STUDI KARAKTERISTIK PANAS BUMI DI SEPANJANG LINTASAN GARUT-PANGALENGAN DENGAN METODE MAGNETOTELLURIK

Wilia Nurwianti, - (2010) STUDI KARAKTERISTIK PANAS BUMI DI SEPANJANG LINTASAN GARUT-PANGALENGAN DENGAN METODE MAGNETOTELLURIK. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_d5151_0608613_table_of_contents.pdf

Download (263kB)
[img] Text
s_d5151_0608613_chapter1.pdf

Download (295kB)
[img] Text
s_d5151_0608613_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (541kB)
[img] Text
s_d5151_0608613_chpater3.pdf

Download (291kB)
[img] Text
s_d5151_0608613_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (370kB)
[img] Text
s_d5151_0608613_chapter5.pdf

Download (254kB)
[img] Text
s_d5151_0608613_bibliography.pdf

Download (254kB)
Official URL: httpl://repositery.upi.edu

Abstract

Metode Magnetotellurik (MT) adalah salah satu metode geofisika yang memanfaatkan medan elektromagnet (EM) alam untuk mengetahui struktur tahanan jenis bawah permukaan dengan cara melakukan pengukuran pasif komponen medan listrik (E) dan medan magnet (H) alam yang berubah terhadap waktu. Medan elektromagnet yang timbul memilki spektrum frekuensi antara 10-3- 105 Hz. Metode MT secara umum adalah untuk penelitian panas bumi, minyak dan gas bumi, geohidrologi, dan penelitian-penelitian dalam lainnya. Selain itu metode ini dapat menyelidiki bawah permukaan tanah dengan jangkauan yang lebih dalam dibandingkan dengan metode yang lain. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter panas bumi berdasarkan sebaran resistivitas bawah permukaan yang ditunjang dengan informasi geologi dan mengetahui kemungkinan gambaran lapisan panas bumi di lintasan Garut-Pangalengan. Pemodelan 2D data MT menghasilkan penampang bawah permukaan dengan resistivitas sangat rendah (r < 16 x570;m) yang diperkirakan merupakan caprock (batuan penutup) bagi sistem panas bumi ini, lapisan batuan dengan nilai resistivitas 64-512 x570;m kemungkinan berasosiasi dengan batuan Sedimen Tersier dan batuan gunung api Kuarter yang diperkirakan merupakan reservoir, sedangkan lapisan batuan dengan nilai resistivitas tinggi (r³ 1024 x570;m) diperkirakan berupa batuan beku yang bisa berfungsi sebagai sumber panas (heat source) dalam sistem panas bumi ini. Selain itu, hasil pemodelan 2D dan interpretasi menunjukkan bahwa sistem panas bumi lintasan Garut-Pangalengan ini merupakan suatu hasil dari upflow sistem panas bumi.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: -
Uncontrolled Keywords: Magnetotellurik, Resistivitas, Garut-Pangalengan, Panas Bumi
Subjects: Q Science > QC Physics
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Fisika
Depositing User: Imas Aulia
Date Deposited: 22 Sep 2023 02:00
Last Modified: 22 Sep 2023 02:00
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/106681

Actions (login required)

View Item View Item