Winoko, Hadi (2011) MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING KAKI BAGIAN DALAM PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI MEDIA TALI DI KELAS V SD NEGERI 2 SURANENGGALA LOR KECAMATAN SURANENGGALA KABUPATEN CIREBON. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
s_pgsd_penjas_0702755_title.pdf Download (427kB) | Preview |
|
|
Text
s_pgsd_penjas_0702755_table_of_content.pdf Download (180kB) | Preview |
|
|
Text
s_pgsd_penjas_0702755_chapter1.pdf Download (282kB) | Preview |
|
Text
s_pgsd_penjas_0702755_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (274kB) |
||
|
Text
s_pgsd_penjas_0702755_chapter3.pdf Download (525kB) | Preview |
|
Text
s_pgsd_penjas_0702755_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (627kB) |
||
|
Text
s_pgsd_penjas_0702755_chapter5.pdf Download (184kB) | Preview |
|
|
Text
s_pgsd_penjas_0702755_bibliography.pdf Download (173kB) | Preview |
|
Text
s_pgsd_penjas_0702755_appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Di kelas V SDN 2 Suranenggala Lor Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon bahwa pada pembelajaran sepak bola khususnya tentang passing kaki bagian dalam masih sangat rendah. Hal ini terjadi karena guru disaat proses pembelajaran hanya memberikan penjelasan secara lisan tanpa menggunakan metode serta tanpa melibatkan siswa sebagai alat untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran passing bawah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa tentang passing kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola.Berdasarkan hasil observasi yang peneliti temukan di lapangan, dari 20 siswa tersebut hanya 6 siswa atau 30% yang dapat melakukan gerak dasar passing bawah sepak bola dengan baik dan benar dan 14 siswa atau 70% siswa dinyatakan masih belum bisa melakukan keterampilan gerak dasar passing bawah dalam pembelajaran sepak bola. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) atau PTK. Masing-masing siklus mengacu pada model spiral Kemmis dan Taggart yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang diterapkan sampai tiga siklus. Berdasarkan data hasil belajar siswa setelah melaksanakan tindakan siklus I, siklus II dan siklus III. Siklus I siswa yang lulus sebanyak 9 siswa atau 45% dari 20 siswa, siklus II siswa yang lulus sebanyak 15 siswa atau 75% dari 20 siswa dan siklus III siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 18 siswa atau 90% dari 20 siswa. Saran ditujukan kepada siswa: metode permainan tali batas dapat mengembangkan aspek penjas yang terdiri dari skill, fisik, pengetahuan dan mental sehingga siswa dapat berkembang secara harmonis. Kepada guru: melalui permainan tali batas dapat membuat pembelajaran yang lebih aktif, sehingga dapat melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pemilihan materi pembelajaran hendaknya dilakukan dengan memperhatikan pengalaman belajar anak. Kepada sekolah: metode permainan dapat menambah pengetahuan guru dalam hal mengajar sehingga tujuan yang telah ditentukan oleh sekolah dapat tercapai dengan baik. Kepada UPI Kampus Sumedang: hasil penelitian model pembelajaran dengan menerapkan permainan tali batas dapat dijadikan bahan referensi penelitian. Kepada penulis: Permainan tali batas dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran namun harus disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > UPI Kampus Sumedang > PGSD Penjas UPI Kampus Sumedang |
Divisions: | UPI Kampus Sumedang > PGSD Penjas UPI Kampus Sumedang |
Depositing User: | UPI Kampus Sumedang |
Date Deposited: | 22 Jan 2014 03:08 |
Last Modified: | 22 Jan 2014 03:08 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/5505 |
Actions (login required)
View Item |