Naufal Abdillah Muzhaffar, - (2024) KIPRAH SUTIYOSO DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUBLIK TERHADAP PERKEMBANGAN JAKARTA (1997-2007). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SEJ_1900581_Title.pdf Download (489kB) |
|
Text
S_SEJ_1900581_Chapter1.pdf Download (203kB) |
|
Text
S_SEJ_1900581_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (327kB) |
|
Text
S_SEJ_1900581_Chapter3.pdf Download (202kB) |
|
Text
S_SEJ_1900581_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_SEJ_1900581_Chapter5.pdf Download (86kB) |
|
Text
S_SEJ_1900581_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Jakarta merupakan kota Metropolis dengan Perkembangan yang pesat dibandingkan dengan kota lain, hal tidak lepas dari peran Gubernur Sutiyoso dalam pembangunan infrastruktur publik di Jakarta, adapun infrastruktur publik yang menjadi fokus penelitian ini adalah Revitalisasi Monas, Jakarta Islamic Centre, Kanal Banjir Timur, dan Program Pola Transportasi Makro. Penelitian ini menggunakan metode historis yang meliputi empat langkah penelitian dengan diantaranya heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Tujuan dari penelitian ini telah diuraikan ke dalam beberapa pertanyaan, yaitu (1) Mengapa Sutiyoso terpilih menjadi Gubernur Jakarta; (2) Bagaimana peran Sutiyoso dalam melakukan pembangunan infrastruktur publik di Jakarta; dan (3) Bagaimana dampak dari kebijakan pembangunan Sutiyoso terhadap perkembangan Jakarta. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui, pertama, terpilihnya Sutiyoso menjadi Gubernur Jakarta periode pertama dipengaruhi kekuasaan Orde Baru, sedangkan di periode kedua dipengaruhi dari kedekatannya dengan Presiden Megawati. Kedua, hanya Jakarta Islamic Centre dan Revitalisasi Monas dibangun dan dinikmati oleh masyarakat, sedangkan Banjir Kanal Timur dalam proses pembangunannya mengalami keterlambatan dalam proses ganti rugi yang dilakukan pemerintah Jakarta kepada keluarga yang terdampak, berbeda dengan Pola Transportasi Makro yang hanya Transjakarta berhasil beroperasi hingga akhir pemerintahan. Ketiga, dampak agama yang paling dirasakan adalah perubahan wilayah prostitusi menjadi sebuah wilayah Islamic Centre, dampak budaya yang paling dirasakan adalah perubahan kawasan ruang publik taman Monas, dampak sosial yang paling dirasa terjadinya konflik sosial dalam proses pembangunan Banjir Kanal Timur sedangkan, dampak ekonomi dirasakan kepada para pedagang yang berjualan di Jakarta Islamic Centre dan Revitalisasi Monas. penulis berharap dapat membantu untuk lebih memahami materi sejarah Indonesia era reformasi. . Jakarta is a metropolitan city with rapid development compared to other cities, this cannot be separated from the role of Governor Sutiyoso in the development of public infrastructure in Jakarta, the public infrastructure that is the focus of this research is Revitalization of Monas, Jakarta Islamic Center, East Flood Canal, and Macro Transportation Pattern Program. This research uses a historical method which includes four research steps including heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The aim of this research has been described into several questions, namely (1) Why was Sutiyoso elected Governor of Jakarta; (2) What is Sutiyoso's role in developing public infrastructure in Jakarta; and (3) What is the impact of Sutiyoso's development policies on the development of Jakarta. Based on this research it can be seen, First, Sutiyoso's election as Governor of Jakarta for the first period was influenced by power of the New Order, while in the second period it was influenced by his closeness to President Megawati. Second, only the Jakarta Islamic Center and Monas Revitalization were built and enjoyed by the community, while the East Flood Canal in the construction process experienced delays in the compensation process carried out by the Jakarta government, contrast to the Macro Transportation Pattern where only Transjakarta managed to operate until the end of the administration. Third, the religious impact was the change in the prostitution area into an Islamic Center area, the most felt cultural impact was the change in the public space area of Monas Park, the most felt social impact was the occurrence of social conflict in the process of building the East Flood Canal, meanwhile, The economic impact is felt by traders selling at the Jakarta Islamic Center and Monas Revitalization. The author hopes it can help to better understand the historical material of Indonesia in the reform era.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?user=0-DCc1kAAAAJ&hl=id ID SINTA Dosen Pembimbing Wawan Darmawan: 5992655 Suwirta: 5977199 |
Uncontrolled Keywords: | Sutiyoso, Pembangunan, Infrastruktur Publik, Jakarta Sutiyoso, Development, Public Infrastructure |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) D History General and Old World > D History (General) > D880 Developing Countries D History General and Old World > DS Asia |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Naufal Abdillah Muzhaffar |
Date Deposited: | 27 Aug 2024 03:28 |
Last Modified: | 27 Aug 2024 03:28 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/120608 |
Actions (login required)
View Item |