Zeranita Ageng Nur Anisa, - (2024) PENENTUAN JENIS KELAMIN ITIK ALABIO (Anas platyrhynchos Borneo) BERDASARKAN VENT SEXING, MORFOMETRIK, PEMBEDAHAN, DAN MOLECULAR SEXING. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_BIO_2007705_Title.pdf Download (404kB) |
|
Text
S_BIO_2007705_Chapter1.pdf Download (156kB) |
|
Text
S_BIO_2007705_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (562kB) |
|
Text
S_BIO_2007705_Chapter3.pdf Download (281kB) |
|
Text
S_BIO_2007705_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (967kB) |
|
Text
S_BIO_2007705_Chapter5.pdf Download (65kB) |
|
Text
S_BIO_2007705_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (913kB) |
Abstract
Itik alabio (Anas platyrhynchos Borneo) merupakan salah satu sumber plasma nutfah unggas lokal yang berasal dari Kalimantan Selatan dan memiliki potensi sebagai ternak unggul. Kebutuhan itik alabio yang meningkat mendorong peternak untuk mempercepat produksi, namun kendala utama yang sering dihadapi adalah lamanya waktu dan tenaga yang dibutuhkan dalam proses pemisahan jenis kelamin itik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan metode vent sexing, morfometrik, pembedahan, dan molecular sexing dalam menentukan jenis kelamin itik alabio. Analisis perkembangan kloaka (vent sexing) dilakukan saat itik berusia tiga, empat, dan 23 minggu, sedangkan analisis morfometrik dan pembedahan masing-masing dilakukan satu kali saat itik berusia 20 minggu dan 23 minggu. Metode molecular sexing dilakukan dengan mengamplifikasi DNA menggunakan sexing primer P2/P8 dan InSex-(F)/InSex-(R), kemudian hasilnya dianalisis menggunakan elektroforesis gel agarose. Hasil analisis perkembangan kloaka (vent sexing), morfometrik, dan pembedahan dapat membedakan itik jantan dan betina. Analisis vent sexing menunjukkan bahwa itik alabio jantan memiliki kloaka yang lebih menonjol dan runcing, sedangkan betina memiliki kloaka yang lebih datar/rata dan lebar. Analisis morfometrik menunjukkan bahwa itik jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan itik betina. Analisis secara anatomi menunjukkan bahwa organ reproduksi itik jantan terdapat dua buah testis dan betina terdapat ovarium. Analisis molecular sexing menggunakan primer P2/P8 tidak mampu membedakan jenis kelamin itik alabio jantan dan betina, sementara primer InSex-(F)/InSex-(R) berhasil membedakan jenis kelamin itik alabio jantan dan betina. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa teknik non-molekuler (vent sexing) dan teknik molekuler dengan menggunakan sexing primer InSex-(F)/InSex-(R) lebih efektif dalam penentuan jenis kelamin itik alabio. The alabio duck (Anas platyrhynchos Borneo) is a local poultry germplasm from South Kalimantan that has the potential to serve as superior breeding stock. The increasing demand for alabio ducks has encouraged farmers to accelerate production, but the main challenge is the time and labor required to perform duck sexing. This study aimed to evaluate the effectiveness of vent sexing, morphometric, surgical, and molecular sexing methods in determining the sex of alabio ducks. Vent sexing was performed at 3, 4, and 23 weeks of age, while morphometric analysis and surgery were performed at 20 and 23 weeks of age, respectively. Molecular sexing was performed by amplifying DNA using primers P2/P8 and InSex-(F)/InSex-(R), then analyzed by agarose gel electrophoresis. The results showed that vent sexing, morphometric and surgical methods can distinguish male and female ducks. Vent sexing analysis showed that male ducks have a more prominent and pointed cloaca, while female ducks have a flatter and wider cloaca. Morphometric analysis showed that males have a larger body size, and anatomical analysis confirmed the presence of two testes in males and ovaries in females. The P2/P8 primers did not successfully differentiate between male and female sexes, while the InSex-(F)/InSex-(R) primers successfully differentiated between male and female ducks. This study concludes that vent sexing and molecular sexing techniques using InSex-(F)/InSex-(R) primers are effective methods for determining the sex of alabio ducks.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?view_op=list_works&hl=en&user=YEBA3SoAAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Any Aryani: 6038233 Hernawati: 6005188 |
Uncontrolled Keywords: | Itik alabio (Anas platyrhynchos Borneo), Penentuan jenis kelamin, Vent sexing, Morfometrik, Pembedahan, dan Sexing primer Alabio duck (Anas platyrhynchos Borneo), Sex determination, Vent sexing, Morphometrics, Dissection, and Sexing primers |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) Q Science > QL Zoology |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Biologi > Program Studi Biologi (non kependidikan) |
Depositing User: | Zeranita Ageng Nur Anisa |
Date Deposited: | 12 Sep 2024 03:24 |
Last Modified: | 12 Sep 2024 03:24 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/123999 |
Actions (login required)
View Item |