Ima Mariah, - (2009) MASJID AGUNG BANDUNG Sejarah dan Kedudukannya Sebagai Simbol Kota Lama. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_sej_040055_table_of_content.pdf Download (242kB) |
|
Text
s_sej_040055_chapter1.pdf Download (289kB) |
|
Text
s_sej_040055_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (604kB) |
|
Text
s_sej_040055_chapter3.pdf Download (311kB) |
|
Text
s_sej_040055_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
s_sej_040055_chapter5.pdf Download (265kB) |
|
Text
s_sej_040055_bibliography.pdf Download (255kB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul “ MASJID AGUNG BANDUNG : Sejarah dan Kedudukannya Sebagai Simbol Kota Lama “. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah tentang kontroversi berdirinya Masjid Agung Bandung, dampak adanya Masjid Agung Bandung khususnya bagi masyarakat sekitar Masjid Agung Bandung dan umumnya untuk masyarakat Bandung serta makna simbol-simbol yang ada pada Masjid Agung Bandung. Permasalahan pokok tersebut diuraikan kembali dalam beberapa pertanyaan penelitian diantaranya, yaitu : Pertama bagaimana latar belakang berdirinya Masjid Agung Bandung. Kedua bagaimana perkembangan bentuk bangunan Masjid Agung Bandung dari tahun 1800-2008 dan Ketiga bagaimana makna simbol Masjid Agung Bandung bagi masyarakat sekitar. Penulisan ini menggunakan metode historis dan studi lapangan dengan menggunakan sejarah lisan. Dalam metode historis terdapat empat tahap yaitu Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Teknik yang digunakan untuk penelitian ini yaitu menggunakan Teknik Wawancara, Studi Pustaka, Observasi dan Studi Dokumentasi. Masjid Agung Bandung berada di Jalan Dalem Kaum No.14 Bandung merupakan salah satu Masjid termegah yang ada di Kawasan Kota Bandung dan merupakan salah satu Masjid Propinsi yang dimiliki Kota Bandung. Masjid Agung Bandung berdiri pada tahun 1812 hampir bersamaan dengan berdirinya pendopo bupati bandung pada tahun 1811. Pada awal pendiriannya Masjid Agung Bandung berbentuk persegi panjang, dengan atapnya dari hateup (dari daun kelapa) berdinding dari bamboo dan mempunyai lantai yang terbuat dari “talupuh”, luas masjid hanya memenuhi kapasitas 50 jamaah. Namun setelah mengalami terjadi perombakan besar hamper dua kali dan hamper enam kali terjadi renovasi bentuk Masjid Agung Bandung mengalami perubahan yang sangat signifikan. Keberadaan Masjid Agung Bandung yang berada dikawasan komersil merupakan satu hal yang sangat unik. Namun keadaan ini berdampak negatif pada Masjid Agung Bandung seperti contoh banyaknya lahan yang beralih fungsi menjadi tempat para Pedang Kaki Lima (PKL) berjualan yang menghabiskan hamper seluruh badan jalan, bahkan sampai koridor Masjid Agung Bandung serta selasar-selasar Masji Agung Bandung yang dijadikan tempat berteduh atau istirahat dan denhgan adanya hal ini mengurangi kesakralan dari kesucian Masji Agung Bandung sebagai tempat ibadah. Namun dibalik itu semua kemegahan arsitektur dari Masjid Agung Bandung mempunyia nlai-nilai kesejarahn yang tinggi dang tingkiat religiusitas yang tidak bisa digantikan dengan materi yang mempunyai nilai keduniawian.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing : Agus Mulyana : 5992575 Wawan Hermawan : 5989811 |
Uncontrolled Keywords: | MASJID AGUNG BANDUNG |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Imas Aulia |
Date Deposited: | 31 Aug 2023 16:24 |
Last Modified: | 31 Aug 2023 16:24 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/100169 |
Actions (login required)
View Item |