EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERUMAHAN BEKAS TAMBAK DENGAN KEBIJAKAN RDTR PERKOTAAAN INDRAMAYU MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Qistin Taniyah Nur, - (2024) EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERUMAHAN BEKAS TAMBAK DENGAN KEBIJAKAN RDTR PERKOTAAAN INDRAMAYU MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Di tengah pertumbuhan penduduk yang terus berlanjut dan perkembangan urbanisasi, terjadi perubahan penggunaan lahan dari yang sebelumnya merupakan lahan tambak beralihfungsi menjadi perumahan. Berdasarkan data di lapangan, lahan tambak yang paling banyak beralih fungsi menjadi perumahan ialah di Kecamatan Indramayu. Perubahan penggunaan lahan ini tentunya tidak terlepas dari kebijakan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). RDTR merupakan instrumen penting dalam perencanaan perkotaan yang mengatur tata ruang wilayah secara lebih rinci. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui sebaran serta menghitung persentase lahan tambak yang terkonversi menjadi perumahan dari tahun 2015 ke 2022, mengevaluasi kesesuaian lahan perumahan bekas tambak dengan RDTR Perkotaan Indramayu, serta menganalisis faktor penyebab terjadinya perubahan lahan tambak menjadi perumahan di Kecamatan Indramayu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Sistem Informasi Geografis (SIG) dan penginderaan jauh. Pengolahan dalam penelitian ini menggunakan metode interpretasi visual dalam penginderaan jauh dan metode skoring serta overlay dalam SIG untuk melihat kesesuaian lahan perumahan bekas tambak. Diketahui jika lahan tambak dan lahan perumahan bekas tambak di Kecamatan Indramayu tersebar di Desa Karagsong, Desa Singajaya, Desa Tambak, Desa Pabeanudik, Kelurahan Margadadi, dan Desa Singaraja, hasilnya menunjukkan bahwa persentase alih fungsi lahan tambak menjadi perumahan yang terjadi dari tahun 2015 hingga 2022 mencapai 5% dari total luas lahan tambak 2015. Terdapat ketidaksesuaian antara pengembangan lahan perumahan dan ketentuan yang terdapat dalam RDTR Perkotaan Indramayu. Terungkap bahwa 26% dari total lahan perumahan bekas tambak yang telah dibangun tidak sesuai dengan RDTR yang berlaku. Faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan tambak menjadi perumahan diantaranya ialah menurunnya produktivitas tambak, pertumbuhan jumlah penduduk di Kecamatan Indramayu yang semakin pesat, serta adanya infrastruktur yang memadai membuat banyak pihak pengembang perumahan memutuskan membangun perumahan di wilayah ini. In the midst of continued population growth and the development of urbanization, there is a change in land use from what was previously pond land to housing. Based on data in the field, the most pond land that has been converted into housing is in Indramayu District. This land use change is certainly inseparable from the Detailed Spatial Plan (RDTR) policy. RDTR is an important instrument in urban planning that regulates regional spatial planning in more detail. The purpose of this study is to determine the distribution and calculate the percentage of pond land converted into housing from 2015 to 2022, evaluate the suitability of former pond housing land with RDTR Indramayu Urban, and analyze the factors that cause the change of pond land into housing in Indramayu District.. The research methods used in this study are Geographic Information Systems (GIS) and remote sensing. Processing in this study uses scoring and overlay methods to see the suitability of former pond housing land. It is known that the former pond land and residential land in Indramayu Subdistrict are scattered in Karagsong Village, Singajaya Village, Tambak Village, Pabeanudik Village, Margadadi Village, and Singaraja Village, the results show that the conversion of pond land into housing that occurred from 2015 to 2022 reached 57.331 hectares where the percentage of this change reached 5% of the total area of pond land in 2015. There is a mismatch between the development of residential land and the provisions contained in the Indramayu Urban RDTR. It was revealed that 26% of the total former pond housing land that has been built is not in accordance with the applicable RDTR. Factors causing the conversion of pond land into housing include declining productivity of ponds, the rapid growth of population in Indramayu Sub-district, and the existence of adequate infrastructure makes many housing developers decide to build housing in this region.

[img] Text
S_SIG_2005107_Title.pdf

Download (449kB)
[img] Text
S_SIG_2005107_Chapter1.pdf

Download (335kB)
[img] Text
S_SIG_2005107_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (328kB)
[img] Text
S_SIG_2005107_Chapter3.pdf

Download (707kB)
[img] Text
S_SIG_2005107_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
[img] Text
S_SIG_2005107_Chapter5.pdf

Download (184kB)
[img] Text
S_SIG_2005107_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: https://repository.upi.edu
Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=FqL69gMAAAAJ&view_op=list_works&gmla=ABOlHixTKi6atmPdSCJHrGDY7vOubsRHG791gvCoKgO-7T9WVlF3G19kaWybrZems37_z6_ize4WrhRYBSf0YX1C ID SINTA Dosen Pembimbing: Jupri: 6681759 Silmi Afina Aliyan: 6749474
Uncontrolled Keywords: Kesesuaian Lahan, Perumahan, Tambak, RDTR Land Suitability, Housing, Ponds, RDTR
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sains Informasi Geografi
Depositing User: Qistin Taniyah Nur
Date Deposited: 21 May 2024 06:49
Last Modified: 21 May 2024 06:55
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/117672

Actions (login required)

View Item View Item