%0 Thesis %9 S3 %A Elon Ramlan, - %B KODEPRODI86004#Administrasi_Pendidikan_S3 %D 2009 %F repoupi:81480 %I Universitas Pendidikan Indonesia %K pengawas pendidikan, optimalisasi, kompetensi guru %T ANALISIS KINERJA PENGAWAS PENDIDIKAN MENENGAH DALAM UPAYA OPTIMALISASI KOMPETENSI GURU: studi analisis pada sma di wilayah kabupaten garut %U http://repository.upi.edu/81480/ %X Salah satu penyebab munculnya problematika dalam manajemen pendidikan adalah praktik mengajar yang lebih memfokuskan pada penguasaan materi daripada membekali diri siswa dari sudut kompetensi. Padahal, secara teoritis pendidikan adalah untuk membimbing anak didik lewat pengajaran sehingga mereka memiliki kompetensi sesuai bakat masing-masing. Untuk meningkatkan peran guru agar lebih maksimal maka diperlukan pengawasan secara umum terhadap roda operasional kesehatan organisasi dan kinerja Kepala Sekolah. Sejauh ini peran tersebut masih dianggap tidak merupakan faktor yang penting dimasyarakat , dimana menurut penulis Kepala sekolah dan pengawas sekolah adalah faktor penting dalam pemberdayaan kualitas sekolah atau akuntabilitas sekolah. Besarnya perhatian pengawas pada masalah ketertiban dan kelengkapan administrasi sekolah dalam setiap kunjungan mendorong kepala sekolah lebih banyak mempergunakan waktunya untuk menata administrasi, memeriksa persiapan mengajar, dan menjaga kebersihan, ketertiban dan keindahan sekolah. Sedangkan aspek-aspek peningkatan kemampuan profesional guru, pengembangan sekolah sebagai organisasi belajar, dan pengadaan sumberdaya pendidikan hanya dilaksanakan pada saat ada perintah atau anjuran dari atas. Ditinjau dari konsepsi pemberdayaan, kegiatan pengawasan yang dilaksanakan para pengawas terhadap kepala sekolah belum mengandung upaya-upaya yang mengarah pada pemberdayaan kepala sekolah dalam profesinya. Kerangka dasar untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah sebagai berikut: (1) guru yang profesional, (2) sekolah sebagai organisasi belajar, dan (3) sumberdaya pendidikan yang kondusif. Ke tiga komponen di atas merupakan unsur yang dapat memacu proses peningkatan mutu pendidikan secara simultan. Seorang pengawas pendidikan dituntut kearifan yang tinggi dan bijaksana untuk berdialog dengan guru. Melalui dialog yang komunikatif dapat mendorong guru mengemukakan atau mengakui kelemahan dan kekurangan secara jujur. Mengetahui kelemahan-kelemahan guru dari pengakuannya sendiri dapat mempermudah pengawas menetapkan pola pengawasan yang efektif. Hal ini mengisyaratkan perlunya kemampuan berkomunikasi secara profesional dengan guru-guru, walaupun harus menyimpang dari rambu-rambu yang telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatan tersebut hanya dapat dilaksanakan secara efektif jika kepala sekolah memiliki pengetahuan, katerampilan dan komitmen terhadap tugasnya yang tinggi. Tanpa bekal pengetahuan, keterampilan, dan komitmen terhadap tugas yang tinggi, kepala sekolah tidak dapat merealisasikan peranan-peranannya secara efektif. Akibatnya sasaran yang ingin dicapai dari sistem pendidikan itu sendiri akan terkendala. Jelas, peran pengawas sebagai pengawas adalah membekali guru dengan pengetahuan, keterampilan dan komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas pengelolaan sekolah. Dengan perkataan lain tugas para pengawas adalah membekali kepala sckolah dengan kemampuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya.