Silvia Maharani, - (2009) PENGARUH BUDIDAYA JAMUR MERANG TERHADAP KONDISI SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUSARI KABUPATEN KARAWANG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_geo_056673_table_of_content.pdf Download (327kB) |
|
Text
s_geo_056673_chapter1.pdf Download (263kB) |
|
Text
s_geo_056673_chapter3.pdf Download (903kB) |
|
Text
s_geo_056673_chapter5.pdf Download (247kB) |
|
Text
s_geo_056673_bibliograph1.pdf Download (243kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan potensi usaha budidaya jamur merang yang telah dikembangkan oleh para petani di Kecamatan Banyusari. Pokok permasalahan utamanya yaitu bagaimana pengaruh budidaya jamur merang terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat khususnya para petani jamur merang di Kecamatan Banyusari. Adapun tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung berkembangnya budidaya jamur merang, distribusi dan daya serap produksi jamur merang, dan pengaruh usaha budidaya jamur merang terhadap sosial-ekonomi masyarakat di Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian terdiri atas seluruh penduduk Kecamatan Banyusari yang berprofesi sebagai petani yang membudidayakan jamur merang. Sampel penelitian sebanyak 71 responden yang terdiri dari 60 responden petani dan 11 responden kolektor (bandar) yang diambil secara acak stratifikasi dari enam desa, yaitu Desa Cicinde Utara, Desa Jayamukti, Desa Gempol, Desa Gempol Kolot, Desa Gembongan, dan Desa Mekarasih. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan software SPSS 16.0 dengan persentase (%) dan korelasinya menggunakan model regresi linier berganda, hasilnya kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Adapun teknik pengumpulan datanya berupa observasi (pengamatan), kuesioner (angket), wawancara, studi dokumentasi, dan studi literatur atau kepustakaan. Budidaya jamur merang di Kecamatan Banyusari didukung oleh faktor fisik seperti iklim (suhu dan kelembaban udara) yang telah tersedia di alam dan sesuai dengan syarat tumbuh jamur merang, sedangkan cahaya matahari, oksigen, karbondioksida, pH, serta sanitasi dan higienis perlu dikembangkan lebih lanjut oleh para petani dengan cara membuat jendela atau lubang sirkulasi, membuka dan menutup jendela kumbung, memberikan kapur, serta petani dan kumbungnya harus dalam keadaan steril. Adapun faktor non-fisik seperti mudah diperolehnya bahan baku, tersedianya lahan untuk budidaya, jumlah tenaga kerja melimpah, dan pasar yang besar. Distribusi jamur merang di Kecamatan Banyusari dari total jumlah harian diantaranya ke Bandung sebanyak 25 %, ke Cikarang sebanyak 18,75 %, ke Bekasi dan Tangerang sebanyak 15,63 %, ke Jakarta dan Karawang sebanyak 12,5 %. Sementara itu, daya serap produksinya tergolong tinggi jika dilihat dari permintaan pasar setiap harinya. Kondisi sosial-ekonomi petani di Kecamatan Banyusari setelah berbudidaya jamur merang meliputi tingkat pendapatan, tingkat pendidikan anak petani, serta kepemilikan sarana informasi, komunikasi, dan transportasi yang meningkat. Adapun tingkat kesehatan petani dan keluarga serta kepemilikan fasilitas hidupnya tidak mengalami peningkatan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing Wahyu Erdiana : - Ahmad Yani : 0012086708 |
Uncontrolled Keywords: | usaha budidaya jamur |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1 |
Depositing User: | Wahyu Utama |
Date Deposited: | 24 Jul 2023 07:52 |
Last Modified: | 24 Jul 2023 07:52 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/94098 |
Actions (login required)
View Item |