Internalisasi Ajen Atikan Melalui Kakawihan Kaulinan Barudak Buhun Untuk Membina Kesalehan Budaya (Studi Pada Komunitas Hong Di Dago Pakar Bandung)

Mayakania, Nia Dewi (2014) Internalisasi Ajen Atikan Melalui Kakawihan Kaulinan Barudak Buhun Untuk Membina Kesalehan Budaya (Studi Pada Komunitas Hong Di Dago Pakar Bandung). eprint_fieldopt_thesis_type_phd thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
D_PU_0907725_TITLE.pdf

Download (187kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D_PU_0907725_TABLE OF CONTENT.pdf

Download (162kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D_PU_0907725_ABSTRAK.pdf

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D_PU_0907725_CHAPTER 1.pdf

Download (263kB) | Preview
[img] Text
D_PU_0907725_CHAPTER 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (686kB)
[img]
Preview
Text
D_PU_0907725_CHAPTER 3.pdf

Download (221kB) | Preview
[img] Text
D_PU_0907725_CHAPTER 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img]
Preview
Text
D_PU_0907725_CHAPTER 5.pdf

Download (215kB) | Preview
[img]
Preview
Text
D_PU_0907725_BIBLIOGRAPHY.pdf

Download (197kB) | Preview
[img] Text
D_PU_0907725_APPENDIX.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
Official URL: http://repostory.upi.edu

Abstract

Disertasi ini merupakan hasil penelitian tentang internalisasi ajen atikan melalui Kakawihan Kaulinan Barudak buhun (KKBb), yang dilakukan oleh Komunitas Hong di Dago Pakar Bandung. Penelitian ini melibatkan sejumlah anggota Komunitas Hong yang terdiri atas sejumlah anak, pimpinan, pembimbing, orang tua, juga pengunjung. Masalah inti yang diangkat dilatarbelakangi oleh banyaknya indikator yang menunjukkan degradasi nilai moral generasi muda khususnya anak-anak. Fenomena ini diantisipasi oleh Komunitas Hong dengan menanamkan ajen atikan melalui KKBb. Pertanyaan penelitian yang mengemuka adalah (a). bagaimanakah profil Komunitas Hong ? (b). bagaimanakah isi dan struktur KKBb itu ? (c). bagaimana proses internalisasi yang dilakukan ? (d). bagaimana strategi internalisasinya ?, dan (e). apa saja yang menjadi faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam upaya proses internalisasi tersebut ? Beberapa teori yang dirujuk, di antaranya: Teori Pendidikan, Teori Bermain; Teori Membangun Kecerdasan Moral; Teori Fungsi Seni; Teori Estetika & Filosofi Budaya; Teori Karawitan & Sastra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Proses analisis data dilakukan melalui reduksi data, display data, dan konklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam konteks sosial budaya, KKBb memiliki fungsi yang dominan di dalam membangun kehidupan manusiawi. Secara praktik, proses internalisasi ajen atikan yang berpijak pada konsep Komunitas Hong: mengenal alam, mengenal lingkungan, dan mengenal Tuhan, dilakukan dengan upaya memperkenalkan, memahami, dan mengajarkan KKBb melalui cara pembiasaan dan keteladanan. Sementara strategi internalisasi ajen atikannya dilakukan melalui upaya: mengaktifkan ranah afektif, membina perilaku positif secara berulang-ulang, dan upaya transfer nilai dengan cara yang pasti, kontinyu, pelan-pelan, sedikit demi sedikit, dalam nuansa kebersamaan dan kekeluargaan. Adapun ajen atikan (nilai-moral) yang diinternalisasikan, berkisar pada penanaman ajen atikan yang pada dasarnya berupa nilai-nilai kebaikan seperti : kejujuran, kedisiplinan, kepatuhan, keindahan, kebersamaan, toleransi, tenggang rasa, tanggung jawab, kepemimpinan, kesadaran, kearifan, kekuatan fisik, sportifitas, dan lain sebagainya. Ajen atikan ini pada dasarnya merupakan the hidden curriculum yang terintegrasi secara langsung di dalam seluruh unsur KKBb yang meliputi unsur musikal, unsur bahasa dan sastra, juga unsur permainan. Faktor pendorong dan penghambat di dalam upaya ini, berupa faktor-faktor yang muncul dari dalam (bersifat intern) dan dari luar (bersifat extern). Faktor-faktor ini pada dasarnya menjadi stimulus terhadap keberadaan KKBb itu sendiri sebagai media pendidikan nilai. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar KKBb dapat dijadikan alternatif lain dalam proses pembelajaran, baik di wilayah pendidikan formal, pendidikan informal, maupun pendidikan non formal, sebagai salah satu model pendidikan karakter yang berbasis estetika dan etika. This study is the result of research on the internalization of ajen atikan (education values) through KKBb conducted by Komunitas Hong at Dago Pakar Bandung. This research involves a number of members of the Komunitas Hong which consists of a number of children, leaders, coaches, parents, and also visitors. The core issue raised is motivated by many indicators that show the moral degradation of the younger generation, especially children. This phenomenon was anticipated by Komunitas Hong to instill ajen atikan through KKBb. The research questions which arise are (a). how the profile of Komunitas Hong ? (b). how the contents and structure of KKBb ? (c). how the internalization process ? (d). how the internalization strategy? and (e). what are the factors driving and inhibiting the efforts of the internalization process? Several theories used are: educational theory, the theory of play, theory of building moral intelligence, the theory of the function of art, aesthetic and philosophy of cultural theory, musical and literary theory. This study used a qualitative method with a phenomenological approach. The data collection is done through library research, documentation studies, and field research. The process of data analysis is done through data reduction, data display, and conclusion. The results showed that in the socio-cultural context, KKBb has a dominant function in building a human life. Practically , the ajen atikan internalization process is based on the concept of Komunitas Hong; knowing the nature, knowing the culture, knowing the God. The KKBb’s values is thought through habituation and exemplary system. While the ajen atikan internalization strategies made through efforts to activate the affective domain, to foster positive behavior repeatedly, and the transfer of value in a certain way, continuous, slowly, step by step, in shades of togetherness. As for ajen atikan (moral values) that learned revolves around the planting ajen atikan which is essentially virtues such as honesty, discipline, obedience, unity, tolerance, responsibility, dexterity, leadership, awareness, wisdom, physical strength, sportsmanship, and so on. Basically, the values are the hidden curriculum that is integrated directly in the whole element of KKBb such as musical elements, elements of language and literature, as well as elements of the game. The driving and inhibiting factors, in this effort, comes from within (internal ), and from outside ( extern). These factors essentially becomes a stimulus to the existence of the KKBb itself as a medium of values education. The results of the study suggest to use KKBb as an alternative in the learning process, both in the area of formal education, informal education, and non-formal education as a character model-based on ethics and aesthetics character education.

Item Type: Thesis (eprint_fieldopt_thesis_type_phd)
Additional Information: no panggil: D PU MAY i-2014
Uncontrolled Keywords: ajen, atikan, kakawihan, kaulinan, barudak, buhun
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Umum/Nilai S-3
Depositing User: Mr. Hada Hidayat
Date Deposited: 13 Feb 2015 02:01
Last Modified: 13 Feb 2015 02:01
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/12790

Actions (login required)

View Item View Item