Naomi Narwastu, - (2011) ANALISIS PENGGUNAAN NEGATIONSWÖRTER ’NICHT, NICHTS, NIE, DAN KEIN-’ DALAM BAHASA JERMAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_jrm_0608879_table_of_content.pdf Download (242kB) |
|
Text
s_jrm_0608879_chapter1.pdf Download (264kB) |
|
Text
s_jrm_0608879_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (385kB) |
|
Text
s_jrm_0608879_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (385kB) |
|
Text
s_jrm_0608879_chapter5.pdf Download (257kB) |
|
Text
s_jrm_0608879_bibliography.pdf Download (255kB) |
Abstract
Kata negasi merupakan unsur yang diperlukan dalam membentuk kalimat negasi. Berdasarkan morfologi, kata negasi dibagi menjadi dua, yaitu Unflektierbar (nicht, nichts, nie) dan Deklinierbar (kein-). Berdasarkan sintaksis,kata negasi juga dibagi menjadi dua, yaitu 1. kata negasi yang termasuki bagian kalimat (nichts, nie) dan 2. Kata negasi yang tidak termasuk bagian kalimat (nicht, kein). Setiap kata negasi ini memiliki makna dan fungsi yang berbeda, sehingga seringkali terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Penggunaan nicht, nichts, nie, dan kein-, 2. Makna dari nicht, nichts, nie, dan kein-. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan sebuah ceren yang berjudul ”Eine Jüdin für Charles Allen” karya Irene Dische sebagai objek penelitian. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh data sebagai berikut: 1. Nicht adalah partikel pengingkar yang dapat mengingkari verba, ajektiva, adverbia, nomina, pronomina, Partizip dan juga pernyataan lengkap. Selain itu, nicht juga dapat mengingkari frase preposisi. Kata negasi ini terletak sebelum kata yang diingkari. Jika kata negasi ini mengingkari verba, maka aturan ini tidak berlaku. Nicht mempunyai 2 makna, yaitu ‘tidak’ dan ‘bukan’. 2. Nichts merupakan negasi yang berfungsi sebagai pronomina negatif dan atribut. Nichts berfungsi sebagai pronomina negatif apabila negasi ini berdampingan dengan verba. Jika nichts terletak sebelum nomina ajektiva yang dijadikan nomina, maka nichts berfungsi sebagai artikel/atribut. Nichts mempunyai makna ‘tidak sesuatu apapun’ dan ‘tiada’. 3. Nie ialah negator adverbia yang mengingkari waktu. Makna dari kata negasi ini adalah ‘tidak pernah’. Tetapi, jika kata negasi ini dikombinasikan dengan partikel noch, maka maknanya menjadi ‘belum pernah’. 4. Kein- adalah kata negasi yang mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai artikel dan juga pronomina. Negator ini akan berfungsi sebagai artikel pengingkar nomina apabila kein- terletak sebelum nomina yang akan diingkari. Namun, kein- berfungsi sebagai pronomina apabila di dalam kalimat negasi tersebut tidak terdapat subyek atau obyek. Selain itu, kein- yang berfungsi sebagai pronomina merupakan engganti subyek atau obyek dalam sebuah kalimat negasi. Kata negasi ini mempunyai 3 makna, yaitu ‘bukan’, ‘tidak ada’ dan ‘tidak seorangpun’. Oleh karena itu disarankan agar dosen sastra dapat membahas makna dan penggunaan kata negasi ini melalui karya sastra sehingga mahasiswa lebih mengerti dan memahami penggunaannya, khususnya kata negasi nicht, nichts, nie dan kein-.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil SJRM SIH a-2011 |
Uncontrolled Keywords: | Negationsworter, Bahasa Jerman |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > P Philology. Linguistics P Language and Literature > PD Germanic languages |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman |
Depositing User: | Rizki Melinda Sari |
Date Deposited: | 23 Sep 2023 00:57 |
Last Modified: | 23 Sep 2023 00:57 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/102623 |
Actions (login required)
View Item |