KAJIAN MORFOSEMANTIS RA-NUKI KOTOBA DALAM PERCAKAPAN DRAMA JEPANG

Suryadi, Yudi (2014) KAJIAN MORFOSEMANTIS RA-NUKI KOTOBA DALAM PERCAKAPAN DRAMA JEPANG. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_BJPG_1107275_Title.pdf

Download (138kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BJPG_1107275_Abstract.pdf

Download (159kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BJPG_1107275_Table of Content.pdf

Download (131kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BJPG_1107275_Chapter1.pdf

Download (258kB) | Preview
[img] Text
T_BJPG_1107275_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (439kB)
[img]
Preview
Text
T_BJPG_1107275_Chapter3.pdf

Download (334kB) | Preview
[img] Text
T_BJPG_1107275_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (443kB)
[img]
Preview
Text
T_BJPG_1107275_Chapter5.pdf

Download (151kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_BJPG_1107275_Bibliography.pdf

Download (164kB) | Preview
[img] Text
T_BJPG_1107275_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (193kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

本研究は日本のドラマの会話における「ら抜き言葉」に関する形態意味分析である。「ら抜き言葉」は文法的に正しくないと考えられたから、大学などでは日本語学習者に教えてあげないと思われる。それでも、実際の会話ではその「ら抜き言葉」は日本人によく使われる。それは日本のドラマやテレビ番組などで使われている「ら抜き言葉」から見ることができる。「ら抜き言葉」の存在およびその使用のルールが分からない学習者にとっては日本語で話している場合、誤用が起こる可能性を持っていると思われる。したがって、日本語学習者に対して「ら抜き言葉」の使用に誤用が起こらないように、その「ら抜き言葉」については形態的におよび意味的にどのようなルールがあるかを明らかにする研究が必要になると思われる。 本研究は、「ら抜き言葉」は可能の表現として、その形態および意味によってどのように使用するかという問題を分析したものである。本研究は、日本語学習者に対して、その可能表現としての「ら抜き言葉」の使用を明らかにすることを目的とした。本研究は記述分析法および定性アプローチを使用した。本研究のデータの出典は2005-2012年にリリースされた日本のドラマである。サンプルになったドラマの数が15タイトル(126エピソード)である。そして、本研究の対象はそのドラマにおける「ら抜き言葉」を使用している会話文である。データ収集の技法はトランスクリプション技法を使用した。データ分析の技法はUCA技法および文脈によって分析技法を使用した。 その結果、「ら抜き言葉」を使っている文は様々な動詞で59文がある。その「ら抜き言葉」に活用している動詞は14つがある。すなわち、「来る・見る・いる・食べる・出る・生きる・着る・寝る・起きる・降りる・受ける・逃げる・決める・満足させる」という動詞である。そのデータ分析の結果によって、形態的に「ら抜き形」に活用できる単純動詞は語幹が1~2音節を持っている単純動詞であるが、「ら抜き形」に活用できる動詞の使役形には語幹が2音節以上もあると結論付けた。また、意味的に「ら抜き形」に活用できるのは動詞の種類(他動詞・自動詞)によっては使い分けがないが、可能の意味(能力・状況)によっては状況可能の意味を表す「ら抜き言葉」がより多く使用されたと結論付けた。 キーワード:可能表現、ら抜き言葉、形態意味分析、日本ドラマ This study is a morphosemantic study about ra-nuki kotoba on conversations of Japanese drama. Ra-nuki kotoba are considered as a form which is not in accordance with the rules of the Japanese language grammar, so those are rarely or even not taught to Japanese language learners as a foreign language at universities or other institutions. But in the actual conversation ra-nuki kotoba are often used by Japanese people in everyday life. It can be seen from ra-nuki kotoba used on Japanese drama series, television shows, etc. For Japanese language learners who do not know about existence of ranuki kotoba or about how the rules of its use, those conditions can potentially lead to errors on the learners when communicating with Japanese language. Therefore, to prevent or at least reduce the potential for errors on the learner when using ra-nuki kotoba, there is required an explanation by doing a study about it in terms of both form and meaning. This study seeks to analyze the phenomenon of the use of ra-nuki kotoba both morphologically and semantically. This study aims to provide insight to the Japanese language learners about how to use ra-nuki kotoba as one way in suggesting potential expressions in Japanese language. This study used a descriptive analysis method with a qualitative approach. Sources of data in this study come from Japanese dramas released in 2005-2012. The sample of dramas are as many as 15 titles in total amounted to 126 episodes. The object of this study is the sentences that use ra-nuki kotoba on those dramas. The data collection technique in this study used transcription technique, and the analysis techniques used UCA technique and interpretation based on the context of the sentences. The result is there are 59 sentences that use ra-nuki kotoba with different verbs. Verbs are changed into the shape of ra-nuki kotoba totaled 14 verbs, those are