Windy Septiani, - (2011) KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DAN MENGETAHUI RESPON SISWA SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN PADA KONSEP EKOSISTEM. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_bio_0706543_table_of_content.pdf Download (13kB) |
|
Text
s_bio_0706543_chapter1.pdf Download (26kB) |
|
Text
s_bio_0706543_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (117kB) |
|
Text
s_bio_0706543_chapter3.pdf Download (58kB) |
|
Text
s_bio_0706543_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (122kB) |
|
Text
s_bio_0706543_chapter5.pdf Download (17kB) |
|
Text
s_bio_0706543_bibliograpy.pdf Download (29kB) |
Abstract
Penelitian ini menggunakan metode deskriftif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana profil kemampuan berpikir kritis siswa SMA, berupa kemunculan indikator kemampuan berpikir kritis siswa dan mengetahui respon siswa setelah melakukan pembelajaran pada konsep ekosistem melalui model pembelajaran learning cycle. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-10 di SMAN 16 Bandung tahun ajaran 2010/2011. Pengambilan sampel dilakukan secara puposive sampling. Kemampuan berpikir kritis siswa dijaring menggunakan instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir kritis dan lembar observasi berdasarkan 12 sub-indikator menurut Ennis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa termasuk kedalam kategori “baik”, dengan perolehan presentase 72,49%. Kemunculan setiap sub-indikator berdasarkan tes berada pada kategori “cukup” hingga “sangat baik”. Persentase sub-indikator kemampuan berpikir kritis siswa, dari yang tertinggi hingga terendah adalah sebagai berikut: memutuskan suatu tindakan 89,68% (sangat baik), memfokuskan pertanyaan 89,68% (sangat baik), berinteraksi dengan orang lain 88,89% (sangat baik), mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber 88,09% (sangat baik), membuat dan mempertimbangkan hasil keputusan 87,30% (sangat baik), bertanya dan menjawab tentang suatu penjelasan atau tantangan 80,95% (baik), mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi 77,78% (baik), mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi 65,08% (baik), menganalisis argumen 64,29% (baik), membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi 57,14% (cukup), membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi 56,35% (cukup), mengidentifikasi asumsi 49,21% (cukup). Berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui bahwa dari 12 indikator kemampuan berpikir kritis yang diamati, indikator yang paling banyak dimunculkan oleh siswa yaitu pada indikator mampu menjawab/memberikan penjelasan terhadap suatu pertanyaan dan mampu berinteraksi/bekerjasama dengan rekan dalam suatu kelompok. Sedangkan yang paling sedikit dimunculkan adalah indikator berhati-hati dalam memutuskan suatu tindakan. Respon siswa terhadap model pembelajaran learning cycle positif dimana sebagian besar siswa menyatakan bahwa mereka merasa terlatih dalam mengembangkan setiap sub-indikator kemampuan berpikir kritis, memotivasi dan mempermudah mereka untuk mengikuti pembelajaran biologi dengan lebih baik.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA DOSEN PEMBIMBING AMMI SYULASNI : - AMPRASTO : 5988635 |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci : Pembelajaran Learning Cycle, Berpikir Kritis, Deskriptif. |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Biologi > Program Studi Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Septiani Sitrulroaeni |
Date Deposited: | 14 Nov 2023 04:28 |
Last Modified: | 14 Nov 2023 04:28 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/112330 |
Actions (login required)
View Item |