@phdthesis{repoupi16679, year = {2015}, school = {Universitas Pendidikan Indonesia}, month = {January}, title = {MAKNA GEOGRAFIS TOPONIMI DI KOTA CIREBON}, note = {No. Panggil : S GEO Rus m Pembimbing : I. Wajat Kastolani, II. Asep Mulyadi}, author = {Ruspandi, Jeko}, abstract = {Nama tempat atau toponimi merupakan salah satu syarat peta, yang jika tidak ada maka disebut peta buta. Toponimi dalam peta mempunyai latarbelakang fenomena geografis baik itu aspek fisik ataupun aspek non-fisik (sosial) yang terdapat di suatu tempat. Sehingga pengkajian toponimi dapat menjadi langkah atau strategi pembermaknaan peta khususnya toponimi dalam perkembangan maupun pembelajaran ilmu geografi. Penamaan toponimi selalu terkait dengan bahasa dan budaya masyarakat di suatu tempat. Kota Cirebon sebagai salah satu kota di Jawa Barat, memiliki keunikan tersendiri dari segi bahasa. Meskipun daerah Jawa Barat sebagian besar berbahasa Sunda, namun masyarakat di Kota Cirebon tidak menggunakan bahasa Sunda dalam bahasa sehari-harinya melainkan bahasa Cirebon. Perbedaan bahasa yang dimiliki Kota Cirebon dengan daerah lain di Jawa Barat ini mengakibatkan toponimi di Kota Cirebon juga berbeda dengan daerah lain di Jawa Barat pada umumnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang toponimi yang ada di Kota Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek-aspek geografis yang melatarbelakangi pemberian toponimi, mengidentifikasi makna geografis toponimi, juga mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap toponimi di Kota Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur, studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman dengan teknik analisis persentase dan perhitungan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toponimi di Kota Cirebon dilatarbelakangi aspek-aspek geografis baik fisik maupun non-fisik (sosial). Aspek-aspek fisik yang melatarbelakangi pemberian toponimi di Kota Cirebon yaitu aspek geomorfologis, aspek hidrologis-biologis, dan aspek biologis (flora). Sedangkan aspek non-fisik (sosial) yang melatarbelakangi pemberian toponimi di Kota Cirebon yaitu berdasarkan tempat spesifik, aktivitas, harapan, nama bangunan, dan nama tokoh. Makna geografis toponimi di Kota Cirebon juga sangat beragam sesuai dengan aspek-aspek geografis baik fisik maupun non-fisik yang melatarbelakanginya. Persepsi masyarakat terhadap makna dan asal-usul dari toponimi yang ada di Kota Cirebon juga sangat beragam, namun hanya kurang dari setengah sampel toponimi yang diketahui responden. Meskipun demikian, persepsi masyarakat Kota Cirebon tentang pentingnya mengetahui asal-usul toponimi di Kota Cirebon tergolong sangat kuat. Ketertarikan masyarakat untuk mencari tau asal-usul toponimi yang belum mereka ketahui juga tergolong kuat. Sedangkan persepsi masyarakat Kota Cirebon tentang perlunya sosialisasi asal-usul toponimi oleh pemerintah tergolong sangat kuat. Hal ini sejalan dengan persepsi masyarakat terhadap pelestarian toponimi yang juga tergolong sangat kuat.}, keywords = {Toponimi, geografis, persepsi}, url = {http://repository.upi.edu/} }