Iskandar, Dede Yogi (2014) DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN DI KECAMATAN CIKARANG TIMUR KABUPATEN BEKASI : Studi Kasus Perubahan Mata Pencaharian Petani Padi Sawah Ke Sektor Informal. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_GEO_0901102_Title.pdf Download (101kB) | Preview |
|
|
Text
S_GEO_0901102_Abstract.pdf Download (145kB) | Preview |
|
|
Text
S_GEO_0901102_Table_of_content.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
S_GEO_0901102_Chapter1.pdf Download (216kB) | Preview |
|
Text
S_GEO_0901102_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (269kB) |
||
|
Text
S_GEO_0901102_Chapter3.pdf Download (463kB) | Preview |
|
Text
S_GEO_0901102_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
S_GEO_0901102_Chapter5.pdf Download (206kB) | Preview |
|
|
Text
S_GEO_0901102_Bibliography.pdf Download (145kB) | Preview |
|
Text
S_GEO_0901102_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (547kB) |
Abstract
Kecamatan Cikarang Timur terdiri dari 8 desa yang penggunaan lahannya sebagian besar adalah pertanian. Sehingga, Mayoritas penduduk bekerja pada bidang pertanian. Pada saat ini banyak lahan pertanian yang berkurang karena banyak para petani mengkavlingkan lahan sawahnya kepada pengembang untuk pembangunan seperti perumahan, kawasan industri dan stadion. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah adakah dampak alih fungsi lahan pertanian terhadap perubahan mata pencaharian, luas kepemilikan lahan dan tingkat pendapatan masyarakat di daerah Kecamatan Cikarang Timur, Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kuantitatif. Sampel yang dipilih yaitu daerah yang memiliki kriteria luas lahan yaitu luas, sedang dan sempel dari tiga wilayah tersebut ditentukan jumlah sampel dengan rumus Taro Yamane dari jumlah Keluarga petani sebanyak 3.726 di Kecamatan Cikarang Timur. Sehingga menghasilkan jumlah sampel adalah 44 Responden yang menggunakan toleransi kesalahan 15 %. Hasil Penelitin menunjukan bahwa terdapat dampak antara alih fungsi lahan terhadap perubahan mata pencaharian yang dimana kebanyakan petani yang tergantung pada tanah pemilik lahan, ketika lahan pertaniannya dijual oleh pemiliknya mereka kehilangan lapangan pekerjaan sehingga beralih mata pencaharian ke sektor informal seperti jasa, pedagang, buruh bangunan dan buruh industri. Serta tidak terdapat dampak antara luas kepemilikan lahan dikarenakan banyak petani yang membeli lahan kembali ke tempat lain yang masih murah harganya. Sehingga lebih luas lahan sekarang dibandingkan lahan sebelumnya. Untuk dampak pada tingkat pendapatan tidak tergantung pada alih fungsi lahan, karena mereka beralih profesi disebabkan oleh minimnya penghasilan. rekomendasi terhadap pemerintah dan masyarakat yaitu : 1). Pemerintah agar memberi pengarahan kepada masyarakat agar menggunakan uang hasil penjualan untuk membeli lahan kembali dan pemerintah juga menjadikan lahan pertanian abadi bagi desa yang belum terkena alih fungsi mengingat banyak penduduknya yang bermata pencaharian sebagai petani dan sebagaian besar hanya sebagai buruh tani. dan 2).Untuk penduduk di Kecamatan Cikarang Timur agar memanfaatkan uang hasil penjualannya untuk membeli lahan baru ditempat lain agar mempunyai investasi untuk masa depan. Kata Kunci : Konversi, Mata pencaharian, Pendapatan, Luas Kepemilikan lahan. Sub-district east cikarang consists of eight village use their property most are agriculture. So, the majority of the population work in agriculture. At the moment a lot of the agricultural land is reduced because many farmers sell land it to developers for development such as housing, industrial area and the stadium. The issues examined in this study are the impact is rather a function of farmland to changes in livelihoods, land tenure and income levels of society in the East, Cikarang District method used in this research is quantitative descriptive method. The selected sample of the areas that has a land area of broad criteria, and the three regions of sempel specified number of samples with the formula Taro Yamane of the number of family farmers as much as 3.726 in district of Cikarang Timur. Resulting in a total sample of respondents is 44 that use fault tolerance of 15%. The results showed that there were Penelitin the impact of land use changes over the function livelihoods where most farmers who depend on the ground landlord, when of land were being sold by their owners losing their jobs so that the switch to informal sector livelihoods such as services, merchants, labourers and workers of industrial buildings. And there was no impact of broad ownership of land due to the many farmers who bought the land back to the other place which is still costly. So more land area of land now than ever before. To impact on the level of income is not dependent on land over the function, since they switched the profession due to lack of revenue. recommendations to the Government and society, namely: 1). Government to give direction to the community in order to use the money to buy the land sale proceeds back and the Government also made the perennial agricultural land for the village that has not been exposed to over the function given the numerous inhabitants who edged livelihood as farmers and most just as peasants. and 2).For residents in district of East Cikarang to utilize the sales results of the money to buy new land elsewhere to have an investment for the future. Keywords: conversion, livelihoods, Incomes, widespread Ownership of land.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Konversi, Mata pencaharian, Pendapatan, Luas Kepemilikan lahan. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1 |
Depositing User: | Riki N Library ICT |
Date Deposited: | 19 Aug 2014 03:08 |
Last Modified: | 19 Aug 2014 03:08 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/7349 |
Actions (login required)
View Item |