Lubis, Yusnawan (2009) PENGARUH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT KESADARAN BERKONSTITUSI WARGA NEGARA MUDA :Studi Deskriptif Analitis terhadap Siswa SMA di Kota Tasikmalaya. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
t_pkn_0706689_table_of_contents.pdf Download (256kB) | Preview |
|
|
Text
t_pkn_0706689_chapter1.pdf Download (316kB) | Preview |
|
Text
t_pkn_0706689_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (563kB) |
||
|
Text
t_pkn_0706689_chapter3.pdf Download (327kB) | Preview |
|
Text
t_pkn_0706689_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (574kB) |
||
|
Text
t_pkn_0706689_chapter5.pdf Download (247kB) | Preview |
|
|
Text
t_pkn_0706689_bibliography.pdf Download (258kB) | Preview |
Abstract
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap tingkat kesadaran berkonstitusi warga negara muda. Secara khusus penelitian ini bertujuan menguji dan menemukan pengaruh penerapan komponen Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan kompetensi Kewarganegaraan terhadap tingkat kesadaran berkonstitusi warga negara muda. Penelitian dilandasi teori “pertimbangan moral” (Kohlberg), “klasifikasi kesadaran” (Bull), “konstitusionalisme” (Andrews), “kesadaran berkonstitusi” (Jimly Asshiddiqie), “kesadaran hukum” (Soerjono Soekanto) dan “notifikasi hukum” (Astim Riyanto). Serta, konsep Civic Competences (Branson), kajian Citizenship Education (Cogan), dan Citizenship Education Kontinum ( Kerr). Proses penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survei. Populasi penelitian adalah siswa SMA Kelas II se-Kota Tasikmalaya. Sampel penelitian ditentukan berdasarkan teknik cluster sampling, proportional, dan systematic random sampling, sehingga diperoleh besaran sampel 150 siswa SMA. Secara umum dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap tingkat kesadaran berkonstitusi warga negara muda. Secara khusus dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang selalu dikaitkan dengan pengalaman dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan kehidupan siswa, akan memperkuat pengembangan kompetensi kewarganegaraan. Kedua, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran yang demokratis semakin memperkuat pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap tingkat kesadaran berkonstitusi siswa selaku warga negara muda. Ketiga, semakin baik kualitas kompetensi kewarganegaraan yang dimiliki oleh seorang warga negara muda, maka semakin tinggi pula tingkat kesadaran berkonstitusi mereka. Keempat, pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang efektif dan bermakna serta didukung oleh kualitas kompetensi kewarganegaraan yang baik, secara langsung dapat meningkatkan tingkat kesadaran berkonstitusi warga negara. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penanaman nilai-nilai konstitusionalisme pada mata pelajaran selain Pendidikan Kewarganegaraan. Model pembelajaran yang demokratis dan merangsang keterlibatan siswa dalam proses pemecahan masalah mutlak diimplementasikan oleh guru untuk mengoptimalkan peran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana pendidikan kesadaran berkonstitusi. Kepada peneliti lainnya, hendaknya melanjutkan kajian tentang kesadaran berkonstitusi ini secara lebih mendalam dan komprehensif.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | Nomor Panggil T PKN LUB p-2009 |
Uncontrolled Keywords: | PENGARUH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT KESADARAN BERKONSTITUSI WARGA NEGARA MUDA |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Kewarganegaraan S-2 |
Depositing User: | Mr. Tri Agung |
Date Deposited: | 01 Jul 2014 05:17 |
Last Modified: | 01 Jul 2014 05:17 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/9824 |
Actions (login required)
View Item |