DARI SINGAPURA HINGGA BARCELONA: PASANG SURUT PERSATUAN BULU TANGKIS SELURUH INDONESIA (PBSI) DALAM KEJUARAAN-KEJUARAAN INTERNASIONAL TAHUN 1958-1992

Selfi Widiardini, - (2022) DARI SINGAPURA HINGGA BARCELONA: PASANG SURUT PERSATUAN BULU TANGKIS SELURUH INDONESIA (PBSI) DALAM KEJUARAAN-KEJUARAAN INTERNASIONAL TAHUN 1958-1992. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SEJ_1603906_Title.pdf

Download (572kB)
[img] Text
S_SEJ_1603906_Chapter1.pdf

Download (480kB)
[img] Text
S_SEJ_1603906_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (498kB)
[img] Text
S_SEJ_1603906_Chapter3.pdf

Download (532kB)
[img] Text
S_SEJ_1603906_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_SEJ_1603906_Chapter5.pdf

Download (267kB)
[img] Text
S_SEJ_1603906_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Skripsi ini berjudul “Dari Singapura Hingga Barcelona: Pasang Surut Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Dalam Kejuaraan-Kejuaraan Internasional Tahun 1958-1992”. Skripsi ini membahas mengenai dinamika PBSI dalam keikutsertaannya pada ajang kejuaraan internasional pertama kali hingga puncaknya pada Olimpiade 1992. Alasan dilakukannya penelitian ini adalah kurangnya kajian ilmiah mengenai bulu tangkis Indonesia padahal bulu tangkis merupakan salah satu olahraga populer di Indonesia serta selalu memeberikan prestasi di dunia internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan PBSI dalam berbagai kejuaraan besar internasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang terdiri dari pengumpulan sumber (heuristik), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa olahraga bulu tangkis di Indonesia berkembang dengan cepat pada awal kemunculannya, kemudian perkembangannya semakin baik dengan berdirinya PBSI, keikutsertaan PBSI dalam kejuaraan internasional dimulai dari Piala Thomas 1958 dan langsung menjadi juara. Perkembangan selanjutnya dari PBSI dipengaruhi oleh kepemimpinan para ketua umumnya, meskipun setiap kepemimpinan memiliki karakteristiknya masing-masing, akan tetapi tujuannya tetap sama yaitu mengharumkan nama Indonesia melalui bulu tangkis. PBSI juga ikut serta dalam menyelesaikan beberapa permasalahan dalam bulu tangkis dunia. Pada perkembangannya tentu saja PBSI menemui tantangan dan hambatan seperti masalah pendanaan, regenerasi pemain, serta persaingan bulu tangkis dunia yang semakin merata. Akan tetapi permasalahan tersebut tidak menjadi alasan untuk tidak berprestasi, sehingga puncaknya pada Olimpiade 1992 Indonesia berhasil mendapatkan dua emas dari bulu tangkis. This thesis is titled "From Singapore to Barcelona: The Ups and Downs of the Indonesia Badminton Association (PBSI) in the International Championships of 1958-1992". This thesis discusses the dynamics of PBSI in its participation in the first international championship event to its peak at the 1992 Olympics. This research lacks scientific study on Indonesian badminton even though badminton is one of the popular sports in Indonesia and always provides achievements in the international world. This study aims to illustrate the efforts made by PBSI in various major international championships. The methods used in this study are historical methods consisting of source collection (heuristics), source criticism, interpretation, and historiography. This study result shows that badminton in Indonesia's sport developed rapidly at the beginning of its emergence. Its development was better with the establishment of PBSI, PBSI's participation in international championships starting from the 1958 Thomas Cup, and immediately becoming a champion. The leadership of the general chairman influences the subsequent development of PBSI, although each leadership has its characteristics, the goal remains the same, namely to bring the name of Indonesia through badminton. PBSI also participates in solving some problems in the badminton world. In its development, PBSI encounters challenges and obstacles such as funding issues, player regeneration, and increasingly even world badminton competition. However, this problem is not a reason not to achieve, so that its peak at the 1992 Olympics Indonesia managed to get two golds from badminton.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Badminton, PBSI, History of Badminton Indonesia
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Selfi Widiardini
Date Deposited: 09 Mar 2022 07:52
Last Modified: 09 Mar 2022 07:52
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/71415

Actions (login required)

View Item View Item