PERBANDINGAN TINGKAT KENYAMANAN RUANG KELAS PADA BANGUNAN LAMA DAN BARU DI SMAN 3 BANDUNG

Sofia Pamela, - (2012) PERBANDINGAN TINGKAT KENYAMANAN RUANG KELAS PADA BANGUNAN LAMA DAN BARU DI SMAN 3 BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_tb_0707031_table_of_content.pdf

Download (293kB)
[img] Text
s_tb_0707031_chapter1.pdf

Download (298kB)
[img] Text
s_tb_0707031_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (711kB)
[img] Text
s_tb_0707031_chapter3.pdf

Download (321kB)
[img] Text
s_tb_0707031_chapter5.pdf

Download (273kB)
[img] Text
s_tb_0707031_bibliography.pdf

Download (265kB)
Official URL: hhtp://repository.upi.edu

Abstract

Peserta didik akan mampu belajar dengan baik salah satunya jika kenyamanan belajar tercapai. Kenyamanan belajar dapat berupa kenyamanan termal dan visual. Di SMAN 3 Bandung terdapat bangunan lama yang merupakan gedung Hoogere Burger School (HBS) karya arsitek Schoemaker dan bangunan baru sebagai penambahan ruang. Keduanya memiliki perbedaan orientasi terhadap iklim. Ruang-ruang kelas di bangunan lama bukaannya menghadap utara-selatan. Sedangkan bangunan baru jendelanya menghadap timur-barat sehingga langsung terkena cahaya matahari pagi dan sore. Perbedaan ini bisa mempengaruhi kenyamanan termal-visual yang dapat berdampak terhadap aktivitas belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kenyamanan termal dan visual ruang kelas pada bangunan lama dan baru, serta mengetahui persepsi peserta didik akibat kenyamanan termal-visual di ruang kelas tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sedangkan proses pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi, pengukuran dan penyebaran angket. Ruang kelas yang diteliti ada empat, yaitu di lantai dasar dan lantai atas masing-masing pada bangunan lama dan baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang kelas pada bangunan lama lebih sejuk daripada bangunan baru dengan selisih 0,40C pada pagi hari dan 0,70C di siang hari untuk lantai dasar, serta selisih 0,20C pada pagi dan siang hari untuk lantai atas. Selain itu, ruang kelas pada bangunan baru lebih lembap daripada bangunan lama dengan selisih 6,2% di pagi hari dan 1,9% di siang hari untuk lantai dasar, serta selisih 2,4% di pagi hari dan 1,1% di siang hari untuk lantai atas. Sedangkan pergerakkan angin di bangunan lama juga dapat dirasakan mengalir dengan lancar daripada di bangunan baru. Hasil perbandingan tersebut memperlihatkan bahwa ruang kelas di bangunan lama memiliki tingkat kenyamanan termal yang lebih tinggi daripada di bangunan baru. Ruang kelas pada bangunan lama memiliki intensitas pencahayaan alami sebesar 244 lux untuk lantai dasar dan 269 lux di lantai atas. Sedangkan ruang kelas pada bangunan baru sebesar 302 lux di lantai dasar dan 314 lux di lantai atas. Bangunan lama lebih memenuhi standar dalam pencahayaan alami ruang kelas dibandingkan bangunan baru. Hasil angket memperlihatkan bahwa skor persepsi peserta didik akibat kenyamanan termal-visual lebih besar di ruang kelas bangunan lama dibandingkan peserta didik yang belajar di ruang kelas bangunan baru. Hasil ini mengindikasikan bahwa belajar di ruang kelas bangunan lama lebih nyaman secara termal-visual daripada di bangunan baru.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing Johar Maknun : 5994899 Nuryanto : 5993128
Uncontrolled Keywords: Perbandingan. Kenyamanan Termal. Kenyamanan Visual. Ruang Kelas. Persepsi. Belajar.
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan > Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
Depositing User: Ferli pennita
Date Deposited: 11 Sep 2023 10:15
Last Modified: 11 Sep 2023 10:15
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/102612

Actions (login required)

View Item View Item