ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT DENGAN SIKLUS BELAJAR HIPOTESIS DEDUKTIF

Ertanti Rizki Pangesti, - (2011) ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X PADA PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT DENGAN SIKLUS BELAJAR HIPOTESIS DEDUKTIF. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_kim_0700172_table_of_contents.pdf

Download (260kB)
[img] Text
s_kim_0700172_chapter1.pdf

Download (277kB)
[img] Text
s_kim_0700172_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (690kB)
[img] Text
s_kim_0700172_chapter3.pdf

Download (333kB)
[img] Text
s_kim_0700172_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (776kB)
[img] Text
s_kim_0700172_chapter5.pdf

Download (253kB)
[img] Text
s_kim_0700172_bibliography.pdf

Download (258kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan oleh siswa kelas X pada pembelajaran larutan elektrolit dan nonelektrolit dengan siklus belajar hipotesis deduktif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan subjek penelitian 30 orang siswa SMA kelas X pada tahun ajaran 2010/2011 di salah satu SMA Negeri Kabupaten Bandung Barat. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, keterampilan berpikir kritis siswa kelas X untuk seluruh sub indikator keterampilan berpikir kritis yang diteliti tergolong cukup dengan persentase 57,36%. Keterampilan berpikir kritis seluruh siswa kelas X untuk sub indikator melaporkan hasil observasi, mengemukakan hipotesis, dan merancang eksperimen tergolong baik dengan persentase 66%, 66,25%, dan 60,67%. Sub indikator kemampuan memberikan alasan dan menarik kesimpulan sesuai fakta tergolong cukup dengan persentase 40,55% dan 53,33%. Keterampilan berpikir kritis siswa kategori tinggi , sedang, dan rendah untuk seluruh sub indikator berturut-turut tergolong sangat baik, cukup, dan kurang dengan persentase 82,86%; 54,89%; dan 40%. Keterampilan berpikir kritis siswa kategori tinggi memiliki nilai paling tinggi dengan kriteria sangat baik. Keterampilan berpikir kritis siswa setiap kategori untuk setiap sub indikator keterampilan berpikir kritis dapat disimpulkan seperti berikut ini: Sub indikator kemampuan memberikan alasan untuk siswa kategori tinggi , sedang, dan rendah berturut-turut tergolong baik, kurang, dan sangat kurang dengan persentase 69,44%; 38,60%; dan 13,33%. Sub indikator melaporkan hasil observasi untuk siswa kategori tinggi tergolong sangat baik dengan persentase 100%, siswa pada kategori sedang dan rendah tergolong cukup dengan persentase 58,95% dan 52%. Sub indikator mengemukakan hipotesis untuk siswa kategori tinggi , sedang, dan rendah berturut-turut tergolong sangat baik, baik, dan cukup dengan persentase 85,42%; 63,16%; dan 55%. Sub indikator merancang eksperimen untuk siswa kategori tinggi tergolong sangat baik dengan persentase 85%, siswa pada kategori sedang dan rendah tergolong cukup dengan persentase 57,89% dan 42%. Sub indikator menarik kesimpulan sesuai fakta untuk siswa kategori tinggi , sedang, dan rendah berturut-turut tergolong baik, cukup, dan kurang dengan persentase 75%; 51,75%; dan 33,33%.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing FLORENTINA MARIA TITIN SUPRIYANTI: 6682493 GEBI DWIYANTI: 6683479
Uncontrolled Keywords: KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS, SISWA KELAS X, PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT, NON-ELEKTROLIT, SIKLUS BELAJAR HIPOTESIS DEDUKTIF.
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Pendidikan Kimia
Depositing User: Hikmal Fajar Fardyan
Date Deposited: 18 Oct 2023 07:22
Last Modified: 18 Oct 2023 07:22
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/110185

Actions (login required)

View Item View Item