PENGARUH PERKECAMBAHAN GELAP DAN TERANG TERHADAP KANDUNGAN ANTI NUTRISI ASAM FITAT KECAMBAH KACANG KOMAK (Lablab purpureus)

Adzra Zahra Ziva, - (2023) PENGARUH PERKECAMBAHAN GELAP DAN TERANG TERHADAP KANDUNGAN ANTI NUTRISI ASAM FITAT KECAMBAH KACANG KOMAK (Lablab purpureus). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_KIM_1901554_Title.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_KIM_1901554_Chapter1.pdf

Download (362kB)
[img] Text
S_KIM_1901554_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (558kB)
[img] Text
S_KIM_1901554_Chapter3.pdf

Download (702kB)
[img] Text
S_KIM_1901554_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (869kB)
[img] Text
S_KIM_1901554_Chapter5.pdf

Download (225kB)
[img] Text
S_KIM_1901554_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Kacang komak (Lablab purpureus) merupakan tanaman pangan yang memiliki potensi gizi yang baik untuk mengatasi kasus stunting di Indonesia. Namun, adanya kandungan anti nutrisi asam fitat dalam kacang komak dapat menurunkan bioavaibilitas nutrisi didalamnya. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu perkecambahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi perkecambahan gelap, terang biru, dan terang merah terhadap penurunan kadar asam fitat pada kecambah kacang komak serta mengetahui signifikansi perkecambahan gelap, terang biru, dan terang merah terhadap penurunan kadar asam fitat pada kecambah kacang komak. Proses perkecambahan kacang komak dilakukan selama 1-3 hari pada kondisi gelap dan juga terang dengan paparan sinar 12 jam per hari. Selanjutnya kandungan asam fitat dianalisis menggunakan metode kolorimetri dengan cara penambahan pereaksi Wade dan pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkecambahan gelap berhasil menurunkan kadar asam fitat kecambah kacang komak dengan kandungan terendah pada perkecambahan selama 3 hari dengan persentase penurunan sebesar 14,44%. Sedangkan pada perkecambahan terang, penurunan kandungan asam fitat terbesar dihasilkan dari perkecambahan selama 3 hari dengan radiasi sinar biru hingga 21,65%, jika dibandingkan dengan sinar merah yang menurunkan sebesar 17,80%. Hasil pengujian ANOVA satu jalur menunjukkan nilai P<0,05 yang artinya terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan perkecambahan gelap, terang biru, dan terang merah. Berdasarkan uji Duncan, perkecambahan terang biru menunjukkan perbedaan yang paling signifikan dibandingkan perkecambahan terang merah dan gelap. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perkecambahan terang dengan radiasi sinar tampak merupakan metode yang potensial untuk mengurangi kadar asam fitat pada kecambah kacang komak. Kata Kunci: Asam Fitat, Lablab purpureus, Kecambah Kacang Komak, Perkecambahan, Gelap, Terang Biru, Terang Merah, Radiasi Sinar Tampak, Anti Nutrisi Hyacinth bean (Lablab purpureus) is a food plant that has good nutritional potential to overcome stunting cases in Indonesia. However, the presence of the anti-nutritional content of phytic acid in the hyacinth bean can reduce the bioavailability of the nutrients in it. One method that can be done to overcome this problem is germination. This study aims to analyze the effect of germination conditions of dark, light blue, and light red on decreasing levels of phytic acid in hyacinth bean sprouts and to analyze the significance of germination of dark, light blue, and light red to decrease levels of phytic acid in hyacinth bean sprouts. The germination process of the hyacinth bean is carried out for 1-3 days in dark and light conditions with 12 hours of light exposure per day. Furthermore, the content of phytic acid was analyzed using the colorimetric method by adding Wade reagent and measuring absorption using a UV-Vis spectrophotometer. The results showed that dark germination succeeded in reducing the phytic acid content of the lowest content of hyacinth bean sprouts in germination for 3 days with a reduction percentage of 14.44%. Whereas in light germination, the largest decrease in phytic acid content resulted from germination for 3 days with blue light up to 21.65%, when compared to red light which decreased by 17.80%. The results of the one-way ANOVA test showed a P value <0.05, which means there was a significant difference between the dark, blue light and red light germination treatments. Based on Duncan's test, blue light germination showed the most significant difference compared to red light and dark germination. Therefore, it can be concluded that light germination with visible light is a potential method for reducing phytic acid levels in hyacinth bean sprouts. Keywords: Phytic Acid, Lablab purpureus, Hyacinth Bean Sprouts, Germination, Dark, Blue Light, Red Light, Radiation, Visible Light, Anti Nutrition

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: Link Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=Dr-uXe4AAAAJ
Uncontrolled Keywords: Asam Fitat, Lablab purpureus, Kecambah Kacang Komak, Perkecambahan, Gelap, Terang Biru, Terang Merah, Radiasi Sinar Tampak, Anti Nutrisi
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Kimia (non kependidikan)
Depositing User: Adzra Zahra Ziva
Date Deposited: 29 Sep 2023 09:36
Last Modified: 29 Sep 2023 09:36
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/108701

Actions (login required)

View Item View Item