Salma Ghezwina Azizah, - (2024) PENGGARAPAN NOVELET SUREALISME SENJA YANG SENDU BERORIENTASI PADA FENOMENA KRISIS KEHIDUPAN (PENELITIAN BERBASIS SENI). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_IND_2004789_Title.pdf Download (509kB) |
|
Text
S_IND_2004789_Chapter1.pdf Download (133kB) |
|
Text
S_IND_2004789_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (199kB) |
|
Text
S_IND_2004789_Chapter3.pdf Download (188kB) |
|
Text
S_IND_2004789_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (470kB) |
|
Text
S_IND_2004789_Chapter5.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (119kB) |
|
Text
S_IND_2004789_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Fenomena krisis seperempat kehidupan merupakan fase krisis yang dialami individu di usia 20 sampai 30 tahun. Fenomena ini banyak dibicarakan oleh masyarakat di media sosial. Dampak yang terjadi akibat fenomena krisis seperempat kehidupan banyak mengakibatkan gangguan pada mental, salah satunya gangguan kesedihan berkepanjangan. Hal tersebut melatarbelakangi penulis untuk membuat sebuah karya sastra prosa novelet dengan aliran surealisme yang berkaitan dengan alam bawah sadar. Novelet ini ditulis dengan tujuan dapat mengedukasi masyarakat bahwa menjaga kesehatan mental itu sangat penting. Metode penelitian yaang dilakukan adalah fiction-based research yang diadaptasi dari art-based research. Dalam menulis karya sastra penulis menggunakan lima tahap, yaitu pre-writing (pra-penulisan), drafting (penyusunan), revising (merevisi), editing & proofreading (mengedit & mengoreksi), dan publishing (penerbitan). Hasil yang dicapai dari penilaian karya kreatif pada novelet Senja yang Sendu adalah “Sangat Baik/Sangat Sesuai” dan “Baik/Sesuai”. The quarter-life crisis phenomenon is a crisis phase experienced by individuals aged 20 to 30 years. This phenomenon is widely discussed by people on social media. The impacts that occur due to the quarter-life crisis phenomenon result in many mental disorders, one of which is prolonged sadness. This is the background for the author to create a literary work of prose novelette with a flow of surrealism related to the subconscious. This novelette was written with the aim of educating the public that maintaining mental health is very important. The research method used was fiction-based research which was adapted from art-based research. In writing literary works, writers use five stages, namely pre-writing, drafting, revising, editing & proofreading, and publishing. The results achieved from the assessment of creative work in the novella Senja yang Sendu are "Very Good/Very Appropriate" and "Good/Appropriate".
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID Sinta Dosen Pembimbing: Suci Sundusiah: 0019128204 Halimah: 0025048103 |
Uncontrolled Keywords: | Krisis Seperempat Kehidupan, Novelet surealisme, Penelitian Berbasis Seni. Arts Based Research, Quarter Life Crisis, Surrealism Novella. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | - - Salma Ghezwina Azizah |
Date Deposited: | 25 Sep 2024 06:20 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 06:20 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/125469 |
Actions (login required)
View Item |