Rossa Mawar Kesuma, - (2019) ANALISIS WACANA KRITIS RAJUK BERJUDUL FAUT-IL REFONDER LA LAÏCITE? OLEH MICHEL WIEVIORKA DALAM MEDIA GERFLINT. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
Cover.pdf Download (575kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (203kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (375kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (205kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (780kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (126kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (208kB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kembali mencuatnya isu sekularisme yang dimuat di berbagai media massa Perancis. Penelitian ini menelaah sebuah tajuk yang memuat isu tentang sekularisme Prancis. Tajuk ini berjudul Faut-il refonder la Laïcité? yang ditulis oleh Michel Wieviorka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur makro, superstruktur dan struktur mikro pada tajuk “Perlukah Membangun Kembali Sekularisme Perancis?”. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan metode simak dan studi pusktaka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini disusun menjadi tiga aspek yaitu struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Aspek dalam struktur makro menggambarkan makna secara umum tentang pemilihan tema. Superstruktur menjelaskan bagaimana skematik atau alur paragraf dalam esai. Struktur mikro menjelaskan bagaimana elemen kebahasaan, yakni semantik (latar, praanggapan, detil dan maksud), sintaksis (bentuk kalimat aktif dan pasif, kata ganti dan koherensi), stilistik dan retoris. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis Teun A. Van Dijk yang berfokus pada analisis struktur makro berupa tematik, superstruktur berupa alur bagaimana teks diproduksi, dan struktur mikro berupa elemen dari semantik, sintaksis, stilistik dan retoris. Hasil dari penelitian ini yaitu, pertama struktur makro menunjukkan tema yang diusungkan adalah penerapan konsep sekularisme Perancis yang didukung dengan subtema serta fakta berupa peristiwa. Kedua, superstruktur menunjukkan penulis dalam alur strategi penyampaian gagasannya bersifat kontra terhadap konsep membangun kembali sekularisme. Hal tersebut mengacu pada upaya penulis mengungkapkan pendapat dengan latar dan gaya bahasa sebagai seorang sosiolog. Ketiga, struktur mikro yang muncul yaitu Michel Wieviorka menggunakan bahasa kritik secara langsung, dan beberapa kali menggunakan makna kiasan. Penulis berupaya mengonstruksi wacana pembaca untuk mempengaruhi opini publik dengan cara kritik yang lugas terang dan bahasa yang mudah dicerna.;This research is motivated by the re-emergence of the issue of secularism that is published in various French mass media. This study examines an editorial that addresses the issue of French secularism. This editorial is titled Faut-il refonder la Laïcité? written by Michel Wieviorka. The purpose of this study is to determine the macro structure, superstructure and micro structure of the Faut-il refonder la Laïcité headline discourse. The method used is descriptive qualitative by using the method of referring to and study of literature. Data collection techniques in this study were organized into three aspects based on macro structure, superstructure and micro structure. Aspects in the macro structure describe the general meaning of theme selection. Superstructures explain how schematic or flow in the essay. Micro structure explains how linguistic elements, namely semantic, syntactic, stylistic and rhetorical. The data analysis technique used is Teun A. Van Dijk's analysis model that focuses on macro structure analysis in the form of thematic, superstructure in the form of how the text is produced, and micro structure in the form of language style or expressions used to emphasize something. The results of this study are, first the macro structure shows the theme in this essay is the application of the concept of French secularism which is supported by subthemes and facts in the form of events. Second, the superstructure shows that the writer in the flow of the strategy of delivering his ideas is explicit towards the concept of rebuilding secularism. This refers to the author's efforts to express opinions with the background and style of language as a sociologist. Third, the micro structure that emerges, the writer uses the language of criticism directly, and several times uses figurative meaning. The author seeks to construct discourse to influence the reader's opinion by means of clear criticism and language that is easy to digest.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | analisis wacana kritis, tajuk, sekularisme, Perancis, critical discourse analysis, editorials, secularism, france. |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > PC Romance languages |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis |
Depositing User: | Rossa Mawar Kesuma |
Date Deposited: | 16 Jul 2020 07:31 |
Last Modified: | 16 Jul 2020 07:31 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/40320 |
Actions (login required)
View Item |