PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP SIKAP KEWIRAUSAHAAN PESERTA PROGRAM PENANGGULANGAN PENGANGGURAN PEKERJA TERAMPIL (P3T) DI JAWA TENGAH

Triono, (2013) PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP SIKAP KEWIRAUSAHAAN PESERTA PROGRAM PENANGGULANGAN PENGANGGURAN PEKERJA TERAMPIL (P3T) DI JAWA TENGAH. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_PLS_989513_Title.pdf

Download (210kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_989513_Abstract.pdf

Download (336kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_989513_Table_Of_Content.pdf

Download (328kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_989513_Chapter1.pdf

Download (896kB) | Preview
[img] Text
T_PLS_989513_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img]
Preview
Text
T_PLS_989513_Chapter3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
T_PLS_989513_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
T_PLS_989513_Chapter5.pdf

Download (699kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_PLS_989513_Bibliography.pdf

Download (355kB) | Preview
[img] Text
T_PLS_989513_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bermula dari terjadinya krisis ekonomi pada aphir tahun 1998 yang berkembang menjadi krisis multi dimensi dan hampir menghancurkan perekonomian secara menyeluruh, karena hampir semua sektor usaha mengalami kemunduran bahkan kehancuran. Hanya sektor tertenru saja yang mengalami perkembangan positif pada kondisi saat itu. Keadaan ini sangat dirasakan dampaknya yaitu banyak tenaga kerja produktif yang terpaksa kehilangan kesempatan kerja atau terkena pemutusan hubungan kerja ( PHK ) , sehingga menimbulkan permasalahan tersendiri bagi pemerintah karena menambah antrian panjang jumlah pengangguran baik pengangguran terselubung maupunpengangguran nyata. Untuk mengurangi jumlah pengangguran tersebut, Departemen Tenaga Kerja membuat dua program yaitu PDKMK ( Penanggulangan Dampak Kekeringan dan Masalah Ketenagakerjan ) dengan sasaran tenaga kerja tidak terdidik melalui padat karya , serta program Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil ( P3T ) dengan sasaran program adalah pengangguran terdidik melalui pelatihan manajemen keuangan syari'ah BMT. Dalam pelaksanaan program yang kedua ( P3T ) tersebut, pemerintah melakukan kerjasama dengan Lembaga Swadaaya Masyarakat Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) untuk memberikan pelatihan P3T. Tujuan kegiatan pelatihan adalah untuk menciptakan lapangan kerja baru dengan tidak mengantungkan diri pada orang / lembaga lain serta dapat dapat menciptakan usaha mandiri ( kewirausahaan ) sehingga para alumni pelatihan P3T dapat menciptakan lapangan usaha sendiri dalam suatu lembaga keuangan syari'ah Baitul Maal wat tamwil. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sikap kewirausahaan yang diperoleh melalui pemberian motivasi dan kegiatan pelatihan P3T. Unsur motivasi yang dimaksudkan disini adalah sebagai upaya mempertemukan antara kebutuhan yang dirasakan oleh peserta untuk memperoleh pekerjaan kembali, kebutuhan lembaga ( Departemen Tenaga Kerja RJ ) untuk membuka lapangan kerja yang produktif dan berkelanjutan. Sedangkan melalui pelatihan P3T peserta diberikan keterampilan teknis manajerial yang memungkinkan peserta dapat mengaplikasikan hasil pelatihan tersebut untuk membuka lapangan kerja baru yang mandiri ( berwirausaha ) secara berkelompok dalam lembaga keuangan produktif dengan sistem syari'ah dalam bentuk Baitul Maal wat Tamwil (BMT ). Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian ini , penulis berpedoman pada hasil kajian yang telah dilakukan secara mendalam dari para ahli tentang teori motif berprestasi ( achievement motivation ) dari David Mc Clelland , teori kebutuhan Abraham Maslow, Teori tentang pelatihan dari Bermbeck, Kerry Philip dan Patricia Shaw, RolfP Lyton dan Uday Pareek dsb. Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan , digunakan analisis regresi dan korelasi melalui pengumpulan data dengan mengandalkan pada angket yang diberikan kepada alumni peserta pelatihan P3T , dengan jumlah sampel sebanyak 172 dari populasi 2580 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling yang merupakan multistages sampling untuk mencari obyektifitas data penelitian . Pengambilan Sampel dilakukan di 7 kabupaten yaitu : Wonosobo , Magelang , Temanggung , Karanganyar , Pati , Kodya Pekalongan , Semarang dan Banjarnegara. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa data yang diperoleh berada dalam distribusi kurva normal pada masing - masing variabel bebas dan variabel terikatnya, sehingga untuk metode analisis selanjutnya dapat digunakan analisis parametrik regresi dan korelasi., menggunakan alat bantu analisis SPSS ( Statistic Program for Social Sciences) 6.1 for windows. Dari hasil uji korelasi baik antara motivasi dengan sikap kewirausahaan , pelatihan dengan sikap kewirausahaan maupun gabungan antara motivasi dan pelatihan terhadap sikap kewirausahaan terdapat hubungan yang linear, sehingga point kenaikan skor pada variabel bebas dapat dijadikan prediksi naiknya point variabel terikatnya. Artinya semakin tinggi kualitas motivasi yang tumbuh dalam diri peserta serta penguasaan materi selama pelatihan akan semakin tinggi pula kualitas sikap kewirausahaannya yang tercermin pada kinerja mereka didunia kerja mereka. Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah bahwa pelatihan yang dilaksanakan dengan penggunaan metode dan teknik yang tepat akan berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan pelatihan tersebut, sedangkan motivasi peserta pelatihan yang dipengaruhi oleh pengalaman positif peserta selama pelatihan juga berpengaruh terhadap keberhasilan peserta menerapkan hasil pelatihan dilapangan karena dengan pelatihan tersebut akan mengurangi tekanan ( tenssion ) dari peserta terhadap kesenjangan ketrampilan , pengetahuan maupun sikap peserta pelatihan. Implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan pelatihan P3T di Jawa Tengah telah berhasil meningkatkan motivasi berprestasi para peserta sekaligus mampu membuka lapangan kerja baru yang memungkinkan peserta mengembangkan kemampuan diri dari tahapan pemenuhan kebutuhan fisiologis dan rasa aman kearah aktualisasi diri yaitu mengembangkan karier dalam lembaga keuangan syari'ah BMT. Dari hasil penelitian tersebut ada beberapa saran bahwa penciptaan wirausahawan baru tersebut dapat dijadikan sebagai kegiatan alternatif bagi pendidikan luar sekolah dalam penyelenggaraan Kelompok Belajar Usaha ( KBU ) karena telah teruji dapat menciptakan lapangan kerja mandiri sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat sehingga akan dapat menjembatani hubungan antara investor ( aghniya' ) dengan dhuafa' produktif ( yaitu orang - orang yang mampu bekerja tetapi tidak mempunyai cukup modal ) dengan memanfaatkanBMT sebagai lembaga mediasi ( perantara).

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 27 Aug 2013 08:46
Last Modified: 27 Aug 2013 08:46
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/784

Actions (login required)

View Item View Item