Tita, - (2024) ANALISIS TUTURAN DAYA SANJUNG DAN DAYA LUKA PADA KOLOM KOMENTAR MEDIA SOSIAL POLITISI: STUDI PRAGMATIS PADA TOKOH POLITIK JAWA BARAT. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_LING_2113047_Title.pdf Download (1MB) |
|
Text
T_LING_2113047_Chapter 1.pdf Download (375kB) |
|
Text
T_LING_2113047_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (911kB) |
|
Text
T_LING_2113047_Chapter 3.pdf Download (793kB) |
|
Text
T_LING_2113047_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_LING_2113047_Chapter 5.pdf Download (225kB) |
Abstract
Abstrak Kajian pragmatik kian luas dan kaya di era digital, utamanya media sosial. Salah satu daya pancing pragmatik dalam media sosial adalah adanya peluang penuturan daya sanjung dan daya luka tanpa perlu berhadapan muka. Setiap tuturan yang dimuat dalam suatu komunikasi dapat berpotensi untuk mengandung daya sanjung dan daya luka (Aziz, 2008). Daya sanjung (favour potentials) berkaitan dengan upaya penutur dalam menjaga wajah mitra tutur agar tidak terancam dan sebaliknya termuliakan (tersanjung). Daya luka (Level of face affront)) merupakan upaya penutur dalam memperlakukan wajah mitra tutur yang berkaitan dengan pengancaman wajah mitra tutur untuk tujuan tertentu. Pengancaman wajah mitra tutur tersebut merupakan bentuk penistaan terhadap wajah (melukai wajah) (Aziz, 2008). Isu kontroversial pada media social berpotensi untuk mengandung tuturan daya sanjung dan daya luka. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan karakteristik deskriptif. Dari hasil identifikasi terungkap tuturan yang mengandung Daya Sanjung sedang (medium/mild) sejumlah 262 (69%) dan Daya Sanjung berat (heavy/serious) sebanyak 119 tuturan (31%). Serta tuturan yang mengandung Daya Luka sedang (medium/mild) sebanyak 108 tuturan (93%) dan tuturan Daya Luka berat (heavy/serious) sebanyak 7 tuturan (7%). Dari analisis tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam tuturan Daya Sanjung dan Daya Luka pada kolom komentar media sosial Instagram @ridwankamil menunjukkan bahwa dari Daya Sanjung dan Daya Luka yang dianalisis tindak tutur ilokusi jenis asertif merupakan jenis tindak tutur yang paling banyak digunakan pada keduanya, baik tuturan Daya Sanjung ataupun tuturan Daya Luka. Secara keseluruhan tindak tutur asertif pada tuturan Daya Sanjung dan Daya Luka menggambarkan tuturan Daya Sanjung dan Daya Luka yang sedang (medium/mild). Pada tuturan komentar media sosial Instagram @ridwankamil tentang postingan mengenai Masjid Al Jabbar lebih banyak ditemukan Daya Luka sedang (medium/medium) daripada Daya Luka berat (heavy/serious). Kata Kunci: Pragmatik, kesantunan, tindak tutur, kontroversial, media sosial
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | ID Sinta Dosen Pembimbing: R. Dian Dia-an Muniroh: 5978405 Retty Isnendes: 5994546 |
Uncontrolled Keywords: | Pragmatik, kesantunan, tindak tutur, kontroversial, media sosial Pragmatic, politeness, speech, controversial, social media |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Linguistik S-2 |
Depositing User: | Tita |
Date Deposited: | 12 Sep 2024 08:56 |
Last Modified: | 12 Sep 2024 08:56 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/124385 |
Actions (login required)
View Item |