UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( GPAI ) PADA PENDIDIKAN MENENGAH : Studi Tentang Pengembangan Kemampuan Profesional Guru Pendidikan Agama Islam di SMUN Sekotamadya Cirebon

Suklani, (2013) UPAYA KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( GPAI ) PADA PENDIDIKAN MENENGAH : Studi Tentang Pengembangan Kemampuan Profesional Guru Pendidikan Agama Islam di SMUN Sekotamadya Cirebon. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
T_ADPEN_959653_Title.pdf

Download (205kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_959653_Abstract.pdf

Download (324kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_959653_Table_Of_Content.pdf

Download (227kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_959653_Chapter1.pdf

Download (966kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEN_959653_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_959653_Chapter3.pdf

Download (951kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEN_959653_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_959653_Chapter5.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
T_ADPEN_959653_Bibliography.pdf

Download (321kB) | Preview
[img] Text
T_ADPEN_959653_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (414kB)

Abstract

Keberhasilan pendidikan agama sebagian besar tergantung dari faktor guru sebagai pelaksana kurikulum, Guru agama merupakan tenaga kependidikan yang berperan aktif dalam peningkatan keimanan dan ketaqwaan, oleh karena itu, guru agama dituntut memiliki wawasan kegu¬ruan yang tepat sesuai dengan kebijakan pendidikan yang beraku di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Agama. Wawasan keguruan tersebut pada dasarnya meliputi wawasan yang menyangkut dengan materi agama dengan wawasan yang menyangkut metodologi penyampaiannya yang sering disebut dengan wawasan kependidikan. Dalam rangka meningkatkan wawasan kependidikan guru agama sejak tahun 1985 telah dilakukan kerja sama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama, secara operasional peningkatan wawasan kependi¬dikan tersebut dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Penga¬was PAI . Atas dasar pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang upaya kepala sekolah dan pengawas untuk mengembrigkan kemampuan profesional guru pendidikan agama Islam pada pendidikan menengah (SMU) dengan fokus penelitian Sejauh mana kegiatan pengembangan guru melalui pembinaan kemampuan profesional guru pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas PAI di SMU Negeri se-Kotamadya Cirebon Adapun hal-hal yang dibahas berkenaan dengan fokus penelitian tersebut, mencakup : Bagaimana persepsi kepala sekolah tentang tugasnya sebagai pembina kemampuan profesional guru di sekolahnya, bagaimana persepsi pengawas tentang peranannya sebagai pembina kemampuan guru pendidikan agama Islam NIP 13 yang diangkat Mendikbud dan NIP 15 yang diangkat oleh Menteri Agama dan bagaimana pula pelaksanaan pengembangan guru pendidikan agama Islam tersebut. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif, populasinya adalah kepala sekolah, pengawas PAI, GPAI, Kasi Pendais Depag Kodya Cirebon, dan Kasi Binmudora Kandep- dikbud Kotamadya Cirebon, dengan menggunakan teknik snow ball sampling. Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa para kepala sekolah memahami tentang tugas dan perannya sebagai pelaksana pengembangan kemampuan profesional GPAI, Ia mengemukakan bahwa pengembangan kemampuan profesional GPAI adalah merupakan salah faktor yang amat penting dalam upaya meningkatkan kualitas proses belajar menga¬jar. Upaya pembinaan terhadap guru dilaksanakan secara rutin setelah apel tanggal 17, pemberian informasi- informasi penting untuk semua tenaga kependidikan (Guru dan tata usaha). Pembinaan terhadap GPAI oleh kepala sekolah mendapat prioritas utama, sebagai bukti bahwa kepala sekolah selalu memberikan motivasi, peluang dan dukungan baik moril maupun materil dalam kegiatan yang bersifat peningkatan mutu. Begitu juga pengawas PAI memahami intarig tugasnya sebagai orang yang diberi tugas dan tanggung jawab memberikan pembinaan dan bimbingan terhadap GPAI di SLTP dan SMU. Dalam meneliti masalah ini, terungkap beberapa pernyataan kepala sekolah dan para GPAI diantaranya : 1. Adanya pengakuan dari para guru pendidikan agama baik NIP 13 maupun NIP 15 bahwa mereka belum menda¬patkan pembinaan ke arah profesional secara maksimal , 2. Salah satu akibat kurangnya pembinaan secara sistematis dari terprogram, maka terdapat pengakuan dari sebagian kecil GPAI NIP 13 bahwa dirinya tidak mempunyai hubungan dengan Departemen Agama, 3. Pembinaan kemampuan guru pendidikanagama Islam hanya dialami dengan mengikuti penataran PWKGAI di tingkat propinsi itupun hanya sebagian kecil guru agama, 4. Semua pernyataan itu nampaknya bermuara pada satu persoalan yakni kurangnya koordinasi yang sistematis antara instansi yang bertugas mengembangkan kemampuan tenaga kependidikan tersebut serta belum jelasnya wewenang dan tanggung jawab pejabat fung¬sional di lingkungan Departemen Agama dalam membina GPAI di sekolah menengah umum. Hasil penelitian lain yang berkaitan dengan bentuk-bentuk pengembangan kemampuan profesional guru agama Islam adalah penataran Peningkatan Wawasan Kependidikari Agama Islam (PWKGAI) yang dilaksanakan di tingkat propinsi dan pelaksananya adalah pemimpin bagian proyek pembinaan pendidikan Pancasila Propinsi Jawa Barat. Dalam pelaksanannya ternyata terdapat beberapa permasalahan antara lain ialah: nampaknya penataran itu belum memberikan peluang secara merata terhadap GPAI, hasil dari penataran itu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh GPAI, terdapat pandangan yang kurang sehat diantara para guru pendidikan agama Islam terhadap wadah kegiatan guru untuk mengembangkan kemampuan profesional serta tidak adanya dana untuk kegiatan dalam wadah itu, dan kesemuanya ini nampaknya bermuara pada masalah koordinasi yang lemah antara pengawas PAI, kepala sekolah dan personal-personal yang terkait dalam tugasnya.

Item Type: Thesis (S2)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 28 Aug 2013 02:12
Last Modified: 28 Aug 2013 02:12
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/1055

Actions (login required)

View Item View Item