HUBUNGAN TRANSPORTASI AKTIF DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DAN STATUS GIZI DI PANGANDARAN

Dila Sepvi Murtikawati, - (2023) HUBUNGAN TRANSPORTASI AKTIF DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DAN STATUS GIZI DI PANGANDARAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_ADP_1501548_Title.pdf

Download (305kB)
[img] Text
S_ADP_1501548_Chapter1.pdf

Download (153kB)
[img] Text
S_ADP_1501548_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (465kB)
[img] Text
S_ADP_1501548_Chapter3.pdf

Download (371kB)
[img] Text
S_ADP_1501548_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (274kB)
[img] Text
S_ADP_1501548_Chapter5.pdf

Download (69kB)
[img] Text
S_ADP_1501548_APPENDIX.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Transportasi aktif merupakan cara kepada suatu tempat menggunakan energi dari dalam yaitu seperti berjalan kaki dimana perilaku tersebut mempengaruhi pola pergerakan dan penggunaan ruang ketika berjalan kaki (Makalew, 2019). Manfaat transportasi aktif adalah meningkatkan gaya hidup aktif menghasilkan kebugaran jasmani yang berkualitas. Transportasi aktif dapat memberikan kepuasaan dan kebahagiaan yang terjadi karena adanya pengeluaran hormon Endorfin, mengurangi karbondioksida serta mengingkatkan kualitas udara, mengurangi kebisingan, dan meningkatkan kesehatan kota dari polusi yang dihasilkan transportasi mesin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mengkaji hubungan transportasi aktif dengan kebugaran jasmani dan status gizi di Pangandaran. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu cross-sectional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode penelitian korelasional. Penelitian ini dilakukan di kecamatan kalipucang yang melibatkan 4 sekolah dasar negeri yang berada di Desa Putrapinggan, yaitu SDN 1 Putrapinggan, SDN 2 Putrapinggan, SDN 3 Putrapinggan, dan SDN 4 Putrapinggan dengan jumlah sampel sebanyak 136 siswa, yang terdiri dari kelas IV, V, dan VI dengan kategori usia 10, 11, dan 12 tahun. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner adaptasi dari GSHS untuk transportasi aktif, tes kebugaran jasmani Indonesia untuk menguji kebugaran jasmani siswa, dan Antropometri Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk Status Gizi. Hasil pada penelitian menunjukan tidak terdapat (korelasi) antara transportasi aktif dengan kebugaran jasmani dan status gizi yang telah di uji korelasi rank spearman dengan hasil sig (2-tailed) yaitu 0,497 artinya lebih dari 0,05 dengan derajat hubungan sangat lemah dan. Transportasi aktif dengan status gizi hasil sig (2-tailed) 0,537 artinya lebih dari 0,05 dengan derajat hubungan sangat lemah. Active transportation is a way to get to a place using energy from within, such as walking where this behavior influences movement patterns and space use when walking (Makalew, 2019). The benefit of active transportation is that it increases an active lifestyle resulting in quality physical fitness. Active transportation can provide satisfaction and happiness due to the release of endorphins, reducing carbon dioxide and improving air quality, reducing noise, and improving city health from pollution produced by mechanical transportation. The aim of this research is to determine and examine the relationship between active transportation and physical fitness and nutritional status in Pangandaran. The research design used in this research is cross-sectional. This research uses a quantitative approach, with correlational research methods. This research was conducted in Kalipucang sub-district involving 4 public elementary schools in Putrapinggan Village, namely SDN 1 Putrapinggan, SDN 2 Putrapinggan, SDN 3 Putrapinggan, and SDN 4 Putrapinggan with a total sample of 136 students, consisting of grades IV, V, and VI with age categories 10, 11 and 12 years. Data collected through an adapted questionnaire from GSHS for active transportation, the Indonesian physical fitness test to test students' physical fitness, and Body Mass Index (BMI) anthropometry for nutritional status. The results of the research show that there is no (correlation) between active transportation and physical fitness and nutritional status which has been tested by Spearman's rank correlation with sig (2-tailed) results, namely 0.497, meaning more than 0.05 with a very weak degree of relationship and. Active transportation with a nutritional status result of sig (2-tailed) 0.537 means more than 0.05 with a very weak degree of relationship.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing: Dian Budiana: 5984830 Wildan Alfia Nugroho: 6745719
Uncontrolled Keywords: Kebugaran Jasmani, Pangandaran, Status Gizi, Transportasi Aktif Physical Fitness, Pangandaran, Nutritional Status, Active Transportation
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure
L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education
Divisions: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan > Jurusan Pendidikan Olahraga > PGSD Penjas
Depositing User: Dila Sepvi Murtikawati
Date Deposited: 19 Sep 2023 04:41
Last Modified: 19 Sep 2023 04:41
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/106621

Actions (login required)

View Item View Item