WAWACAN OGIN AMAR SAKTI (ULIKAN FILOLOGI JEUNG STRUKTURAL)

Siti Widaningsih, - (2023) WAWACAN OGIN AMAR SAKTI (ULIKAN FILOLOGI JEUNG STRUKTURAL). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_BD_1902728_Title.pdf

Download (610kB)
[img] Text
S_BD_1902728_Chapter1.pdf

Download (148kB)
[img] Text
S_BD_1902728_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (435kB)
[img] Text
S_BD_1902728_Chapter3.pdf

Download (306kB)
[img] Text
S_BD_1902728_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_BD_1902728_Chapter5.pdf

Download (159kB)
[img] Text
S_BD_1902728_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masyarakat yang tidak semuanya bisa membaca naskah, padahal isi dari naskah itu sendiri terdapat hal-hal penting untuk kehidupan zaman sekarang. Saat ini, naskah sudah kurang dikenali oleh masyarakat, sehingga menyebabkan kerusakan pada naskah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mentransliterasikan juga mendeskripsikan struktur dalam naskah “Wawacan Ogin Amar Sakti”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deksriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu naskah “Wawacan Ogin Amar Sakti” yang berasal dari Kampung Lampegan, Desa Gunung Masigit, Cipatat, Bandung Barat. Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) deskripsi naskah, 2) transliterasi naskah, dan 3) struktur naskah. Struktur dalam naskah terbagi jadi dua, yaitu struktur formal dan struktur naratif. Struktur formal yang ada dalam naskah ini meliputi: 1) guru wilangan dan guru lagu; 2) watak pupuh, dan 3) sasmita pupuh. Struktur naratif dalam naskah ini meliputi tema dan fakta cerita (alur, tokoh dan watak, latar). Tema dalam naskah ini berisi perjalanan hidup Ogin Amar Sakti dalam kehidupan sosial dan kepemimpinannya. Tokoh dalam naskah ini terbagi jadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Alur yang digunakan dalam naskah ini yaitu alur campuran. Latar dalam naskah ini meliputi latar tempat, latar waktu, dan latar sosial-budaya. Dalam naskah ini terdapat pupuh yang tidak dikenali pada zaman sekarang, pupuh tersebut adalah pupuh dorongdong, acalangcat, dan pupuh gorangséng. Berdasarkan hasil penelitian, bisa disimpulkan bahwa naskah ini belum bisa dikatakan sempurna, karena masih terdapat perbedaan dalam menggunakan aturan pupuh. Jika dilihat dari struktur naratifnya, naskah ini sudah jelas dalam menggambarkan tokoh, alur, dan latar yang ada dalam cerita. The background of this research is that not all people can read the script, even though the contents of the script itself contain important things for today's life. Currently, the script is less recognized by the public, causing damage to the manuscript. The purpose of this study is to transliterate and also to describe the structure in the manuscript "Wawacan Ogin Amar Sakti". The method used in this study is a descriptive method using a qualitative approach. The techniques used in this study were interviews, literature study, and documentation. The data source used in this research is the manuscript "Wawacan Ogin Amar Sakti" which comes from Lampegan, Desa Gunung Masigit, Cipatat, Bandung Barat. The results of this research are: 1) script description, 2) script transliteration, and 3) script structure. The structure in the text is divided into two, namely the formal structure and the narrative structure. The formal structure in this manuscript includes: 1) guru wilangan and guru lagu; 2) watak pupuh, and 3) sasmita pupuh. The narrative structure in this manuscript includes the themes and facts of the story (plot, characters and characters, setting). The theme of this manuscript is Ogin Amar Sakti's life journey in his social life and leadership. The characters in this manuscript are divided into two, namely the main character and additional characters. The plot used in this manuscript is mixed plot. The setting in this manuscript includes the place setting, time setting, and socio-cultural setting. In this manuscript there are pupuhs that are not recognized today, these are pupuh dorongdong, pupuh acalangcat, and pupuh gorangséng. Based on the results of the research, it can be concluded that this manuscript cannot be said to be perfect, because there are still differences in using pupuh rules. When viewed from the narrative structure, this script is clear in describing the characters, plot, and setting in the story.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: Link Google Scholar https://scholar.google.com/?authuser=1#d=gs_hdr_drw&t=1694077639896 ID SINTA Dosen Pembimbing: Ruhaliah : 5980277
Uncontrolled Keywords: filologi, struktural, wawacan philology, structural, wawacan
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah
Depositing User: Siti Widaningsih
Date Deposited: 08 Sep 2023 05:26
Last Modified: 08 Sep 2023 05:26
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/103465

Actions (login required)

View Item View Item