kuru, miru, iru, taberu, deru, ikiru, kiru, neru, okiru, oriru, ukeru, nigeru, kimeru, and manzokusaseru. Based on the result of the analysis of those data, it can be concluded that morphologically verbs that can be transformed into ra-nuki kotoba are simple verbs which has 1-2 syllables on its stem of word, but for causative verbs can be more than that. Semantically it can be concluded that there is no division of ra-nuki kotoba usage based on the type of verbs, but based on its potential meaning ra-nuki kotoba tend to be more widely used to express condition potential meaning (joukyou kanou) than ability potential meaning (nouryoku kanou). Keywords: potential expression, ra-nuki kotoba, morphosemantic, japanese drama Penelitian ini adalah suatu kajian morfosemantis tentang ra-nuki kotoba dalam percakapan drama Jepang. Ra-nuki kotoba dianggap sebagai bentuk yang tidak sesuai dengan aturan gramatika bahasa Jepang sehingga jarang atau bahkan tidak diajarkan pada pembelajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing di universitas ataupun lembaga lainnya. Akan tetapi, di dalam percakapan yang sebenarnya ra-nuki kotoba tersebut sering digunakan oleh orang Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut bisa dilihat dari ra-nuki kotoba yang digunakan dalam serial drama, acara televisi, dan sebagainya. Bagi pembelajar bahasa Jepang yang tidak mengetahui adanya ra-nuki kotoba atau tentang bagaimana aturan penggunaannya, keadaan tersebut berpotensi menimbulkan kesalahan pada diri pembelajar ketika berkomunikasi dengan bahasa Jepang. Oleh karena itu, untuk mencegah atau minimal mengurangi potensi terjadinya kesalahan pada diri pembelajar dalam menggunakan ra-nuki kotoba, diperlukan sebuah penjelasan dengan melakukan suatu penelitian mengenai hal tersebut baik dari segi bentuk maupun maknanya. Penelitian ini berusaha menganalisis fenomena penggunaan ra-nuki kotoba tersebut baik secara morfologis maupun semantis. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada pembelajar bahasa Jepang sebagai bahasa asing tentang bagaimana penggunaan ra-nuki kotoba tersebut sebagai salah satu cara dalam menyatakan ungkapan potensial dalam bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yaitu drama-drama Jepang yang dirilis tahun 2005-2012. Drama yang dijadikan sampel sebanyak 15 judul yang keseluruhannya berjumlah 126 episode. Objek kajian dalam penelitian ini yaitu kalimat percakapan yang menggunakan ra-nuki kotoba dalam drama-drama tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik transkripsi, sedangkan untuk teknik analisisnya yaitu menggunakan teknik bagi unsur terkecil (UCA) dan pemaknaan berdasarkan konteks kalimatnya. Hasilnya yaitu terdapat 59 kalimat yang menggunakan ra-nuki kotoba dengan verba yang berbeda. Verba yang berubah ke dalam bentuk ra-nuki kotoba tersebut berjumlah 14 macam, yaitu verba kuru, miru, iru, taberu, deru, ikiru, kiru, neru, okiru, oriru, ukeru, nigeru, kimeru, dan manzokusaseru. Berdasarkan analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa secara morfologis verba yang dapat berubah ke dalam bentuk ra-nuki kotoba adalah verba sederhana yang memiliki 1-2 silabel pada suku kata awalnya (stem), tetapi untuk verba kausatif bisa lebih dari itu. Secara semantis dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pembagian penggunaan ra-nuki kotoba berdasarkan jenis verbanya, tetapi berdasarkan pada makna potensialnya bentuk ra-nuki kotoba cenderung lebih banyak digunakan untuk menyatakan makna potensial kondisi atau keadaan (joukyou kanou) daripada makna potensial kemampuan (nouryoku kanou). Kata kunci: ungkapan potensial, ra-nuki kotoba, morfosemantis, drama jepang

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Jepang S-2
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Jepang S-2
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 10 Feb 2014 04:02
Last Modified: 10 Feb 2014 04:02
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/6283

Actions (login required)

View Item View Item