STUDI DESKRIFTIF FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI DIBALIK UPAYA PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN CIAMIS

Moch. Firman Ghazali, - (2007) STUDI DESKRIFTIF FAKTOR-FAKTOR GEOGRAFI DIBALIK UPAYA PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN CIAMIS. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Sebuah Paradigma dalam praktek pengembangan wilayah dalam bentuk pemekaran wilayah sudah menjadi hal yang umum ketika pengembangan wilayah selalu diidentikkan dengan pembentukkan daerah baru. Dengan adanya satu alasan untuk pemerataan basil pembangunan agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan basil dari pembangunan di wilayahnya. Isu pemekaran wilayah Kah. Ciamis menjadi kab. Ciamis Selatan merupakan satu fenomena baru dalam hal dinamika pengembangan wilayah. yang dilatarbelakangi oleh adanya keinginan masyarakata yang mengatasnamakan sebagai "paguyuban masyarakat pakidulan"; kenyataan yang diterima penduduk di selatan Kah. Ciamis dengan adanya ketimpangan pemerarataan hasil pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana publik membuat munculnya keinginan untuk memisahkan diri mengingat adanya sumbangan PDRB yang besar bagi kab. Ciamis dari kecamatan-kecamatan di selatan Ciamis. dengan mengedepankan pertanyaan penelitian "bagaimanakah pengembangan wilayah yang sesuai menurut sudut pandang geografi dan dapat diterapkan di kab. Ciamis? dan Jika pemekaran wilayah merupakan jawabannya, Maka, kecamatan manakah yang paling potensial dijadikan sebagai ibu kota baru?" Penelitian ini menggunakan metode gabungan antara eksploratif dan deskriftif. Tehnik pengumpulan datanya dengan observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi. Populasi wilayah adalah kabupaten Ciamis dan sampel wilayah nya adalah semua kecamatan yang ada di wilayah pengembangan selatan kab. Ciamis. Analisis data menggunakan Scoring sederhana pada indikator dalam PP No. 129 tahun 2000 dan deskripsi dari basil scoring tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukan wilayah pengembangan selatan yang harus dikembangkan dalam bentuk pemekaran wilayah, tapi wilayah pengembangan utaralah yang seharusnya dimekarkan. Namun karena adanya batasan berupa kondisi fisik wilayah yang tidak memungkinkan, dan tidak adanya keinginan dari masyarakat untuk memekarkan diri, maka pengembangan wilayah di utara hanya sebagai pengembangan potensi yang ada, bukan pengembangan wilayah dalam bentuk pemekaran wilayah. Sedangkan keadaan yang dimiliki oleh wilayah pengembangan selatan sangat berbeda jauh dengan keadaan di wilayah pengembangan utara. Terdapatnya aspirasi masyarakat untuk memisahkan diri dan keadaan alamnya yang memberikan peluang, maka bisa sangat dimungkinkan untuk wilayah pengembangan selatan membentuk wilayah baru yang dinamakan Kah. Ciamis Selatan.

[img] Text
S_GEO_030543_Title.pdf

Download (73kB)
[img] Text
S_GEO_030543_Abstract.pdf

Download (178kB)
[img] Text
S_GEO_030543_Table_of_content.pdf

Download (200kB)
[img] Text
S_GEO_030543_Chapter1.pdf

Download (346kB)
[img] Text
S_GEO_030543_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (654kB)
[img] Text
S_GEO_030543_Chapter3.pdf

Download (179kB)
[img] Text
S_GEO_030543_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img] Text
S_GEO_030543_Chapter5.pdf

Download (77kB)
[img] Text
S_GEO_030543_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (536kB)
Official URL: http://repository.upi.edu
Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Geografi, Pengembangan Wilayah, Pemekaran Wilayah
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1
Depositing User: Safitri Maharani An Nur
Date Deposited: 20 Sep 2022 01:45
Last Modified: 20 Sep 2022 01:45
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/81315

Actions (login required)

View Item View Item