PRODUKSI BIOETANOL DARI GULA HIDROLISAT SERBUK JERAMI PADI (ORYZA SATIVA, LINN) OLEH ZYMOMONAS MOBILIS DAN PICHIA STIPITIS

Veny Dwi Nursandy, - (2019) PRODUKSI BIOETANOL DARI GULA HIDROLISAT SERBUK JERAMI PADI (ORYZA SATIVA, LINN) OLEH ZYMOMONAS MOBILIS DAN PICHIA STIPITIS. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_BIO_1202592_Title.pdf

Download (149kB)
[img] Text
S_BIO_1202592_Abstract.pdf

Download (78kB)
[img] Text
S_BIO_1202592_Table_of_Content.pdf

Download (106kB)
[img] Text
S_BIO_1202592_Chapter1.pdf

Download (103kB)
[img] Text
S_BIO_1202592_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (695kB)
[img] Text
S_BIO_1202592_Chapter3.pdf

Download (244kB)
[img] Text
S_BIO_1202592_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (620kB)
[img] Text
S_BIO_1202592_Chapter5.pdf

Download (72kB)
[img] Text
S_BIO_1202592_Bibliography.pdf

Download (162kB)
[img] Text
S_BIO_1202592_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (586kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Bioetanol merupakan energi terbarukan yang dapat diperoleh dari fermentasi bahan limbah pertanian berlignoselulosa yang jumlahnya berlimpah dan belum termanfaatkan secara optimal. Jerami padi merupakan bahan baku lignoselulosa yang banyak tersedia dan berpotensi untuk dijadikan bioetanol dengan bantuan khamir. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan kultur khamir terbaik yang dapat menghasilkan konsentrasi etanol optimal dari kultur tunggal dan konsorsium Zymomonas mobilis dan Pichia stipitis. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 21 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Proses perlakuan awal penelitian meliputi penggilingan dan pengayakan jerami padi menjadi ukuran 100 mesh, delignifikasi menggunakan NaOH 2%, hidrolisis asam menggunakan H2SO4 3 M, hidrolisis hemiselulase menggunakan enzim H215 Hemicellulase from Aspergillus niger Sygma Aldrich 0,001g/g dan Enzim selulase Celluclast. Setelah itu, dilakukan proses fermentasi gula hidrolisat serbuk jerami padi menggunakan kultur tunggal Z. mobilis, P.stipitis dan konsorsium keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar gula yang diperoleh dari proses delignifikasi hingga hidrolisis enzimatik selulase menghasilkan gula sebesar 50 g/L dan kadar etanol tertinggi yang diperoleh sebesar 2,28% pada jam ke 36 menggunakan konsorsium, lalu 1,98% pada jam 36 dengan Z. mobilis dan 1,87% pada jam ke 36 dengan P. stipitis. Jadi kultur khamir terbaik dalam produksi etanol pada penelitian ini yaitu kultur konsorsium Z.mobilis - P.stipitis. Untuk perolehan etanol yang lebih besar sebaiknya starter Z. mobilis yang digunakan yaitu pada jam ke 9 pada fase log, sedangkan starter P. stipitis yaitu pada jam ke 6 pada fase log.---------Renewable energy as well as bioethanol from lignocellulose agriculture waste fermentation which is abundant in amount and need to be utilize. Rice straw which is lignocellulose materials contain extreme as potential to be used for bioethanol. This research was aimed to determine the best culture from monoculture and co-culture by Zymomonas mobilis and Pichia stipitis as yeast fermentor which can produce optimal ethanol. Completely Randomized Factorial Design was used with 21 treatments and 3 replication. First experiments proccess was pretreatment of rice straw with blender milling, delignification using NaOH 2% and acid hydrolysis using H2SO4, enzymatic hydrolysis using H215Hemicellulase from Aspergillus Niger Sygma Aldrich enzyme 0,001 g/g and cellulase hydrolysis using Celluclast. The second treatment is fermentated rice straw hydrolysate with temperature 30°C and pH 5 by mono-culture of Z. mobilis, P.stipitis and co-culture of them with 72 hours and each sample was take by 12 hours. The result of hydrolysate after delignification until cellulase enzymatic hydrolysis proceed is 50 g/L and the highest ethanol rate was 2,28% at 36 hours by co-culture of them, and 1,98% g/L at 36 hours by Z. mobilis and 1,87 at 36 hours by P. stipitis. So, the best culture for produce ethanol from this research is the Z. mobilis- P. stipitis co- culture. For greater ethanol field, the starter of Z. mobilis should be used at 9 hours in the log phase, while the starter of P. stipitis is at 6 hours in the log phase.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil: S BIO VEN p-2018; Pembimbing: I. Peristiwati, II. Kusnadi; NIM: 1201727
Uncontrolled Keywords: Bioetanol, Serbuk Jerami Padi, Lignoselulosa, Hidrolisis Asam, Hidrolisis Enzimatik, Fermentasi, Zymomonas mobilis, Pichia stipitis.
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Biologi > Program Studi Biologi (non kependidikan)
Depositing User: Santi Santika
Date Deposited: 04 Jun 2020 16:55
Last Modified: 04 Jun 2020 16:55
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/49087

Actions (login required)

View Item View Item