Lydzikri Astuti, - (2023) UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KAYU BATANG TUMBUHAN SUKUN (Artocarpus altilis) ASAL JAWA BARAT SERTA ISOLASI DAN KARAKTERISASI FRAKSI SEMIPOLARNYA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_KIM_1909136_Title.pdf Download (346kB) |
|
Text
S_KIM_1909136_Chapter 1.pdf Download (446kB) |
|
Text
S_KIM_1909136_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (741kB) |
|
Text
S_KIM_1909136_Chapter 3.pdf Download (555kB) |
|
Text
S_KIM_1909136_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_KIM_1909136_Chapter 5.pdf Download (381kB) |
|
Text
S_KIM_1909136_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Artocarpus altilis (sukun) merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Indonesia dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Penelusuran literatur memperlihatkan bahwa, tumbuhan sukun memiliki berbagai aktivitas biologis yang menarik antara lain sebagai antibakterial, antijamur, antivirus, antiplatelet, antiartritis, antiflogistik, antikanker, dan antiinflamasi. Selain itu tumbuhan ini juga dikenal sebagai sumber metabolit sekunder dari golongan kalkon, flavanoid, dan stilbenoid. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak metanol kayu batang tumbuhan sukun asal jawa barat sebagai antioksidan, serta kandungan metabolit sekunder yang berada pada fraksi semipolar dari ekstrak tersebut. Metode yang digunakan untuk pengujian aktivitas antioksidan adalah metode DPPH. Isolasi dan karakterisasi senyawa metabolit sekunder dilakukan melalui beberapa tahap yaitu tahap ekstraksi, tahap fraksinasi, dan pemurnian. Tahap fraksinasi dan pemurnian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik kromatografi antara lain KCV (Kromatografi Cair Vakum), KKG (Kromatografi Kolom Gravitasi), KR (Kromatografi Radial), dan KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol kayu batang tumbuhan sukun yang diteliti memiliki nilai IC50 sebesar 63,6602 µg/mL untuk aktivitas antioksidan. Hasil pemisahan dan pemurnian pada fraksi semipolar menghasilkan 3 isolat yaitu, isolat 1-3 dengan massa berturut-turut sebanyak 6,0 mg, 12,1 mg dan 10,6 mg. Tahap karakterisasi dilakukan dengan menggunakan instrumen FTIR (Fourier Transform Infra Red) dan NMR (Nuclear Magnetic Resonance). Berdasarkan analisis spektra FTIR dan NMR, diketahui bahwa ketiga isolat yang telah diperoleh tidak dapat ditentukan struktur senyawanya karena terdapat impurities dari senyawa golongan asam lemak yang ditunjukkan oleh sejumlah sinyal pada daerah geseran kimia 0,8410 sampai 2,0801 nm dari spektrum 1H NMR. Kata kunci: Artocarpus altilis, aktivitas antioksidan, isolasi, kayu batang, karakterisasi, metabolit sekunder ABSTRACT Artocarpus altilis (breadfruit) is one of the plants that is widely cultivated in Indonesia with quite high economic value. A literature search shows that breadfruit plants have a variety of interesting biological activities, including antibacterial, antifungal, antiviral, antiplatelet, antiarthritic, antiphlogistic, anticancer, and anti-inflammatory properties. Apart from that, this plant is also known as a source of secondary metabolites from the chalcone, flavonoid, and stilbenoid groups. Based on this, the research conducted aims to determine the potential of the methanol extract of breadfruit stems from West Java as an antioxidant, as well as the content of secondary metabolites in the semipolar fraction of the extract. The method used to test antioxidant activity is the DPPH method. Isolation and characterization of secondary metabolite compounds is carried out through several stages, namely the extraction stage, fractionation stage, and purification. The fractionation and purification stages were carried out using various chromatographic techniques including KCV (Vacuum Liquid Chromatography), KKG (Gravity Column Chromatography), KR (Radial Chromatography), and TLC (Thin Layer Chromatography). The results showed that the methanol extract of the breadfruit stems studied had an IC50 value of 63.6602 µg/mL for antioxidant activity. The results of separation and purification of the semipolar fraction yielded 3 isolates, namely isolates 1-3 with a mass of 6.0 mg, 12.1 mg, and 10.6 mg, respectively. The characterization stage was carried out using FTIR (Fourier Transform Infra Red) and NMR (Nuclear Magnetic Resonance) instruments. Based on the analysis of the FTIR and NMR spectra, it is known that the structure of the three isolates that have been obtained cannot be determined because there are impurities from the fatty acid group compounds as indicated by several signals in the chemical shift region of 0.8410 to 2.0801 nm from the 1H NMR spectrum. Keywords: Artocarpus altilis, antioxidant activity, isolation, stem wood, characterization, secondary metabolites.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | Google scholar Lydzikri : https://scholar.google.com/citations?view_op=search_authors&hl=id&mauthors=lydzikri+astuti&btnG= ID Sinta Iqbal Musthapa: 5979687 ID Sinta Vidia Afina Nuraini: 6792209 |
Uncontrolled Keywords: | Artocarpus altilis, aktivitas antioksidan, isolasi, kayu batang, karakterisasi, metabolit sekunder |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Kimia (non kependidikan) |
Depositing User: | Lydzikri Astuti |
Date Deposited: | 21 Sep 2023 07:51 |
Last Modified: | 21 Sep 2023 07:51 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/106774 |
Actions (login required)
View Item |