Santi Sartika, - (2020) PERKEMBANGAN KESENIAN TARLING DI KABUPATEN CIREBON PADA TAHUN 1966-2000. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
SEJ_1607786_Title.pdf.pdf Download (387kB) |
|
Text
SEJ_1607786_Chapter 1.pdf.pdf Download (219kB) |
|
Text
SEJ_1607786_Chapter 2.pdf.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (261kB) |
|
Text
SEJ_1607786_Chapter 3. pdf.pdf Download (265kB) |
|
Text
SEJ_1607786_Chapter 4.pdf.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (780kB) |
|
Text
SEJ_1607786_Chapter 5.pdf Download (135kB) |
|
Text
SEJ_1607786_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Perkembangan Kesenian Tarling di Kabupaten Cirebon Pada Tahun 1966-2000”. Penelitian ini berlatar belakang karena keprihatinan peneliti terhadap kondisi kesenian tarling klasik Cirebon yang mulai kehilangan keasliannya, dan terancam keberadaannya akibat adanya hiburan alternatif baru yang lebih modern di tengah masyarakat. Selain itu peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kesenian tarling yang mengandung nilai-nilai yang menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat Cirebon. Khususnya kepada generasi penerus yang kurang mengenal kesenian tarling. Secara garis besar masalah utama yang dikaji dalam skripsi ini mengenai perkembangan kesenian tarling di Kabupaten Cirebon tahun 1966-2000.Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini diantaranya: (1) mendeskripsikan latar belakang awal berkembangnya kesenian tarling, (2) perkembangan gaya pementasan tarling (1966-2000), (3) perkembangan fungsi kesenian tarling (1966-2000), (4) dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kesenian tarling pada tahun 1966-2000. Untuk membahas permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode historis yang terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu kesenian tarling diresmikan pada tahun 1962 oleh para seniman setelah RRI mengumumkan nama kesenian tarling, terdapat tokoh pelopor yang berpengaruh dalam perkembangan kesenian tarling yaitu Jayana, Abdul Adjib, Sunarto, dan Dadang Darniyah. Perkembangan gaya pementasan tarling terus mengalami perubahan terutama pada tahun 1966 begitupun dengan fungsinya yang awalnya mengandung nilai-nilai pendidikan kemudian pada tahun 2000-an lebih sebagai fungsi hiburan. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor yaitu apresiasi dari masyarakat pendukungnya, perkembangan zaman, kreativitas seniman dan terbatasnya regenerasi penerus. Penelitian skripsi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi penelitian-penelitian berikutnya dengan tema yang sama untuk mengkaji fakta terbaru yang belum terungkap. Kata Kunci: Kesenian Tarling, Tarling Klasik, Kabupaten Cirebon. ABSTRACT This study entitled "The Development of Tarling Art in Cirebon Regency in 1966-2000" is concerning the condition of Cirebon's classical tarling art in which starting to lose its authenticity and existence due to the presence of more sophisticated alternative entertainment in the community. Furthermore, the researcher wanted to find out about the values contained in the art of tarling which comprise the daily life of Cirebonese people particularly to future generations who are not familiar with it. In summary, the main problem that will be analyzed in this undergraduate thesis is how The Development of Tarling Art in Cirebon Regency in 1966-2000. Several aims to be achieved in this study are: (1) to describe the background of the early development of tarling art,(2) the development of the style of tarling art (1966-2000),(3) the development of the function of tarling art (1966-2000), (4) and the factors that influence the development of tarling art in 1966-2000. This research is based on historical methods consisting of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The results obtained were that tarling art was inaugurated in 1962 by the artists after RRI announced the name of tarling and there were some influential pioneers in the development of tarling art, namely Jayana, Abdul Adjib, Sunarto, and Dadang Darniyah. The development of the tarling performance style and its function continued to change on its substantive aspect especially in 1966 originated from educational values then shifted as entertainment purposes in the 2000s. This occurred due to several factors: the appreciation of the supporting community, current development, the creativity of artists, and the limited regeneration of successors. This research is expected to be used as a reference for future studies with the same theme to investigate the latest facts that have not been revealed. Keywords: Tarling Art, Classical Tarling, Cirebon Regency
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tarling Art, Classical Tarling, Cirebon Regency |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Santi Sartika |
Date Deposited: | 03 Feb 2021 02:34 |
Last Modified: | 03 Feb 2021 02:34 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/58659 |
Actions (login required)
View Item |