KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN TUJUH TITIK BEBAS PKL KOTA BANDUNG

Tampubolon, Lidia Gustina (2014) KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN TUJUH TITIK BEBAS PKL KOTA BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_GEO_0908947_Title.pdf

Download (322kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_GEO_0908947_Table_of_content.pdf

Download (170kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_GEO_0908947_Abstract.pdf

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_GEO_0908947_Chapter1.pdf

Download (316kB) | Preview
[img] Text
S_GEO_0908947_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (304kB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
S_GEO_0908947_Chapter3.pdf

Download (432kB) | Preview
[img] Text
S_GEO_0908947_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text
S_GEO_0908947_Chapter5.pdf

Download (191kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_GEO_0908947_Bibliography.pdf

Download (211kB) | Preview
[img] Text
S_GEO_0908947_appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (570kB) | Request a copy
Official URL: http://perpustakaan.upi.edu

Abstract

Pemerintah Kota Bandung menetapkan peraturan daerah tentang penataan dan pembinaan PKL untuk mengantisipasi dan upaya penanganan terhadap PKL serta menetapkan zona-zona untuk PKL yaitu zona merah, zona kuning, zona hijau. Zona merah merupakan daerah terlarang untuk PKL dimana kawasan tujuh titik termasuk di dalamnya. Namun, kawasan tujuh titik bebas PKL tersebut masih tetap dijadikan sebagai lokasi berjualan. Tentunya ini merupakan permasalahan yang harus diteliti karena keberadaan PKL mengakibatkan kawasan tersebut jauh dari apa yang diharapkan. Penelitian ini memiliki satu variabel yaitu PKL di kawasan tujuh titik dimana yang menjadi indikatornya yaitu karakteristik PKL, latar belakang pemilihan lokasi, dan sikap pembeli (konsumen). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan observasi. Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh PKL dan pembeli (konsumen) yang berada di kawasan tujuh titik. Cara pengambilan sampel pada populasi PKL dan populasi pembeli adalah accidental sampling. Analisis data yang digunakan yaitu persentase, skala Likert, dan uji korelasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan sebagian besar PKL berasal dari luar Kota Bandung dan didominasi oleh laki-laki. Pada karakteristik aktivitas dan ruang usaha, jenis dagangan kurang dari setengahnya adalah konveksi/pakaian/sepatu, bentuk/sarana fisik berdagang berupa gelaran/dasaran, modal awal yang digunakan cukup sedikit (Rp 500.000,00-Rp 1.000.000,00) dengan penghasilan rata-rata perbulan adalah Rp 1.000.000,00-Rp 1.500.000,00). Sebagian besar PKL telah berjualan <3 tahun dan waktu berdagang 5-8 jam perhari dengan sifat layanan menetap. PKL memilih berjualan di lokasi tersebut karena karena ramai/sering dikunjungi pembeli (konsumen). Sikap konsumen terhadap keberadaan PKL di kawasan Tujuh Titik tergolong rendah. Meskipun PKL bermanfaat bagi konsumen, namun jika melihat peraturan yang harus ditegakan di Kota Bandung, konsumen berpendapat PKL lebih baik di relokasi ke tempat yang lebih layak. Kata Kunci: Pedagang Kaki Lima, Kawasan Tujuh titik Bebas PKL Kota Bandung

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No.Panggil: S GEO TAM k-2014
Uncontrolled Keywords: Pedagang Kaki Lima, Kawasan Tujuh titik Bebas PKL Kota Bandung
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 30 Jan 2015 00:45
Last Modified: 30 Jan 2015 00:45
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/12325

Actions (login required)

View Item View Item