ISLAM DAN NEGARA: STUDI KOMPARASI TERHADAP PEMIKIRAN MOHAMMAD NATSIR DAN NURCHOLIS MADJID

Lili Supendi, - (2010) ISLAM DAN NEGARA: STUDI KOMPARASI TERHADAP PEMIKIRAN MOHAMMAD NATSIR DAN NURCHOLIS MADJID. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_sej_053657_tableofcontent.pdf

Download (244kB)
[img] Text
s_sej_053657_bab_i.pdf

Download (519B)
[img] Text
s_sej_053657_bab_ii.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (519B)
[img] Text
s_sej_053657_bab_iii.pdf

Download (519B)
[img] Text
s_sej_053657_bab_iv.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (410kB)
[img] Text
s_sej_053657_bab_v.pdf

Download (260kB)
[img] Text
s_sej_053657_bibliography.pdf

Download (258kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Skripsi ini berjudul “Islam dan Negara: Studi Komparasi Terhadap Pemikiran Mohammad Natsir dan Nurcholis Madjid”. Masalah utama yang dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimana pemikiran Mohammad Natsir dan Nurcholis Madjid tentang hubungan antara Islam dengan politik negara. Masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi 3 pertanyaan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana latar belakang kehidupan Mohammad Natsir dan Nurcholis Madjid? 2) Bagaimana pemikiran Mohammad Natsir dan Nurcholis Madjid tentang hubungan Islam dengan politik Negara? 3) Bagaimana pengaruh dan perkembangan pemikiran Mohammad Natsir dan Nurcholis Madjid tentang hubungan antara Islam dengan politik Negara?Skripsi ini menggunakan metode historis karena permasalahan yang dikaji merupakan permasalahan sejarah (masa lampau). Penggunaan metode ini sangat penting dalam mendeskripsikan peristiwa di masa lampau yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran pada masa kini. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah heuristik, kritik, interpretasi dan penulisan sejarah (historiografi). Penulisan skripsi ini menggunakan teknik studi literatur sebagai suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis dengan mempelajari berbagai literatur yang relevan dengan masalah yang dikaji, sehingga diperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesamaan latar belakang pendidikan Mohammad Natsir dan Nurcholis Madjid yang pernah menempuh pendidikan madrasah (pesantren) dan pendidikan umum (Barat) memberikan pengaruh terhadap kerangka berpikir mereka dalam menafsirkan doktrin Islam ke dalam kehidupan nyata. Keduanya sama-sama menafsirkan doktrin Islam secara elastis dan fleksibel tetapi pendekatan keduanya dalam menafsirkan doktrin Islam dalam kehidupan praktis mempunyai kecenderungan yang berbeda. Keduanya mencoba memberikan jawaban tentang formula yang menyangkut hubungan Islam dengan politik negara yang relevan pada zamannya.Pemikiran Natsir yang bercorak legalistik-formalistik tidak terlepas dari keyakinannya dalam memandang Islam sebagai ideologi. Konsekuensinya, Natsir menganggap negara berdasarkan Islam menjadi penting adanya untuk menjamin terealisasinya hukum-hukum Islam. Sementara itu dari titik tolak pemikirannya tentang sekulerisasi, Nurcholis Madjid berkeyakinan bahwa Islam sebagai sumber etika sehingga pemikirannya bercorak substansialistik. Nurcholis memandang Negara Islam dalam arti formalistik tidak pernah ada dalam sunnah Nabi sehingga tidak ada kewajiban bagi umat Islam untuk memperjuangkannya. Kendati demikian, keduanya memandang positif nasionalisme, demokrasi, dan musyawarah sebagai unsur penting dalam sistem kenegaraan versinya masing-masing. Dalam memandang Pancasila, pandangan Natsir mengalami pergeseran. Pada awal kemerdekaan ia menerima dasar negara Pancasila, kemudian pada sidang Konstituante (1957) Natsir menolak Pancasila yang dinilainya netral dan sekuler. Natsir juga menolak dengan tegas ketika pemerintahan Ode Baru memberlakukan Pancasila sebagai asas tunggal. Nurcholis cenderung memandang Pancasila secara konsisten sebagai dasar negara. Nurcholis mengkomparasikan Pancasila dengan Piagam Madinah sehingga ia tidak merasa khawatir ketika pemerintahan Orde Baru memberlakukan Pancasila sebagai asas tunggal. Natsir memandang Partai Islam (Masyumi) sebagai alat dan mesin politik untuk mewujudkan negara berlandaskan Islam. Sementara itu, pandangan Nurcholis tentang partai Islam tertuang dalam slogannya yang terkenal “Islam Yes, Partai Islam No”.Pengaruh dan kesinambungan pemikiran Natsir terlihat di lingkungan Masyumi (diperintahkan bubar tahun 1960), Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) dan Partai Bulan Bintang (PBB) dengan tokohnya Yusril Ihza Mahendra. Sementara itu, pengaruh pemikiran Nurcholis terlihat di lingkungan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Yayasan paramadina dan generasi pewarisnya. Dikaitkan dengan pemikiran legalistik-formalistik dan substansialistik, maka kedua pemikiran ini akan senantiasa saling bersaing baik di masa sekarang maupun yang akan datang.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing ANDI SUWIRTA : - MOCH.ERYK KAMSORI : 5993589
Uncontrolled Keywords: ISLAM DAN NEGARA, STUDI KOMPARASI , PEMIKIRAN MOHAMMAD NATSIR DAN NURCHOLIS MADJID.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
D History General and Old World > D History (General)
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Septiani Sitrulroaeni
Date Deposited: 21 Sep 2023 03:41
Last Modified: 21 Sep 2023 03:41
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/106426

Actions (login required)

View Item View Item