Muhammad Syauqi Azadi, - (2024) PEMODELAN SPASIAL WILAYAH TERDAMPAK BENCANA LAND SUBSIDENCE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI JAKARTA UTARA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SIG_2004630_Title.pdf Download (495kB) |
|
Text
S_SIG_2004630_Chapter 1.pdf Download (389kB) |
|
Text
S_SIG_2004630_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (206kB) |
|
Text
S_SIG_2004630_Chapter 3.pdf Download (877kB) |
|
Text
S_SIG_2004630_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (4MB) |
|
Text
S_SIG_2004630_Chapter 5.pdf Download (49kB) |
|
Text
S_SIG_2004630_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Jakarta Utara mengalami penurunan tanah yang signifikan dengan kecepatan yang bervariasi di berbagai wilayah. Penurunan tanah di Jakarta Utara terjadi secara bervariasi yang disebabkan beberapa faktor, yaitu faktor air tanah, faktor kompaksi alami, dan faktor bangunan yang menjadi faktor saling berkaitan dalam penurunan tanah di Jakarta Utara. Pasalnya, ketiga faktor tersebut berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk yang terjadi di wilayah Jakarta Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi bencana penurunan tanah di wilayah Jakarta Utara dengan menggunakan model data spasial serta metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor dominan penyebab terjadinya penurunan tanah di Jakarta Utara. Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah metode yang digunakan untuk menentukan bobot dari setiap parameter yang berpengaruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat kelas tingkat potensi terdampak penurunan tanah yaitu kelas terdampak rendah dengan luas 4.899 km2 (3,52%), kelas terdampak sedang dengan luas 66.197 km2 (47,52%), kelas terdampak tinggi dengan luas 59.758 km2 (42,90), dan kelas terdampak sangat tinggi dengan luas 8.452 km2 (6,07%). Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa faktor air tanah memiliki bobot tertinggi yaitu 0.470 dengan parameter kedalaman air dan tanah kualitas muka air tanah sebagai parameter dominan. Faktor bangunan memiliki bobot 0,295, sementara faktor alami memiliki bobot terkecil 0,235. Faktor air tanah adalah penyebab utama terjadinya penurunan tanah di Jakarta Utara, dengan kualitas muka air tanah sebagai parameter yang paling berpengaruh. Penggunaan air tanah yang berlebihan tanpa pengelolaan yang baik menyebabkan rusaknya muka air tanah sehingga secara signifikan dapat menyebabkan penurunan tanah. North Jakarta is experiencing significant land subsidence with varying speeds in different areas. Land subsidence in North Jakarta occurs variably due to several factors, namely groundwater factors, natural compaction factors, and building factors which are interrelated factors in land subsidence in North Jakarta. The reason is, these three factors are directly proportional to the population growth that occurs in the North Jakarta area. This research aims to analyze the potential for land subsidence disasters in the North Jakarta area using spatial data models and the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The research objective is to determine the dominant factor causing land subsidence in North Jakarta. Analytical Hierarchy Process (AHP) is a method used to determine the weight of each influential parameter. The results showed that there are four classes of potential levels affected by land subsidence, namely low affected class with an area of 4,899 km2 (3.52%), medium affected class with an area of 66,197 km2 (47.52%), high affected class with an area of 59,758 km2 (42.90), and very high affected class with an area of 8,452 km2 (6.07%). The results of the AHP analysis show that the groundwater factor has the highest weight of 0.470 with the parameters of water depth and soil water table quality as the dominant parameters. The building factor has a weight of 0.295, while the natural factor has the smallest weight of 0.235. The groundwater factor is the main cause of land subsidence in North Jakarta, with groundwater quality as the most influential parameter. Excessive use of groundwater without proper management causes damage to the groundwater table, which can significantly cause land subsidence.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?user=7ftPpg8AAAAJ&hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing Dede Rohmat: 6006073 Hendro Murtianto: 6115607 |
Uncontrolled Keywords: | Penurunan Tanah, Analytical Hierarchy Process, Pemodelan Spasial, Air Tanah, Land Subsidence, Spatial Modeling, Groundwater |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sains Informasi Geografi |
Depositing User: | Muhammad Syauqi Azadi |
Date Deposited: | 25 Oct 2024 10:52 |
Last Modified: | 25 Oct 2024 10:52 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/127905 |
Actions (login required)
View Item |