MOTIVASI DAN PERAN KIYAI DALAM PENENTUAN ORIENTASI PENDIDIKAN: Upaya Memadukan Pendidikan Luar Sekolah dan Pendidikan Sekolah Di Pesantren Buntet Cirebon

M,, Taqiyuddin (2013) MOTIVASI DAN PERAN KIYAI DALAM PENENTUAN ORIENTASI PENDIDIKAN: Upaya Memadukan Pendidikan Luar Sekolah dan Pendidikan Sekolah Di Pesantren Buntet Cirebon. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_PLS_9697142_TITLE.pdf

Download (209kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_9697142_Abstract.pdf

Download (286kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_9697142_Table_Of_Content.pdf

Download (264kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_9697142_Chapter1.pdf

Download (844kB) | Preview
[img] Text
T_PLS_9697142_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
[img]
Preview
Text
T_PLS_9697142_Chapter3.pdf

Download (654kB) | Preview
[img] Text
T_PLS_9697142_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img]
Preview
Text
T_PLS_9697142_Chapter5.pdf

Download (515kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_9697142_Bibliography.pdf

Download (397kB) | Preview

Abstract

Pesantren Buntet Cirebon, sejak berdiri pada penghujung abad ke-18 (1850-an) hingga 1910-an, belum mengajarkan ilmu pengetahuan umum dan keterampilan. jika ada alumninya yang menjadi pedagang, petani, tukang batu atau tukang kayu, kemungkinan ketika mesantren ia sering dipercaya untuk mengerjakan pekerjaan yang di kemudian mereka menjadi ahli dalam pekerjaannya itu. Dewasa ini, Pesantren Buntet telah maju dan berubah bentuk menjadi sebuah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan pesantren, pendidikan persekolahan dan pendidikan keterampilan Sebagai lembaga yang menyelenggarakan beberapa bentuk pendidikan, di duga timbul beberapa masalah, antara lain: beragamnya tujuan institusional; beragamnya keinginan masyarakat yang memasukkan putra-putrinya ke lembaga pendidikan, dan yang lebih fatal adalah tujuan dan harapan itu harus menyesuaikan diri dengan tujuan pesantren Buntet. Karena itulah inti masalah yang terjadi di Pesantren Buntet adalah, sejauh mana peran dan motivasi kiyai dalam penentuan orientasi pendidikan di Pesantren Buntet. Pelaksanaan penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif, sedangkan obyek penelitiannya adalah para kiyai, santri, alumni, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah yang ada di lingkungan Pesantren Buntet. Untuk memperoleh data yang akurat, penulis melakukan wawancara mendalam, observasi mendalam dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, motivasi mBah Muqayyim ketika mendirikan "lembaga sosial keagamaan" ini sangat sederhana sekali yaitu mengajarkan kepada masyarakat Desa Kaduwela (lokasi Pesantren Buntet saat itu) tentang beribadah kepada Allah swt., dan berbuat baik sesama manusia. Di samping itu, lembaga ini dijadikan sebagai latihan fisik untuk menghadapi tentara Belanda. Perkembangan berikutnya, motivasi kiyai dalam memajukan embaga pendidikannya adalah menjadikan Pesantren Buntet sebagai lembaga pendidikan yang tetap menjaga tradisi pesantren melalui madtrasah masjid, madrasah diniyah dan Majlis Ta'lim juga berusaha mengembangkan pengetahuan iimum dan keterampilan. Bahkan lebih dari itu, mereka berusaha menjadikan Pesantren Buntet sebagai pelopor pengembangan Iptek. Peran atau keterlibatan kiyai dalam pengembangan Pesantren Buntet, dapat dilihat melalui dua sisi yaitu pengorbanan dalam bentuk material yakni sebagian harta kekayaannya diwakafkan untuk dijadikan sarana-fasilitas pesantren; dan pengorbanan dalam bentuk spiritual yakni seluruh pikiran, waktu dan ilmunya difokuskan demi kemajuan lembaga pendidikan yang telah didirikannya. Dua upaya nyata yang dilakukan kiyai dalam memenuhi tuntutan masya rakat yaitu: 1) merubah orientasi {reorientasi) sehingga Pesantren Buntet berorientasi membimbing dan membina manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, menguasai Iptek tapi berakhlaq mulia serta bersikap mandiri, 2) bekerja sama dengan beberapa lembaga pendidikan lain, sehingga lem baga pendidikan yang ada di Pesantren Buntet tidak hanya madrasah diniyah atau jenis-jenis lembaga PLS lainnya melainkan lembaga-lembaga pendidikan seko lah yang mengajarkan pengetahuan umum dan keterampilan juga didirikan. Akhir karya talis ilmiah ini, penulis merekomendasikan kepada pimpinan Pesantren Buntet agar melakukan 1) pendataan jumlah santri secara administratif, menyeluruh dan terkoordinasi sebagai santri Pesantren Buntet; 2) menja dikan YPI Buntet sebagai wadah tertinggi, dalam menen-tukan kebijakan dan mengkoordinasi lembaga-lembaga pendidikan yang ada; 3) mendirikan suatu Lembaga Pendidikan Tinggi Islam (LPTI) sebagai sarana pengembangan thariqat tijaniyah dan syatariah yang selama ini telah berkembang dan melembaga di Pesantren Buntet.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 27 Aug 2013 08:56
Last Modified: 27 Aug 2013 08:56
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/911

Actions (login required)

View Item View Item