Vera Febrianti, - (2010) KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENGRAJIN WAYANG GOLEK DI KELURAHAN JELEKONG KABUPATEN BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_geo_060198_table_of_content.pdf Download (244kB) |
|
Text
s_geo_060198_chapter1.pdf Download (260kB) |
|
Text
s_geo_060198_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
s_geo_060198_chapter3.pdf Download (260kB) |
|
Text
s_geo_060198_chapter5.pdf Download (243kB) |
|
Text
s_geo_060198_pibliografi.pdf Download (241kB) |
Abstract
Wayang golek merupakan salah satu kesenian tradisi asli Indonesia asal Jawa Barat yang harus dipertahankan akan tetapi semakin hari peminat wayang golek semakin menurun dikarenakan masyarakat khususnya anak muda menganggap bahwa wayang golek “kuno” dan lebih senang terhadap kesenian yang lebih modern dan apabila hal tersebut dibiarkan maka akan sangat berpengaruh terhadap industri wayang golek dan pengrajin wayang golek. Salah satu industri pembuatan wayang golek berada di Kelurahan Jelekong, dengan jumlah pengrajin 52 orang. Jumlah pengrajin tersebut cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sehingga apabila dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan pengrajin wayang golek akan hilang dari masyarakat Jelekong. Penelitian ini difokuskan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi industri wayang golek di Kelurahan Jelekong, kondisi sosial ekonomi masyarakat pengrajin wayang golek di Kelurahan Jelekong, dan cara mempertahankan masyarakat pengrajin wayang golek di Kelurahan Jelekong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Jumlah sampel yang diambil adalah sampel total keseluruhan pengrajin wayang golek di Kelurahan Jelekong yang berjumlah 52 pengrajin karena jumlah populasi kurang dari 100. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi, wawancara dan angket. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi industri wayang golek di Kelurahan Jelekong adalah modal, bahan baku, tenaga kerja, transportasi, dan pemasaran. Pemilik usaha kesulitan dalam memperoleh tenaga kerja karena hanya sedikit orang yang mempunyai keahlian membuat wayang golek. Profil masyarakat pengrajin wayang golek di Kelurahan Jelekong, dilihat dari segi pendidikan masih sangat rendah, sebagian besar pendidikan para pengrajin adalah tamatan SMP dan juga SD. Pendapatan yang mereka peroleh juga masih relatif kecil dan fasilitas hidup masih cenderung sederhana, pengrajin yang memiliki rumah sendiri pun masih sedikit, walaupun kondisi rumah yang mereka tempati sudah banyak yang permanen. Adapun berbagai cara yang dilakukan para pengrajin untuk tetap eksis mempertahankan usahanya di Kelurahan Jelekong diantaranya yaitu : 1) pembuatan desain wayang yang lebih menarik, 2) inovasi dengan pembaruan metode pertunjukkan, 3) promosi budaya, 4) mengadakan workshop wayang golek, 5) pengenalan wayang golek di lembaga pendidikan, 6) peningkatan kualitas wayang, 7) peningkatan kesejahteraan pengrajin wayang golek, dan 8) pembuatan cinderamata wayang golek.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | - |
Uncontrolled Keywords: | PENGRAJIN WAYANG GOLEK |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1 |
Depositing User: | Imas Aulia |
Date Deposited: | 16 Sep 2023 15:54 |
Last Modified: | 16 Sep 2023 15:54 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/102837 |
Actions (login required)
View Item |