Siti Mu'minah, - (2024) GAMBARAN STIGMA PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI KECAMATAN KIARACONDONG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SKPR_2007948_Title.pdf Download (423kB) |
|
Text
S_SKPR_2007948_Chapter1.pdf Download (194kB) |
|
Text
S_SKPR_2007948_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (205kB) |
|
Text
S_SKPR_2007948_Chapter3.pdf Download (237kB) |
|
Text
S_SKPR_2007948_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (242kB) |
|
Text
S_SKPR_2007948_Chapter5.pdf Download (122kB) |
|
Text
S_SKPR_2007948_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Abstract
Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis adalah penyakit menular yang mematikan. Stigma terkait TB sering menyebabkan keterlambatan dalam pengobatan karena pasien cenderung menghindari pengobatan. Kecamatan Kiaracondong memiliki jumlah kasus TB tertinggi Ketiga di Kota Bandung. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji stigma TB di Kecamatan Kiaracondong. Metode: Kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 55 responden, instrumen yang digunakan adalah Van Rie’s TB Stigma Scale dengan jumlah pertanyaan sebanyak 21 pertanyaan Hasil: Stigma TB dari perspektif masyarakat memiliki nilai yang tinggi (22,6 dengan indikator tertinggi pada isolasi (79). Sebaliknya pada stigma TB dari perspektif pasien memiliki nilai (18,7) dengan indikator tertinggi pada perasaan bersalah (69,67). Diskusi: Gambaran stigma TB di Kecamatan Kiaracondong menunjukkan tingkat yang rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya stigma ini antara lain dukungan sosial yang kuat dan akses ke pelayanan kesehatan yang memadai. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti stigma tuberkulosis. Introduction: Tuberculosis (TB) caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis is a deadly infectious disease. The stigma associated with TB often causes delays in treatment because patients tend to avoid treatment. Kiaracondong District has the third highest number of TB cases in Bandung City. Therefore, this study was conducted to examine the stigma of TB in the Kiaracondong District. Method: Quantitative with a cross-sectional approach, sampling technique using purposive sampling with a sample size of 55 respondents, the instrument used was the Van Rie's TB Stigma Scale with a total of 21 questions. Results: TB stigma from the community perspective has a high value (22.6 with the highest indicator in isolation (79). On the other hand, TB stigma from the patient's perspective has a value (18.7) with the highest indicator in feelings of guilt (69.67). Discussion: The description of TB stigma in Kiaracondong District shows a low level. Factors that influence this low stigma include strong social support and access to adequate health services. The results of this study are expected to be a basis and information for further researchers in examining tuberculosis stigma.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?hl=id&authuser=1&user=HST7DfEAAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Irma Darmawati: 6725313 Dhika Dharmansyah: 6729054 |
Uncontrolled Keywords: | Stigma Masyarakat, Stigma Pasien, Tuberkulosis Community Stigma, Patient Stigma, Tuberculosis |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan |
Depositing User: | Siti Mu'minah |
Date Deposited: | 12 Jun 2024 07:43 |
Last Modified: | 12 Jun 2024 07:43 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/118268 |
Actions (login required)
View Item |