Majid, Ariep Husni (2012) POLA PEMBINAAN KEMANDIRIAN DI PESANTREN HIDAYATULLAH GUNUNG TEMBAK BALIKPAPAN. S2 thesis, Universitas pendidikan indonesia.
|
Text
t_pu_0909450_table_of_content.pdf Download (11kB) | Preview |
|
|
Text
t_pu_0909450_chapter1.pdf Download (113kB) | Preview |
|
Text
t_pu_0909450_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (213kB) | Request a copy |
||
|
Text
t_pu_0909450_chapter3.pdf Download (87kB) | Preview |
|
Text
t_pu_0909450_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (418kB) | Request a copy |
||
|
Text
t_pu_0909450_chapter5.pdf Download (27kB) | Preview |
|
|
Text
t_pu_0909450_bibliography.pdf Download (36kB) | Preview |
Abstract
Permasalahan utama dalam Penelitian ini adalah “Bagaimana Pola Pembinaan Kemandirian di Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan?” dengan demikian yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pola pembinaan kemandirian di Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan. Banyaknya kritikan terhadap dunia pendidikan, dengan menyebutkan bahwa dunia pendidikan seringkali lebih menonjolkan pembinaan pada ranah kognitif dan mengabaikan ranah-ranah lain. Telah membawa dampak dan problem tersendiri bagi dunia pendidikan, terutama terhadap kemandirian siswa menjadi terhambat. Indikasi yang paling jelas ditunjukan oleh data dimana para sarjana dan lulusan sekolah yang memiliki mentalitas pencari kerja (job-seeker) lebih banyak daripada pencipta lapangan kerja (joob-creator) serta lemahnya keberanian dan keterampilan hidup (life skill) yang dimiliki lulusan sekolah. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dimana peneliti menjadi instrumen utama. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan beberapa hal sebagai berikut; 1) kemandirian diartikan sebagai sikap mental juhud dan qana`ah; 2) pembinaan kemandirian dilakukan secara seimbang antara pembinaan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, mental-spiritual (mind set), sosial, moral dan life skill; 2) keteladanan dari pemimpin pesantren, pembina dan guru memiliki pengaruh yang kuat dalam membina kepribadian santri; 3) pembiasaan kerja lapangan dapat membangun pribadi yang memiliki etos kerja yang tinggi; 4) penugasan ke daerah terpencil dapat membangun kreatifitas dan daya juang dalam menghadapi realitas hidup; 5) pembinaan kemandirian dilakukan dalam empat institusi, walaupun demikian keempat institusi memiliki hubungan yang erat dan tidak terpisahkan yaitu; kelas dengan dominasi pembinaan intelektual, masjid dengan dominasi pembinaan mental-spiritual, asrama dengan dominasi pembinaan sosial dan leadership serta lingkungan dengan dominasi pembinaan moral, emosional dan life skill. Adapun yang menjadi faktor penghambat kemandirian santri di Pesantren Hidayatullah antara lain 1) semakin banyaknya pelajaran yang diberikan di kelas, 2) belum maksimalnya pembinaan dan pemberian kesempatan untuk mengembangkan skill dan kreatifitas santri, 3) kurangnya pendidik profesional, baik dibidang agama, ilmu pengetahuan umum dan pengembangan life skill. Kata kunci: Pola, Pembinaan, Kemandirian, Pesantren.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | Nomor Panggil TPU ARI p-2012 |
Uncontrolled Keywords: | Pola, Pembinaan, Kemandirian, Pesantren. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Umum/Nilai S-2 |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 18 Sep 2014 03:33 |
Last Modified: | 18 Sep 2014 03:33 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/9259 |
Actions (login required)
View Item |