ANALISIS KONTRASTIF ONOMATOPE YANG MENYATAKAN CUACA DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA SUNDA

Putri Damayanti, - (2024) ANALISIS KONTRASTIF ONOMATOPE YANG MENYATAKAN CUACA DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA SUNDA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_JEP_1901981_Title.pdf

Download (454kB)
[img] Text
S_JEP_1901981_Chapter1.pdf

Download (359kB)
[img] Text
S_JEP_1901981_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (911kB)
[img] Text
S_JEP_1901981_Chapter3.pdf

Download (243kB)
[img] Text
S_JEP_1901981_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_JEP_1901981_Chapter5.pdf

Download (194kB)
[img] Text
S_JEP_1901981_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: https://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai onomatope yang menyatakan cuaca dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan jenis-jenis, makna dan fungsi dari onomatope yang digunakan untuk menyatakan cuaca dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda dengan terbatas pada onomatope yang termasuk giongo dan gitaigo saja. Sumber data yang berasal dari Kamus Usage Guide to Japanese Onomatopeias (擬音語.擬態語) oleh Atoda Toshiko dan Hoshino Kazoku (1995), kamus Sunda-Indonesia oleh R.Satjadibrata (2011) sebagai sumber utama. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diambil dari kata-kata yang termasuk pada bentuk onomatope pada sumber data yang digunakan. Selanjutnya, teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi kepustakaan dengan mengumpulkan dan menyeleksi kata-kata dan mencari contoh kalimat yang menggunakan onomatope bahasa Jepang dan dalam bahasa Sunda. Dengan jenis dan makna onomatope berdasarkan pada teori Sudjianto dan Dahidi (2004) serta fungsi onomatope dengan teori Brown (dalam Muldani, 2022; Rika, 2012). Hasil dari penelitian ini yaitu giongo dan gitaigo lebih dominan dan bervariasi pada musim hujan baik dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda. Adapun pada bahasa Jepang terdapat 15 onomatope yang berkaitan dengan musim hujan dari 33 data yang ada. Lalu, dalam bahasa Sunda terdapat 11 data kata yang menggambarkan musim hujan dari 18 data dalam bahasa Sunda. Selanjutnya, terdapat 11 data onomatope yang dapat dipadankan namun, tidak seperti bahasa Jepang, dalam bahasa Sunda tidak semua kata termasuk kedalam onomatope. Adapun rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, untuk pengumpulan data bahasa Sunda selanjutnya penulis dapat terjun langsung ke masyarakat guna mendapatkan data yang lebih terperinci dan akurat. This study discusses onomatopoeia that express weather in Japanese and Sundanese. The purpose of this study is to describe the types, meanings and functions of onomatopoeias used to express weather in Japanese and Sundanese with limited onomatopoeias including giongo and gitaigo only. The data source comes from the Dictionary Usage Guide to Japanese Onomatopeias (擬音語.擬態語) by Atoda Toshiko and Hoshino Kazoku (1995), Sundanese-Indonesian dictionary by R.Satjadibrata (2011) as the main source. This research uses qualitative descriptive method. The data were taken from the words included in the onomatopoeia form in the data sources used. Furthermore, data collection techniques used literature study techniques by collecting and selecting words and looking for examples of sentences that use onomatopoeia in Japanese and in Sundanese. With the type and meaning of onomatopoeia based on the theory of Sudjianto and Dahidi (2004) and the function of onomatopoeia with Brown's theory (in dalam Muldani, 2022; Rika, 2012). The results of this study are giongo and gitaigo are more dominant and varied in the rainy season in both Japanese and Sundanese. In Japanese, there are 15 onomatopoeias related to the rainy season out of 33 data. Then, in Sundanese there are 11 data words that describe the rainy season from 18 data in Sundanese. Furthermore, there are 11 onomatopoeia data that can be matched but, unlike Japanese, in Sundanese not all words are included in onomatopoeia. As for recommendations for future research, for the collection of Sundanese language data, the author can go directly to the community to get more detailed and accurate data. 本研究では、日本語とスンダ語における天気を表現するオノマトペについて考察する。本研究の目的は、日本語とスンダ語の天候を表現するオノマトペの種類、意味、機能について、祗園語と祗太語のみを含む限定的なオノマトペを用いて説明することである。データソースは、阿刀田稔子・星野和子『擬音語・擬態語辞典』(1995年)、R.Satjadibrata著『スンダ語・インドネシア語』(2011年)から得た。本研究は質的記述法を用いている。データは、使用したデータソースのオノマトペに含まれる単語から取得した。さらに、データ収集の手法として、日本語とスンダ語のオノマトペを使用した文例を探し、単語を収集・選択する文献研究の手法を用いた。オノマトペの種類と意味はSudjianto とDahidi (2004)の理論に、オノマトペの機能はBrownの理論(Rika, 2012)に基づく。その結果、日本語でもスンダ語でも、雨季には「ギオンゴ」と「ギタイゴ」がより優勢で多様であることがわかった。日本語では、雨季に関連するオノマトペは33データ中15データある。また、スンダ語では18のデータから11のデータで雨季を表現している。さらに、一致するオノマトペデータは11個あるが、スンダ語では日本語と異なり、すべての単語がオノマトペに含まれるわけではない。今後の研究への提言として、スンダ語のデータ収集については、筆者が直接コミュニティに出向いて、より詳細で正確なデータを得ることができる。

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?view_op=new_profile&hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing: Herniwati: 6005824 Noviyanti Aneros: 5992199
Uncontrolled Keywords: bahasa jepang, bahasa sunda, cuaca, giongo, gitaigo, onomatope. Japanese, Sundanese, giongo, gitaigo, onomatopoeia, weather 日本語、スンダ語、擬音語、擬態語、オノマトペ、天気。
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: Putri Damayanti
Date Deposited: 06 Nov 2024 07:16
Last Modified: 06 Nov 2024 07:16
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/128444

Actions (login required)

View Item View Item