] Text
    TA_ART_S_PENMAS_1802275_SK.pdf - Other

    Download (179kB)
    Official URL: https://journal.uny.ac.id/index.php/jurnaldiklus/a...
    Item Type: Thesis (S1)
    Additional Information: https://scholar.google.com/citations?hl=en&user=Ps2zBs8AAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Elih Sudiapermana: 6687259 Nike Kamarubiani: 5995140 Eko Sulistiono: 6722048 "Karya ini adalah tugas akhir setara dengan skripsi sesuai dengan SK Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Nomor: 10439/UN40.A1.1/KM.07/2025"
    Uncontrolled Keywords: CHSE, community-based tourism, pariwisata desa CHSE, community-based tourism, village tourism
    Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure
    L Education > L Education (General)
    L Education > LB Theory and practice of education
    Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Masyarakat-S1
    Depositing User: Shania Nurul Fazri
    Date Deposited: 15 Oct 2025 00:47
    Last Modified: 15 Oct 2025 00:47
    URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/142562

    Actions (login required)

    View Item View Item